-
-
-call me pyin not author!
jangan lupa vote + komen
and sorry for typo-
-
-Heeseung membuka pintu unit apartment nya lalu mempersilahkan Riki untuk masuk, Riki masuk kedalam unit apartment Heeseung dengan menatap sekitar.
Heeseung mengunci pintu unit apartment nya, Riki menatap Heeseung yang membuka sendal nya lalu meletakkan sendal nya di rak sepatu, Riki gelagapan dan ikut membuka sepatunya.
Heeseung tersenyum dengan gemas sedangkan Riki sudah merasa tak nyaman saat melihat lantai Heeseung yang kotor karena ulah nya.
"tak apa aku akan menyapu nya nanti." Ucap Heeseung dengan memulai pembicaraan nya.
"tidak! aku yang mengotori nya jadi di mana sapu nya." Riki melontarkan pertanyaan dengan mencari keberadaan benda yang tadi ia sebut.
"ada di ujung." Balas Heeseung.
Riki akhirnya menghentikan tatapan nya di ujung dan benar saja di sana ada sapu yang sedang tersandar di dinding, Riki mengambil nya dan langsung membersihkan bekas sepatu nya.
Heeseung mendahului Riki lalu meletakkan makanan di meja kecil yang terletak di tengah ruangan itu.
"maaf, unit nya kecil dan kotor." Ucap Heeseung.
"ah apa maksud mu? tidak sama sekali, jangan seperti itu." Balas Riki.
Heeseung tersenyum.
"kamarnya hanya satu jadi apa kau tidak keberatan jika kita.." Heeseung menggantung perkataan nya lalu menatap Riki, Riki menghentikan pergerakannya lalu menatap Heeseung.
"tidak apa." Balas Riki pelan terkesan bersemu.
Heeseung menelan payah saliva nya lalu mengalihkan wajah nya sedangkan Riki langsung melanjutkan aktivitas nya yang tadi sempat terhenti sejenak.
Setelah mereka di kamar Heeseung...
"bersih-bersih lah." Ucap Heeseung dengan membuka lemari lalu mengambil handuk dan kemudian di serahkan pada Riki.
"kamar mandi nya ada di mana?" Tanya Riki.
"di luar, ujung ada kamar kosong dan sebelah nya itu kamar mandi." Balas Heeseung.
"bisakah kau mengantar ku." Tanya Riki dengan ragu.
"baiklah." Senyum Heeseung.
Heeseung mengantar Riki sampai di depan kamar mandi, Riki bersitatap dengan Heeseung setelah keduanya sampai di depan kamar mandi, entah kecanggungan apa ini.
"aku akan mandi." Pelan Riki.
Heeseung hanya menatap Riki, Riki masuk kedalam kamar mandi dan sebelum pintu kamar mandi benar-benar tertutup Heeseung langsung menahan pintu itu dan melakukan eye contact dengan Riki.
"tubuh ku gerah jadi aku akan mandi bersamamu." Ucap Heeseung dengan ikut masuk kedalam kamar mandi.
______________________________________
Kejadian nya terlalu cepat..
"ahh akhh.. ahh eughh ahh." Riki mendesah kegilaan saat Heeseung menghantam lubang nya secara terus menerus, bukannya mandi kedua orang yang belum lama mengenal itu malah melakukan sex.
Heeseung mengangkat tubuh Riki ke atas wastafel dan terus menghantam titik manis nya, wajah bahkan seluruh tubuh Riki kini memerah, ia memeluk Heeseung dan menjambak rambutnya.
"ini pertama kali nya?" Tanya Heeseung dengan terus memaju mundurkan pinggangnya.
Karena tak mampu menjawab akhirnya Riki mengangguk, dia tak bohong untuk ini, para pria biasanya hanya melakukan skinship seperti mencium, memeluk, meremas dan sebagai nya, mereka tak pernah berbuat lebih karena Riki selalu menolak.
Tapi Lee Heeseung...
"ahhh." Tubuh Riki bergetar saat Heeseung mengeluarkan spermanya di dalam, ia bernafas dengan berat.
Heeseung sedikit menjauhi Riki lalu menatap keindahan dari pria cantik itu, wajah yang memerah, kedua puting yang di piercing, dada berisi yang naik turun, lubang berkedut yang mengeluarkan sisa sperma dan juga cairan merah yang berupa darah.
Sungguh! Heeseung akan menggilai nya mulai sekarang.
"kau sangat cantik.. dan aku tak akan melewatkan mu sedetikpun malam ini, Nishimura Riki." Senyum Heeseung.
Riki menatap Heeseung dengan sayu.
Saat di kamar...
Heeseung kembali mengeluarkan sperma nya didalam lubang Riki dan Riki benar-benar di buat racau oleh permainan Heeseung yang terkesan lembut namun begitu bergairah itu.
Riki memendamkan wajahnya pada bantal tapi Heeseung langsung menariknya hingga posisi Riki yang tadinya menungging kini langsung berhadapan dengannya.
"aku belum puas." Ucap Heeseung dengan kembali memasukkan penis nya kedalam lubang Riki.
"Heeseung ahh.. akhh ahhh." Desahan manis kembali terdengar saat Heeseung memulai lagi permainannya.
Heeseung memegang rahang Riki dan menciumi lehernya, Riki memejamkan netranya lalu menggigit bibir bawah nya yang masih terluka karena Sunghoon.
"aku akan membuat mu selalu teringat padaku bahkan saat kau mendesah untuk orang lain." Bisik Heeseung di telinga Riki.
•
•
•"kemana jalang itu! ponselnya bahkan tak aktif!" Tekan Shena.
"sudahlah, mungkin dia bermalam di rumah temannya." Balas Alex.
"bermalam di rumah temannya atau di rumah para pria! aku tahu otak jalang itu! dia akang mengangkang kesana kemari karena gatal!" Kemarahan Shena semakin meledak.
"Shena, dia anak mu!!" Tekan Alex.
"sialan Alex! siapa yang perduli! aku akan membunuhnya jika dia macam macam!"
"tenangkan diri mu."
"bagaimana aku bisa tenang!? Riki.. dia benar-benar kotor! dia gay yang menjijikkan!"
"Shena!" Tekan Alex sedangkan Shena langsung terdiam, ia pun menatap Alex.
"masuklah kekamar lalu tenangkan diri mu, aku akan menunggu nya dan berusaha meneleponnya." Timpal Alex dengan sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
Shena pergi menuju kamar nya dengan emosi yang semakin meluap sedangkan Alex langsung menghela kasar nafasnya.
"kemana jalang kecil itu, apa dia bersama dengan pria lain? tidak, dia hanya milikku." Batin Alex dengan berusaha menelepon Riki tapi hasilnya tetap lah nihil.
Keesokan pagi nya...
Riki mendatangi Heeseung yang sedang merokok di balkon kamar nya, Heeseung yang tadi nya menatap ke arah jalanan kini mengalihkan wajahnya pada Riki.
"ini masih terlalu pagi." Ucap Heeseung.
"tidak apa." Balas Riki.
Heeseung mengambil sekotak rokoknya lalu menyodorkan pada Riki, Riki menatap sodorkan rokok itu, ia mengambil satu batang dan meletakkannya di bibir.
"korek?" Pelan Riki.
Heeseung memasukkan kembali sebungkus rokoknya dan menyalakan korek untuk Riki, Riki membakar ujung rokoknya lalu melirik Heeseung yang terlihat semakin tampan.
"terima kasih." Ucap Riki setelah menghembuskan asap rokoknya.
"hmm." balas Heeseung.
Keduanya saling melemparkan senyuman.
..............................
to be continued