Bab 8

1K 89 35
                                    

-
-
-

call me pyin not author!
jangan lupa vote + komen
and sorry for typo

-
-
-

Riki mengambil cuti hari ini tapi dia tetap harus pulang, fun fact nya dia tidak perduli dengan Shena, mau dia memarahinya sampai wanita itu muntah pun Riki tak akan menghiraukan nya kecuali emosinya benar-benar berada di ujung tanduk.

Riki mengancingkan satu persatu kancing kemejanya lalu menatap Heeseung yang sedang memainkan ponselnya di ranjang, ia sengaja memainkan trik jalang nya kepada Heeseung.

Pada nyata nya keinginannya untuk menginap di rumah Heeseung bukan lah untuk menghindari Shena tapi pria cantik itu memang ingin menjadi lebih dekat dengan seorang pria yang menarik perhatian nya sejak awal pertemuan mereka.

Heeseung menoleh ke arah nya dan Riki yang sudah mengancingkan semua kancingnya pun langsung mengunci eye contact keduanya, Heeseung tampak tenggelam dalam netra kelam milik si cantik.

"aku sudah selesai, aku akan pulang." Ucap Riki setelah eye contact yang terjalin di rasa sudah cukup lama.

Heeseung tersadar dari lamunan kagum nya, ia pun gelagapan lalu beranjak dari ranjangnya, Riki mengenyampingkan rambutnya lalu tersenyum dengan tipis.

"aku akan mengantar mu." Balas Heeseung dengan mendahul Riki.

Riki mengikuti Heeseung dari belakang dengan menatap punggung lebar milik si tampan, singkat cerita keduanya telah berada di luar unit apartment Heeseung.

"apa kau tidak ingin ku antar?" Heeseung melontarkan pertanyaan nya.

"tidak, aku bisa pulang sendiri seung terima kasih karena sudah mengizinkan ku menginap dan..." Wajah Riki dengan mudah nya memerah saat mengingat adegan ranjang mereka semalam.

Heeseung menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"kau tidak keberatan jika aku menginginkan nya lagi?" Tanya Heeseung.

Riki mengulum bibirnya sendiri, mati saja Lee Heeseung.. pertanyaan cabul macam apa itu? pasti Riki akan segera risih pada mu, Heeseung memukul mulut nya setelah menyadari kebodohan yang ia perbuat.

Riki melirik Heeseung lalu tersenyum.

"aku pulang dulu lain kali aku akan menginap lagi dan kau bisa melakukan nya lagi." Pelan Riki dengan pipi yang bersemu.

Heeseung menatap Riki dengan speechless.

______________________________________

Heeseung berbaring di ranjangnya dengan menyeringai, saat netra nya terpejam wajah Riki selalu muncul di benak nya, Heeseung pun membuka netra nya lalu tertawa dengan keras.

"dia sengaja menggoda ku dengan wajah polos dan cantik nya, tidak apa Nishimura Riki lanjutkan terus bakat mu, aku menyukai nya sayang." Seringai Heeseung.

"kau memang harus menyukai nya Lee Heeseung, aku akan membuat mu selalu memikirkan ku hingga kau tak punya waktu untuk memikirkan orang lain selain aku, aku, dan hanya aku." Batin Riki.

Riki bersandar pada kursi bus yang ia naiki untuk pulang ke rumah neraka itu, Riki tersenyum lalu menatap ke arah jendela.

Sesampainya di rumah...

Baru saja membuka pintu dan masuk, Shena sudah langsung mendatangi nya lalu menampar kuat pipi nya, Riki menunduk dengan rasa nyeri yang amat terasa di pipi kanan nya.

"kau dari mana saja sialan!? apa sekarang kau mulai menunjukkan sifat jalang mu!? apa kau mulai bertingkah!?" Bentak Shena.

Riki mengangkat wajahnya lalu menatap Shena tanpa minat sedangkan Shena yang merasa di pandang rendah oleh Riki pun seketika membuat amarahnya semakin meledak.

Shena kembali menampar Riki bahkan menjambak rambutnya.

"apa apaan leher mu Nishimura Riki!" Tekan Shena dengan semakin kasar menjambak rambut Riki.

"Shena!!! apa kau gila!!" Teriak Alex.

Alex berusaha memisahkan keduanya meskipun sulit karena Shena selalu ingin menampar dan juga menyakiti Riki, Alex berhasil menahan Shena yang terus membabi buta.

"kau jalang murahan! menjijikkan! gay sialan! musnah saja kau bangsat! aku benar-benar malu punya anak yang mempunyai penyakit aneh seperti itu!!!" Teriak Shena.

Riki menatap Shena.

"pergilah ke kamar mu Riki!" Tekan Alex.

"kemari kau! aku akan membunuhmu!! lebih baik kau mati saja daripada harus membuat nama ku hancur! apa kata mereka saat pengusaha sukses seperti Shena mempunyai anak yang seorang gay!!!!" Bentak Shena.

"Riki! cepat ke kamar mu sekarang!!" Gertak Alex.

Riki mendahului keduanya dan pergi ke kamar nya.

"NISHIMURA RIKI!!!" Teriak Shena.

"Shena!!"



Riki menatap lebam yang berada di pipinya, ia jadi ingat masalalu nya, Riki mengoleskan salep pereda nyeri pada pipinya lalu sedikit meringgis.

Flashback on...

"kau cantik sekali, siapa nama mu?"

"Nishimura Riki." Riki kecil membalas pujian itu dengan senyuman manis nya, ia sangat suka jika di puji cantik.

"dia seorang laki-laki jadi pujilah dia dengan pantas, seorang laki-laki umumnya harus tampan bukan cantik." Tegur Shena.

"ah maafkan aku."

Riki menatap Shena yang kini menatap nya dengan jijik.

Shena memukuli Riki, adegan akan terulang jika Riki berpenampilan cantik dan juga lembut seperti seorang wanita, semua siksaan terus mendatangi nya di setiap hari nya.

"ampun maa!" Tangis Riki.

"jangan bermain dengan para perempuan!" Bentak Shena.

Singkat cerita suatu hari saat Riki sedang pulang dari sekolahnya, di suatu gang sempit tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang membunuh seekor anjing dengan pisau.

Riki terkejut lalu memundurkan tubuh nya.

"dia berani menyakiti ku jadi dia harus mati."  Ucap anak itu pada Riki.

Netra Riki bergetar.

"kau lihat gigitan anjing di tangan ku ini? dia memang pantas mendapatkan nya." Senyum anak itu.

"siapa nama mu?"

"Nishimura Riki dan kau?" Walaupun takut Riki tetap menanyakan kembali siapa nama dari anak itu.

"Lee Heeseung." Balas nya.

Riki melirik ke arah nametag yang berada di apron nya.

"Lee Heeseung." Batin Riki.

"kau juga bisa melakukan nya jika ada yang menyakiti mu." Ucap Heeseung kecil.

"bagaimana jika manusia lah yang menyakiti ku?" Tanya Riki dengan pelan.

"apa bedanya manusia dengan binatang?" Senyum Heeseung.

Riki hanya tertegun, semenjak pertemuan itu mereka menjadi akrab dan akhirnya bersahabat tapi persahabatan mereka tak berlangsung lama karena Shena yang memindahkan Riki ke Jepang.

flasback off...

"dari awal pertemuan kita, aku sudah tahu bahwa itu kau Heeseung." Batin Riki.


..............................
to be continued

Homophobic : HeekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang