12. HARD SLAPE

578 30 0
                                    

–HAPPY READING–


Malam bertabur bintang yang menghiasi langit gelap di malam ini, membuat orang-orang merasa nyaman dan terpesona melihat keatas sana.

Begitu juga dengan Zelline yang mendongak melihat ribuan bintang di langit dengan senyuman yang ia tampilkan, berbeda dengan Jero yang menatap lurus ke depan dengan wajah datar nya.

Entah apa yang Jero pikirkan, tapi sedari tadi cowok itu tidak mengeluarkan suara.

"Kalo tiba-tiba ada bintang jatuh, lo mau minta harapan apa?" celetuk Zelline.

Perempuan itu tidak mengalihkan pandangan nya sedikitpun dari bintang-bintang "Kalogue, pengen di masa depan nanti bisa bahagia."

Jero langsung menoleh "Sekarang ga bahagia?" tanya nya.

Zelline sempat terdiam sejenak, menikmati tatapan yang jarang sekali Zelline lihat dari Jero, laki-laki itu menatap nya dengan hangat.

Tanpa ragu Zelline mengangguk, "Kayak nya."

"Ada banyak kebahagiaan di dunia ini dengan berbagai macam, dan... gue pengen satu kebahagiaan itu" lanjut nya.

"Kebahagiaan nya itu apa?

"Ada, rahasia"

Laki-laki berkaos hitam itu hanya mengangguk kecil, lalu mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah, dia bukan tipe cowok yang kepo apalagi kepo tentang Zelline.

Kedua nya kini tengah berada di taman yang tak jauh dari rumah.

Biasanya malam minggu di taman ini banyak di kunjungi para muda-mudi seperti mereka, Zelline pun merasa senang bisa menikmati udara di malam hari.

Setelah menikah, banyak sekali perubahan yang dia dapat. contoh nya; jarang keluar malam, atau bahkan mungkin ini kali pertama nya bagi Zelline keluar rumah saat malam.

"Jero, lo belum kabulin satu permintaan gue tau" kata Zelline.

"Apa?"

"Waktu malam-malam itu, gue kan bilang kalo mau ketemu sama Beby, tapi sampe sekarang gue belum ketemu" ucap nya.

Jero mengerutkan dahinya "Malam yang mana?" tanya nya.

Zelline mendengus kesal "hiss, Malam yang itu loh, yang ituu!"

"Lo kok jadi kesel?" tanya Jero tak suka.

"Iya jelas gue kesel, lo susah banget buat ngerti gue!"

"Emang lo ngerti gue?!" balas Jero.

Zelline mencebikkan bibirnya karena kesal, ia ingin sekali menendang wajah menyebalkan Jero saat ini juga, tapi ia tidak seberani itu.

"Terserah deh" acuh Zelline tidak mau memperpanjang masalah.

"Lo kemarin ketemu temen lo yang pake hijab itu kan?" tanya Jero, baru teringat dengan percakapan Halwa dkk saat di sekolah.

Zelline mengerutkan kening nya, ia baru mengerti jika yang Jero maksud itu adalah Halwa "Oh, he'em... kok bisa tau?"

"Sengaja lo ketemu, tanpa seizin gue?"

"Ga gitu, kemarin gue kan ke supermarket terus ga sengaja ketemu Halwa sama Ningsih." Jelas Zelline.

"Ngapain ke supermarket? emang punya duit?" tanya Jero, Zelline ingin sekali membalas nya dengan 'kepo lo!' tapi ia tahan, karena Jero nanti nya akan marah-marah.

"Gue punya uang tabungan" jawab Zelline seadanya.

Jero berdecih pelan "Cih, Cewe kayak lo bisa nabung juga ya? perasaan lo itu tukang foya-foya dehh" ucap nya meremeh kan.

JENAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang