9

43 6 0
                                    

Nah guys... karena part kemarin gantung, jadi aku kasih bonus yaa...

Selamat membaca semuanyaa...

.

.

.

Jongin kini berada diatap rumah sakit tempat Jungwoo dirawat. Ia menatap langit yang sudah mulai gelap kemudian menatap kearah bawah dimana tempat parkiran dan juga ada taman rumah sakit. Jongin kemudian menghela nafas dan menoleh ke seseorang disampingnya.

"Sehun, pasti saat itu kakakmu jatuh dari sini." Ucap Jongin membuat Sehun menoleh padanya dan kemudian menjawab dengan gumaman saja. Jongin tahu mungkin Sehun sudah muak dengannya, walaupun Sehun salah diawal, pria pucat itu sudah mencoba untuk memperbaiki dan bersabar untuk mendapatkannya. Seharusnya Jongin saat itu mempercayai Sehun dan mungkin ia menjadi kekasih Sehun lagi.

"Sehun, kau pasti lelah denganku kan? Kau sudah mundur untuk memperbaiki hubungan kita karena aku. Sebenarnya aku ingin sekali mempercayaimu agar kita bisa kembali menjalin hubungan dan aku akan percaya denganmu... tapi Sehun, saat itu aku selalu berpikir kalau aku tidak perlu kau. Aku bisa mencari seseorang yang lebih baik darimu... tapi nyatanya... kau sudah memiliki hatiku. Tidak ada tempat lagi untuk orang memasuki hatiku..." ucap Jongin membuat Sehun menoleh pada sang tan dan terkejut karena Jongin sebenarnya tidak membencinya.

"Jongin..."

"Yaa, aku bodoh kan? Katakan saja, aku mengakui kalau aku memang bodoh."

"Tidak, bukan itu maksudku.. kau serius dengan ucapanmu? Kau... masih mencintaiku?" Tanya Sehun dengan tatapan ragu.

"Iya, aku masih men-hhmmmppp" ucapan Jongin terpotong karena Sehun kini mencium bibirnya. Membungkam bibir sang tan dengan sebuah ciuman yang syarat akan cinta. Tidak ada nafsu sama sekali, Sehun hanya senang saat Jongin menjawab 'iya'. Jadi dia mencium Jongin untuk mengode kalau Sehun juga masih mencintainya.

Ketika ciuman itu terlepas, Jongin mengelus rahang Sehun dengan lembut. Ia tersenyum pada Sehun hingga akhirnya Jongin mulai melumat bibir pria yang sudah lama ia rindukan. Sehun awalnya terkejut, tapi ia kemudian merapatkan badan Jongin dengan merengkuh pinggang ramping si tan manis tersebut. Satu tangannya bergerak keatas menekan tengkuk Jongin untuk memperdalam ciuman mereka.

"Mmmhhh~" desah tertahan Jongin saat lidah Sehun membelit lidahnya. Mereka sesekali berganti posisi berciuman dan semakin memperdalamnya. Saliva keduanya bahkan menetes hingga ke dagu Jongin dan ada juga yang tertelan oleh Jongin.

"Eummhh... Sehuunnhh.." Desah Jongin ketika Sehun mengakhiri ciuman intens tersebut dengan hisapan kuat dibawah bibir Jongin. Mereka saling menatap dalam dan beradu nafas. Setelah itu mereka berpelukan erat menyalurkan rasa rindu, cinta, dan kasih sayang yang lama terpendam.

"Jongin, aku berjanji akan memperbaiki hubungan kita. Tidak akan ada lagi pengkhianatan yang kulakukan. Aku janji..."

"Jangan hanya berjanji, buktikan padaku Sehun. Aku akan percaya padamu, hanya kau." Jongin menatap orang yang kini kembali menjadi kekasihnya itu dengan binar bahagia. Lalu ia menenggelamkan kepalanya pada dada Sehun lagi, ia suka mendengar detak jantung Sehun yang selalu berdebar kencang dipelukannya.

"Iya, aku akan buktikan... dan selama itu juga, kau jangan mengkhianatiku lagi. Apapun yang kau lakukan dan seberat apapun masalahmu katakan padaku. Hm?" Ucap Sehun dan diangguki oleh Jongin. Ia tersenyum gemas karena kekasihnya kini memeluknya begitu erat dan menduselkan wajahnya pada dada Sehun.

"Jongin... lihat aku."

"Tidak mau! Aku maluuu... aku mau seperti ini saja."

"Hei.. jangan disini..." ucap Sehun dengan menjedanya membuat Jongin mendongak.

CAMARADERIE (EXO X NCT 127)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang