20. 21+

1.2K 75 0
                                    


-SEPERTI BIASA YANG MASIH ILEGAL UMURNYA DI SKIP AJA YH BAB INI-

-dikamar riji-

"ughhh, pelan² gin". Gin meletakkan riji di kasurnya

"ahhh lapar sekali"

"sebentar aku ambilin cemilan disamping meja". tangan riji meraih laci lemari yg ada di samping kasurnya.

"aku tidak mau cemilan itu"

"eh tumben?gamau keripik kentang?"

"(gin menggelenggkan kepalanya)".

"kue sus gimana?"

"(rolling eyes)"

"apa dong? Ayo ngomong biar aku ambilin"

"......."

"Gin?"

"(gin memalingkan pandangannya)".

"oh ayolah, gimana kalau pasta?"

"...."

"mie instan?"

"...."

"Bubur?sop?".

"cihh"

"OHHH NASIGORENG KUAH BAKSO?"riji mengeraskan suaranya

"iy, ga gamau "
Gin hampir tergoda

"ohh ayolah jangan bikin aku pusing gin, ayo ngomong kamu mau apa?"

"ini(menyentuh bibir riji dan mengelus2nya)aku mau ini, mau makanan ini, mau cemilan ini"

"gin!"riji gugup

"boleh kah?" gin mendekatkan wajahnya ke riji

"tapi gin?"

"bolehkah?" gin semakin mendekat

"ba-baiklah hanya sebuah ciuman saja kan?"

"yeahh"

Gin langsung melahapnya dan menjawab dengan singkat pertanyaan riji.

"hummpp, euummh"
Mereka berdua

Mata riji terpejam dan tidak berani menatap wajah gin.

"puahh
"hey open u eyes, lihatlah aku, kenapa kamu terus menutup matamu?"
Gin

"rasanya sangat aneh gin"

"aneh?"gin mengangkat satu alisnya ke atas

"i-iyaa"

"bukankan kita sudah biasa melakukan ini sebelumnya?"

"i-iya aku tau, tapi gin"

Gin langsung menyigap kedua pundak dengan tenaga tangannya gin yg kuat, dan gin menaikinya ke atas.

"hey, apa yang kau pikirkan sekarang?"

"a-aku tidak memikirkan apapun"
Wajah riji memerah

"jika tidak ada, maka aku akan melanjutkannya"

"tunggu sebentar gin"

"apa yg harus ku tunggu sekarang?"
Gin mulai kesal
(sabar broww)

"aku malu melakukannya lg, karena kita sudah lama tidak melakukannya"

"maka itu kita harus melakukannya lg, sesering mungkin,
"apakah kita akan melakukannya setiap hari biar kamu tidak merasa malu lg?"bisik gin dan langsung melahap mulut riji

"gin tunggu gin-humpp eeuumm"

"sluurpp, enghh"

Perlahan baju riji mulai terbuka.

"akkhh sakit"

"husst huust husst"

"eummhh, enghh"

"ahhh aku benar² lapar sekali, chuu(mencium selangkngn)"

"jangannnnnnnnnn"

"masuuk, ahhh sangat sempit"

"pembohong, kau bilang hanya ciuman saja tidak lebih, kau benar2pembohong"
Riji menutupi wajahnya dengan bantal

"singkirkan itu (membuang bantal),ugghh seksi sekali, aakkkhhh(c*m)"

"eeuuugghh, hahh hahh, keluarkan benda itu sekarang"

"akkhh, siall selapar ini kah? Aku baru memasukkannya dan sudah mengeluarkannya tanpa gerakan?".
Herannya

"pelan², hole ku pasti sakit"

"baiklah, aku gerak sekarang"

"eeumhh, ahhh ahhh ahhh"

"teruslah kelurkan eranganmu"

"lukanya, hati² dengan luka di kaki ku"

"jangan khawatirkan itu, dan fokuslah kepadaku sayang, ahh ahh"

"be careful baby euumhh"

"aku sudah ga tahan lg, akhh akkhh(mempercepat gerakan)"

"sudah berhenti engghh aku ingin euumm keluar sekarang, berhenti ummmh"

"keluarkn sekarang baby, ayo keluarkan(gin sambil memainkan punya riji dengan cepat)"

"aku keluar aku keluarr aaaakkkkhhhh"

"aakkkhhhh kekkkk kekkk kekkk"

"huuuhhh huuuhh"
Mereka berdua.

"ahhh thank u baby (chuu)".
Gin mencium kening riji

Riji langsung tertidur, dan gin membersihkan sisanya.
-----

2 hari telah berlalu

"Papi mana?"
Gin bertanya ke agil

"diruangan kerjanya"

-----

*knok knok

"masuk"
Ucap rion yang sibuk dengan laptopnya, tanpa melirik siapa yg masuk diruangannya.

"pih"

"hmm"

"ini gin"

"ya?"

"papih masih sibuk?"

"ga juga". Mata rion masih terfokus dengan layar laptopnya, dan kemudian beranjak menuju ke lemari bukunya untuk mengambil sebuah dokumen.

" Gin mau ngomong soal kemarin"

"yh ngomong aja". Rion tetap memalingkan wajhnya dari gin

"pih?gin mau ngomong serius"

"iya ngomong aja"

"tapi papi jngan berusaha menghindar dari gin gtu, gin mau ngomong".

"Yah kalau mau ngomong, ngomong aja sekarang". Rion menggebrakan buku dimejanya dan nada bicaranya ditinggikan.

"tapi kamu seolah² gamau ngeliat dan ngedengerin gin ngomong"
Gin dengan kesalnya.

"kamu?kamu siapa?bicara yg sopan". Rion menjulurkan jari telunjuknya.

"gimana gin mau sopan?, papih jg harus sopn perhatiin kalau ada orang ngomong itu"

"kamu terlalu bertele², apa susahnya, langsung aja ngomong"

"ngomong panjng lebar kalau ga dihaargain sakit pih"

"kamu begitu aja udh sakit?gimana mau kuat kamu". Rion kembali meninggikan suarany.

"PIHHH"

"RIONNN"
Bentak caine yang mendengar pertengkaran dari depan pintu ruangan kerja.

[GINJI] AKU INGIN MENJADI MILIKMU SEUTUHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang