-
-
-call me pyin not author!
jangan lupa vote + komen
and sorry for typo-
-
-Riki turun dari sepeda Heeseung lalu bersitatap dengan pemuda tampan pemilik netra bambi itu, Heeseung tersenyum pada Riki sedangkan Riki sedikit menundukkan wajahnya karena merasa salah tingkah.
"ada apa dengan bibir mu?" Tanya Heeseung merasa penasaran karena bibir merah menggoda milik pemuda cantik itu tampak terluka.
Riki memegang bibir nya sendiri dan kemudian melirik Heeseung yang masih setia menunggu jawaban dari nya, Riki mengulum bibir nya dengan lembut sedangkan Heeseung reflek menelan saliva nya.
"aku sedang panas dalam oleh sebab itu bibir ku terkelupas dan berakhir luka." Balas Riki yang tentu kita ketahui bahwa itu semua bohong.
"ah baiklah." Finish Heeseung.
"tunggu.. kemarin malam kau tidak ada di kedai? kau baik baik saja?" Tak ingin percakapan mereka berakhir begitu saja Riki pun melontarkan pertanyaan sederhana pada si tampan.
"apa kau ke kedai semalam?" Tanya Heeseung kembali.
"ya, aku ingin membeli roti fla susu tapi sayang nya roti itu sudah habis oleh sebab nya aku membeli roti fla cokelat sebagai gantinya." Balas Riki.
"kau menyukai roti fla susu? baik aku akan selalu menyisakan nya untuk mu." Senyum Heeseung.
Tolong pukul Riki bahkan dia memerah dan salah tingkah hanya karena melihat senyuman tampan dari Heeseung dan tutur katanya yang begitu lembut juga hangat.
"Terima kasih." Pelan Riki.
"Sama-sama cantik." Senyum Heeseung.
"a-apa jam kerja mu memakai shift? kau bergiliran dengan Sunghoon?" Si cantik benar-benar tak ingin membiarkan percakapan mereka terhenti.
Dia tak peduli bahwa ia harus segera masuk ke kantor dan mengisi absen, karyawa yang terlambat akan mendapatkan sangsi tapi siapa perduli, Heeseung terlalu menarik untuk di tinggalkan.
"tidak sebenarnya tapi semalam aku tidak enak badan oleh sebab itu aku tidak ke kedai." Senyum Heeseung.
"oh ya? tapi kau sudah baik baik saja kan?" Khawatir Riki.
Heeseung tertawa dengan pelan lalu mengelus dagu mungil milik Riki, Riki menatap Heeseung dengan lekat.
"aku baik-baik saja cantik." Bisik Heeseung.
Heeseung lihat selain wajah yang memerah kedua telinga nya juga memerah, ahh! cantik! menggemaskan! manis! semua kata pujian bahkan tak cukup untuk mendeskripsikan keindahan seorang Nishimura Riki.
_____________________________________
Riki masuk kedalam kantor dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya, ia menghentikan langkah nya saat beberapa karyawan yang hitung nya sudah senior di sana menyuruh nya berhenti.
"kau terlambat." Ucap Yang Jungwon.
"maafkan aku." Balas Riki dengan membungkukkan sopan tubuh nya.
"kau harus lebih displin walaupun kau anaknya Bos Shena tetap saja kau tidak boleh seenaknya di sini, ini perusahaan dan kau harus datang tepat waktu." Datar Jungwon.
"sekali lagi maafkan aku, aku akan membayar sangsi nya." Balas Riki.
"perlihatkan kartu tanda pengenal mu." Ucap Jungwon.
Riki mengambil kartu tanda pengenal nya dan menunjukkan nya di depan Jungwon, Jungwon menatap kartu itu dan kemudian menatap Riki, mereka bersitatap dalam waktu yang cukup lama.
"masuk lah." Ucap Jungwon.
"bagaimana dengan sangsi nya?" Tanya Riki.
"masuk saja, aku tidak akan mengulangi nya lagi." Datar Jungwon.
"b-baik." Riki kembali membungkukkan sopan tubuh nya dan kemudian melalui Jungwon.
"kau melepaskan nya?" Tanya Jay dengan menepuk bahu Jungwon.
"dia cantik jadi aku melepaskan nya." Timpal Jungwon.
"kau menjijikkan sekali." Julid Jake sedangkan Jungwon langsung tertawa.
Riki melirik ke arah Jungwon yang sedang menatap nya ralat tapi Jungwon, Jake dan juga Jay sedang menatap nya detik ini, Riki mengalihkan pandangan nya dan melanjutkan langkah nya.
"maaf, aku terlambat." Ucap Rei.
"bayar sangsi nya." Balas Jungwon.
"tapi kau melepaskan nya." ucap Rei dengan menunjuk punggung Riki.
"dia masih baru jadi apa salahnya melepaskan nya?" Tanya Jay.
"peraturan tetap lah peraturan seharus nya dia juga terkena sangsi, tidak peduli jika dia masih baru atau bahkan anaknya Bos Shena." Sengit Rei.
"bayar saja sangsi mu." Timpal Jake.
"kalian tidak adil." Tekan Rei.
•
•
•Hari ini ada tiga mahasiswa magang, satu laki-laki sedangkan dua nya perempuan, mereka di perkenalkan oleh Shena di depan semua orang, Riki menopang dagu nya sembari mendengar perkenalan para mahasiswa magang itu.
"nama ku Shin Yuna." Senyum Yuna.
"nama ku Yu Karina." Senyum Karina
"nama ku Kim Sunoo." ucap Sunoo tanpa ekspresi.
Riki menatap Sunoo yang kini menatap nya, awalnya Riki biasa saja saat melakukan eye contact dengan pria tampan itu tapi ia langsung mengerjapkan netra nya kala tatapan Sunoo terasa semakin intens.
Sesi perkenalan sudah selesai dan masing-masing mahasiswa magang itu akan memilih siapa yang ingin mereka jadikan pembimbing, Riki melanjutkan pekerjaannya sebelum seseorang berhenti tepat di sebelah nya.
Riki menatap Sunoo yang kini menatapnya.
"siapa nama mu kak?" Tanya Sunoo.
"Nishimura Riki panggil aku Riki." Balas Riki.
"jadilah pembimbing ku Kak Riki." Timpal Sunoo.
Riki tentu saja terkejut, ia melirik ke segala arah sebelum kembali menatap pria tampan berwajah lucu namun terlihat begitu dingin itu, Sunoo terus menatap nya.
"kakak baru bekerja beberapa hari di sini Kim Sunoo, pengalaman kakak masih minim dan kakak belum siap untuk menjadi pembimbing mu, carilah orang lain yang sudah berpengalaman." Jelas Riki dengan suara berat namun begitu lembut.
"tapi aku menginginkan mu kak, aku ingin kau yang jadi pembimbing ku, aku tidak mau menerima penolakan." Balas Sunoo.
"bagaimana dengan Jake Shim oh atau Park Jongseong? Yang Jungwon pun pasti akan menjadi pembimbing yang tepat untuk mu, kakak sama sekali tidak siap jika harus menjadi pembimbing mu bahkan kakak saja masih di bimbing oleh senior." Timpal Riki yang tetap mempertahankan kelembutannya.
Sunoo mencekal lengan Riki sedangkan Riki langsung mematung, Riki bersitatap dengan nya, eye contact kedua nya begitu dalam dan tak terkira.
"aku menginginkan mu kak." Ucap Sunoo.
"aku tidak suka di tolak, sekali kau tetap kau yang harus menjadi pembimbing ku." Timpal Sunoo.
"kau menerima ku?" Tanya Sunoo.
"b-baiklah." Pelan Riki.
..............................
to be continuedsesuai deskripsi pemikat para pria.