01 - Permulaan

629 54 11
                                    

Jake bangun tepat saat jam menunjukkan pukul 6 pagi. Dirinya terduduk di atas ranjang. Lalu beberapa pelayan datang masuk ke kamar Jake. Ada yang membawakan air minum dan juga sebutir obat yang memang harus dikonsumsi setiap pagi sebelum sarapan. Jake menenggak obat itu lalu bangkit dari ranjangnya. Dia berjalan menuju kamar mandi bersama dengan seorang pelayan. Sedangkan yang lain membereskan ranjang milik Jake. Walau jika dilihat ranjang itu tidak terlalu berantakan.

Jake masuk dan pelayan yang mengikutinya tadi menyiapkan peralatan untuk Jake mandi. Pelayan itu memberikan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi kepada Jake. Pemuda cantik itu menerimanya dan mulai menggosok giginya. Pelayan itu lalu beralih menyiapkan air di bathtub dengan suhu yang sudah di atur untuk kenyamanan Tuan mudanya itu. Setelah itu pelayan menyiapkan handuk dan pakaian ganti untuk Jake yang di taruh di tempat penyimpanan di dalam kamar mandi itu.

Setelah menggosok giginya Jake lalu mendekat ke arah bathtub. Pelayan itu mendekat dengan sopan.

"Tuan muda~ handuk, bathrobe, dan baju ganti sudah siap di tempat biasa"

"Baik, terima kasih"

Pelayan itu menunduk sopan.

"Iya tuan muda, jika butuh sesuatu saya ada di luar"

Jake mengangguk membuat pelayan itu beranjak pergi. Jake lalu memulai aktivitas mandinya hingga selesai. Setelah selesai Jake langsung ke luar dari kamar mandi dan di sambut oleh para pelayan. Jake di arahkan untuk menuju satu set pakaian yang sudah di siapkan.

"Mr. Hans apa harus pakai ini? Boleh aku pilih pakaian sendiri?"

"Maaf Tuan muda. Pakaian ini sudah sesuai dengan aktivitas yang akan Tuan muda lakukan hari ini"

Selalu seperti ini, dari ujung rambut hingga ujung kaki kehidupan Jake selalu diatur. Semua harus sesuai aturan dari Papi nya. Sejujurnya Jake sudah lelah tapi mau bagaimana lagi. Jake tidak memiliki keberanian untuk keluar dari kekangan Papi nya itu. Dan yang terjadi selama ini Jake harus menurut, seperti saat ini.

Jake akhirnya mengambil pakaian itu dan mulai mengenakannya. Dengan setengah hati Jake mematut dirinya di cermin. Salah satu pelayan mengarahkan Jake untuk duduk di depan meja rias. Dia mendandani Jake sedemikian rupa hingga terlihat begitu cantik.

"Memangnya hari ini apa aktivitas yang akan aku lakukan?" Tanya Jake saat pelayan itu sudah selesai mendandaninya.

"Hari ini Tuan muda akan datang ke kantor seperti biasa lalu nanti malam di minta untuk menemui Tuan Evan di mansionnya" ucap Mr. Hans sambil melihat iPad di tangannya.

"Bertemu kak Evan? Untuk apa?" Heran Jake saat nama tunangannya itu di sebut.

"Makan malam bersama Tuan besar Lee"

Jake menghembuskan nafasnya berat.

"Papi ikut?"

"Tidak, Tuan muda "

Jake mengangguk lalu dia berjalan keluar dari kamarnya diikuti pelayan yang lain. Kakinya melangkah menuju ruang makan, dia lalu mengambil tempat duduk di meja makan itu. Jake duduk dengan tegap menunggu datangnya sang Papi. Para pelayan mulai menghidangkan menu makanan di hadapan Jake. Hal itu tidak langsung menbuat Jake menyentuh makanan-makanan itu, dia masih duduk dengan tegap dengan ekspresi datar. Hingga Papinya datang bergabung dengan Jake di meja makan.

"Morning cantiknya Papi. Bagaimana istirahat mu? Nyenyak?" Tanya Kim Seungmin sambil mengusap lembut pipi putranya.

Jake mulai menampilkan senyum palsunya yang memang harus merekah saat di depan Papinya. Apapun situasi dan kondisinya.

CangKang || HeejakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang