22. Bau² end

905 66 0
                                    


---------------
Hi Gin,

Hufftt,

Gin geheboi, im here, aku selalu memperhatikanmu sejak aku berada di keluarga ini, ntahlah rasa apa yang aku rasa saat ini,

Waktu terlalu cepat yah untuk aku yang masih menyimpan rasa yang aneh ini, u know gin? Aku selalu memandangimu dengan tulus, aku suka perlakuan mu yang halus namun terkadang tegas mungkin karena kau anak pertama di keluarga ini.

Memandangimu saja sudah membuatku merasa aman walaupun hidup ku selalu dalam kecemasan yang ntah kapan akan selesainya?.

Aku suka caramu bermain menggunakan senjata, aku suka memperhatikannya, alih-alih untuk belajar bagaimana menembak dengan tepat namun aku membelokan niatku dengan belajar bagaimana aku bisa menggapai hatimu.

Hatimu sudah sangat keras yah gin?aku mengetahui itu dengan jelas, hal apa yang dulu terjadi dengan mu?.

Setiap melihat kau memainkan senjatamu dan membuang peluru aku melihat ada rasa dendam yang telah kau tuangkan dalam setiap tembakanmu.

Aku tidak tau masalalumu seperti apa?aku tidak tau dirimu yang sebenarnya seperti apa?aku benar-benar tidak mengetahuinya. Tapi aku akan selalu memperhatikanmu dari dekat maupun dari kejauhan dengan caraku sendiri, dan mencoba memahamimu dengan dalam.

Memasuki hatimu sangat sulit sekali yah?, aku mencoba masuk ke hatimu dengan perlakuan ku sendiri, tapi menurutku itu tidak mudah, butuh banyak hal yang harus dilakukan.

Hei gin kau tau?

Aku sangat menikmati waktu bersamamu, walaupun itu sedang berada di dalam perkumpulan keluarga tanpa berbicara satusama lain maupun berpandangan. Satu ruangan denganmu saja sudah membuatku senang aku merasakan kesenangan tersendiri pada hal itu, alih-alih memperhatikan arahan papih aku lebih memilih memperhatikan dirimu.

Telah aku sadari, ini bukan perasaan yang biasa, aku pusing dibuatnya, dan banyak pertanyaan yang mengelilingi kepalaku, aku menjelaskan kepada diriku sendiri, "perasaan apa ini yang berada dihatiku sekarang?".

Aku bertanya kepada diriku sendiri "bisakah aku menjadi bagian dari hidupmu?bukan tentang keluarga maupun rekan kerja". Dan kembali kutekadkan "suatu hari nanti aku akan menjadi milikmu seutuhnya dan kau juga menjadi milikku seutuhnya". Apakh hal itu akan terjadi padaku suatu hari nanti?, ntahlah.

Sentuhan yang kau berikan padaku sangat berharga dan selalu ku simpan dimemori hidupku, dan tak akan pernah hilang sampai kapanpun, walaupun aku mati dan mendahului mu aku akan tetap mengingatnya di detik-detik nafasku,

Ku mohon gin, jangan biarkan oranglain memasuki hatimu selain diriku, itulah yang ku panjatkan disetiap hela nafasku, aku ingin menjadikanmu orang yang terakhir bagi kehidupanku dan ingin menjalani sisa hidupku bersamamu.

Ahhh semua itu pasti angan-angan belaka ku, dan itu pasti tidak akan terjadi.

Ketika kita berdua saling bertatapan ingin ku ucapkan "lihat aku gin, lihat hatiku juga, aku membangun perasaan sebesar ini hanya untukmu, maukah kau menjadi penghuni satu-satunya dihatiku?". Aku ingin segerah mendengar jawaban "iya" darimu, tapi keberanian ku tidak cukup untuk mengatakannya.

Sudah sering aku mengatakan tentang dirimu bahwa kau akan menjadi miliku dan hanya kau yang aku pikirkan, aku akan hidup untukmu dan terus mengejarmu.

Aku melihat matamu, dan aku melihat ada kebahagiaan saat aku menatapmu.

Aku menyatakan bahwa perasaan ini adalah perasaan bahwa aku benar-benar menyukai dan mencintaimu.

--------------------------------------------------------

Gin membacanya dengan penuh rasa dari setiap kata yang terdapat dari surat yang ia temukan di laci riji.

Buku itu buku harian riji, dan gin tidak sengaja menjatuhkan tumpukan buku tersebut sehingga surat itu keluar dan terjatuh, buku itu sudah sedikit berdebu mungkin riji belum sempat membersihkannya. matanya, termenung dan meresapinya, betapa kerasnya riji untuk mendapatkan hatinya, namun perjuangan riji tidak sia2 sekarang.

"Gin sayang, buku dilaci itu apa perlu kita bawa ke bar?"
Tanya riji yang sedang sibuk mengangkat barang²nya

Sudah 3 bulan berlalu dari kejadian teror bom tersebut, dan riji sudah sembuh dan sudah bisa berjalan kembali.

Mereka sudah menetapkan hari ini akan meninggalkan rumah ini, dan segerah membuka bar yang mereka rencanakan.

"iya sayang (sambil menghapus air matanya) apa kamu mau membawanya, bukankah ini buku fav mu?" gin

"hmmm, yaudh dibawa aja deh,"

Gin menundukkan kepalanya

"sayang?, kamu knapa?kok merah matanya? Kena debu kah?"riji langsung mengusapnya dengan tisu yg ada disakunya

"tidak heheh
"apa sudah diberesin semua barang2nya?"

"udah ko, sebentar mata kamu kenapa ihhh?". Riji yg khwatir

Gin langsung memeluk riji

"ada apa gin?kenapa?"

"gada apa² ko, biarkan aku memelukmu sebentar"

"ahhh okeoke(pukpukpuk punggung gin),cape yah?kita istirahat dulu yu"

"kamu lapar ga?mau aku buatin makanan?"tanya gin

"hmmm pengen opor, kita masak berdua yu di dapur"

"ayooo, humpp," gin menggendong riji menuju dapur

Ditengah tangga

"uluhh uluhhh". Echi yg melihat kemesraan mereka berdua

"apa lu!!"gin

"cieee cieeee"

"diem gak lu"

"iya iyaaaa gua diem nih ehek". Ledek echi

-------

Mereka berdua mulai memasak

"Ji,"

"iya kenapa mako?"

"lu beneran sore kan berangkat pindahannya?"

"iya kenapa emng?"

"niatan gua mau ngajak lu ke resto bentaran, anggap aja hadiah perpisahan"
Mako

'gimana seng?mau ga?"
Riji ke gin

"yaudh makan siang dulu yh sekarangnya"gin

"iyaaa sayang iyaa"





Musiknya ngegambarin riji yg diam² memerhatikan gin wkwk

Gatau pengen nulis karangan aja,
Sekali lagi cerita disini berdasarkan hasil imajinasi saya, jdi tidak terpaku pada jalur rp yg mereka peranin di livestream!!


[GINJI] AKU INGIN MENJADI MILIKMU SEUTUHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang