1. Long Distance Marriage

1.1K 130 18
                                    

AUTHOR POV



































Paris, France. 2024.









Langit Paris yang abu-abu melatari gemerlapnya peragaan busana di tengah hiruk-pikuk Paris Fashion Week. Di antara lautan tamu dengan busana mewah dan kilatan kamera, Bae Joohyun berdiri dengan anggun.

Matanya berkilauan melihat model-model berlenggak-lenggok di atas panggung, memperagakan hasil karyanya. Setiap kain yang melambai, setiap jahitan yang rapi, dan setiap detail kecil adalah refleksi dari kecintaannya pada dunia mode.

Joohyun mengenakan gaun hitam simpel, namun elegan, yang dipadukan dengan sepatu hak tinggi yang menambah kesan berkelas pada dirinya. Rambut hitamnya disanggul rapi, menonjolkan leher jenjangnya.

Sepasang anting berlian kecil berkilauan di telinganya, menambah kesan mewah namun tidak berlebihan. Seperti biasa, Joohyun tampak tenang dan penuh percaya diri, meski di dalam hatinya, perasaan lain menggeliat pelan.

"Your designs are simply breathtaking, Joohyun. The way the fabric flows... it's art," puji seorang fashion editor ternama asal London, sambil mengamati detail gaun hitam yang dipakai model di runway.

"Thank you so much, it really means a lot coming from you," jawab Joohyun dengan senyum hangat. Namun, di balik senyum itu, ada perasaan cemas yang tak pernah benar-benar pergi sejak setahun terakhir.

Di tengah keglamoran dan apresiasi yang mengalir, pikirannya kembali teringat pada Seulgi. Suaminya, cinta dalam hidupnya, yang saat ini berada ribuan kilometer jauhnya di Korea.

Meski mereka sering terpisah karena pekerjaan, tidak pernah mudah baginya untuk jauh dari Seulgi. Apalagi setelah semua yang terjadi, rasa takut dan cemas itu sering kali membayanginya.

Ia mencintai Seulgi dengan seluruh hatinya, dan tidak ada yang lebih ia inginkan selain kebahagiaan mereka bersama.

Namun, bayang-bayang keguguran yang terjadi setahun lalu masih menghantui Joohyun.

Kehilangan calon anak mereka dan rasa bersalah yang mendalam telah membuatnya kerap merasa tidak cukup baik, terutama di mata keluarga Seulgi, khususnya ibu mertuanya yang masih belum sepenuhnya bisa menerima kejadian itu.

Setelah acara selesai, Joohyun tetap profesional dan menghadiri after-party yang diadakan oleh brand besar tempat ia berkolaborasi.

Namun, pikirannya terus melayang pada Seulgi. Ia meraih ponselnya, memeriksa waktu di Korea—seharusnya Seulgi baru saja selesai bertanding. Harapannya, Seulgi mengingat untuk meneleponnya seperti yang biasa mereka lakukan setiap kali terpisah jauh.

.































.

Seoul, Korea.





Sementara itu, malam mulai merangkak naik ketika Kang Seulgi baru saja menyelesaikan pertandingan voli yang menegangkan.

Peluh membasahi tubuh atletisnya saat ia berdiri di tengah lapangan, tersenyum puas melihat timnya merayakan kemenangan. Seulgi adalah bintang di liga voli Korea, dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, ia menjadi pemain yang selalu diandalkan oleh timnya.

Setelah pertandingan, saat suasana sudah lebih tenang, Seulgi menyandarkan tubuhnya di bangku pemain dan mengambil ponselnya.

Wajah lelahnya berubah cerah ketika melihat notifikasi pesan dari Joohyun. Senyum lembut mengembang di bibirnya. Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung menekan tombol panggilan video.

The Fault in Our Marriage | SEULRENE | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang