1. The First Encounter

37.6K 83 0
                                    

Sheila, seorang wanita berusia 24 tahun, duduk di meja kerjanya yang terletak di ruang terbuka kantor Lumière Entertainment. Sebagai Koordinator Proyek, tanggung jawabnya meliputi merencanakan dan mengelola berbagai acara serta kampanye pemasaran. Tugas ini mengharuskan Sheila untuk berinteraksi dengan klien dan memastikan setiap proyek berjalan dengan lancar. Meskipun hanya beberapa tahun bekerja, Sheila sudah dikenal di perusahaan karena dedikasinya dan kemampuannya mengelola proyek dengan efektif.

Hari itu, suasana di kantor terasa berbeda. Para stafnya terlihat lebih sibuk dari biasanya, dan desas-desus tentang kunjungan seorang klien besar menyebar cepat. Sheila tahu bahwa pertemuan penting akan diadakan di ruang rapat besar. Meski merasa sedikit gugup, ia tetap fokus pada tugasnya. Salah satu proyek terbesarnya, sebuah acara peluncuran produk, sedang dalam tahap akhir persiapan, dan Sheila ingin memastikan semuanya sempurna.

Tak lama setelah jam makan siang, Sheila dipanggil ke ruang rapat oleh manajernya, Ibu Marta. "Sheila, saya ingin kamu ikut dalam pertemuan dengan Richard Alexander hari ini," kata Ibu Marta, sambil menyodorkan beberapa dokumen. "Mr. Richard adalah salah satu investor terbesar kami, dan penting bagi kita untuk memberikan kesan yang baik."

Sheila mengangguk, menyadari betapa pentingnya pertemuan ini. Richard Alexander, seorang pebisnis terkenal dengan reputasi yang mengesankan di dunia investasi, dikenal sebagai orang yang sulit dipuaskan. Sheila berusaha menenangkan dirinya. Ia tahu betapa berartinya kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuannya.

Ketika Sheila memasuki ruang rapat, ia melihat beberapa orang duduk di meja besar, dan di sudut ruangan, Richard Alexander sudah menunggu. Richard tampak sangat berbeda dari yang dibayangkannya: pria berusia sekitar 40-an, berpakaian dengan elegan, dengan ekspresi wajah dingin yang hampir tidak menunjukkan emosi. Meski suasana ruang rapat cukup formal, Richard tampaknya nyaman dengan posisinya yang dominan.

Richard memandang Sheila dengan tatapan tajam saat ia memperkenalkan dirinya. "Sheila, betul? Koordinator Proyek dari Lumière Entertainment?" suaranya dingin dan tidak ramah.

"Ya, Mr. Richard," jawab Sheila dengan tegas, meski sedikit gugup. "Saya Sheila. Saya akan mempresentasikan rincian proyek peluncuran produk yang kami rencanakan."

Richard mengangguk perlahan, menunjukkan sedikit perhatian pada Sheila. "Baiklah, silakan mulai."

Sheila menyusun dokumen-dokumen di mejanya dan memulai presentasi. Ia menjelaskan setiap detail proyek dengan cermat, menunjukkan bagaimana mereka berencana untuk memasarkan produk tersebut dan menarik perhatian klien-klien potensial. Meskipun Richard tampak tidak menunjukkan banyak reaksi, Sheila tetap berusaha memberikan yang terbaik, berfokus pada setiap aspek proyek.

Saat Sheila menyelesaikan presentasinya, Richard hanya duduk diam, wajahnya tidak berubah. Ia mengangkat tangannya, meminta Sheila untuk berhenti sejenak. "Sheila, saya harus memberi tahu kamu sesuatu. Presentasi ini bagus, tetapi saya ingin memastikan bahwa setiap proyek yang kami pertimbangkan memiliki nilai tambah yang signifikan. Meskipun kamu telah menjelaskan semuanya dengan rinci, saya masih merasa ada yang kurang."

Sheila merasa sedikit terkejut dan cemas. "Mr. Richard, apakah ada hal tertentu yang ingin Anda ketahui lebih lanjut atau mungkin sesuatu yang kurang jelas dalam presentasi saya?"

Richard mengamati Sheila dengan seksama. "Saya hanya ingin memastikan bahwa kamu benar-benar memahami apa yang dibutuhkan untuk membuat proyek ini sukses. Kami tidak hanya mencari ide yang bagus, tetapi juga eksekusi yang sempurna."

Sheila mengangguk, berusaha menunjukkan sikap profesionalnya. "Tentu, Mr. Richard. Kami siap untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan keberhasilan proyek ini. Jika ada kekhawatiran atau masukan lebih lanjut, saya akan dengan senang hati menanganinya."

Executive Bitch 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang