6

43 12 40
                                    

Happy Reading guys 😉✌️

🌊🌊🌊

"Lo harus tau sesuatu tentang Ayuna sebelum Lo mutusin buat suka sama dia, Sam." Juna berkata sambil menyodorkan handphone nya yang sudah berisi sesuatu tentang ayuna pada Samudra

BREAKING NEWS.
TRAGIS!!
Telah ditemukannya jasad wanita berumur kisaran 33 tahun. Diduga tewas karena pemerkosaan.
Dan tak jauh dari korban wanita tersebut, terdapat juga korban anak kecil yang diduga sebagai korban penganiayaan.
Desas-desus terdengar mereka adalah bagian dari keluarga terpandang, Bapak Jagat Dewantara.

"I-ini apa, Jun?" Samudra tercengang membaca judul berita yang berada di handphone Arjuna. "Ini, Ayuna?" Lidahnya kelu ketika menyebut nama gadis itu, tak menyangka dengan kehidupan Ayuna yang kelam dulu. Ditinggal mati oleh orang yang melahirkannya dengan cara yang mengenaskan. Bagaimana mungkin gadis itu tetap bisa hidup dan terlihat baik-baik saja? Sebenarnya seberapa kokoh pundak gadis itu?

"Itu kejadian 4 tahun silam, Sam. Bunda Luna dan Ayuna jadi korban tindak kejahatan yang dilakuin sama para bajingan itu!" Rahang Arjuna mengeras, pancaran emosi terlihat dimatanya ketika mengingat kembali kejadian mengerikan itu, ia jelas masih ingat bagaimana bentuk tubuh milik bunda Luna yang sudah tak bernyawa ketika ditemukan, penuh luka dan ada beberapa luka robek yang mengeluarkan darah cukup banyak. Dan keadaan Ayuna yang juga tak kalah memprihatinkan kala itu, terdapat luka tusukan pada perut sebelah kirinya, yang untungnya tidak terlalu dalam hingga tidak mengenai organ dalamnya.

Flashback (versi Arjuna)

"Papaa... Yuna pah!" Teriakan Arjuna yang menggelegar cukup mengagetkan anggota keluarganya yang sedang berada di ruang makan pagi ini. Sehingga dengan serempak mereka semua menolehkan kepalanya kearah tangga, dimana Arjuna berada. Arjuna yang kala itu sudah memakai pakaian sekolah putih birunya pun berlari menuruni tangga dengan cepat untuk memberikan sebuah kabar tentang sepupunya, Ayuna.

"Ada apa, Juna? Kenapa teriak-teriak? Mengagetkan saja!" Tegur sang kepala keluarga, Arsena Wijaya.

"Ayok pergi, tolongin Yuna pah! Dia...dia tadi malem ternyata telepon Juna tapi Juna ngga angkat karna Juna udah tidur. Terus tadi Juna liat ada voice note dari Yuna, dia minta tolong sambil nangis, papah! Yuna... Yuna lagi kenapa-kenapa!" Saking paniknya Arjuna sampai terbata-bata dalam berbicaranya. Arjuna sungguhan panik, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Ayuna? Ia tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri!

"Kamu tenang dulu, mana hp mu?"

Arjuna pun memberikan hp nya kepada Sena, lalu dibukalah voice note yang Ayuna kirimkan kepada Juna. "Kak Juna..... Tolongin Yuna sama bunda kak... Tolongin! bunda dipukulin sama mereka....! Tolong...!" Terdengar suara Ayuna yang parau, jelas saja gadis kecil itu pasti sedang menangis.

"Ayo kita cari mereka, Juna!" Ajak Sena kepada Juna, seketika perasaan khawatir langsung menyergap hatinya, perasaan tak enak kini menguasainya. "Dan kamu cepat hubungi Jagat!" Perintahnya kepada sang istri, karena setahu Sena, Jagat sedang tak berada di rumah, Jagat sedang berada di luar negeri mengurusi bisnisnya yang berjalan disana.

"Iya mas!"

"SAGA!!" Panggil Sena kepada tangan tangannya yang memang sudah berada dirumahnya waktu pagi-pagi.

"Iya tuan!"

"Cepat cari titik koordinat terakhir hp Ayuna! Dan kirim ke saya!" Perintahnya kepada Saga.

Laut Lepas (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang