09 : Pain

220 31 7
                                    

Jaeyun dan Heeseung yang baru saja memasuki lobby kantor setelah menyelesaikan meeting di luar, tiba-tiba di hadang oleh seorang resepsionis. Hal tersebut membuat keduanya heran.

"Maaf mengganggu waktunya Pak Evan dan Sekretaris Sim. Saya ingin memberitahukan bahwa CEO Glownsup menunggu bapak sekitar 30 menit yang lalu di ruangan bapak"

Jaeyun mengerutkan keningnya dan langsung membuka tab. Dia mencari schedule Heeseung hari ini.

"Sim? Kamu melewatkan salah satu jadwal saya?" Tanya Heeseung tegas.

"Maaf pak hari ini tidak ada schedule meeting dengan Glownsup. Kenapa bisa langsung masuk ruangan bapak?" Tanya Jaeyun dengan nada tak suka.

"Maaf sekretaris Sim, tapi tadi beliau memaksa untuk bertemu bapak. Dan bilang kalau sudah janjian hari ini"

"Seharusnya kamu konfirmasi ke saya dulu. Jangan langsung terima tamu masuk ruangan bapak begitu saja" Omel Jaeyun dengan tegas.

"Maaf pak, maaf sekretaris Sim. Saya lalai"

Jaeyun beralih menatap Heeseung.

"Bagaimana pak?"

Heeseung menghembuskan nafasnya.

"Yasudah biar saya temui" Ucap Heeseung dengan nada dingin. "Urus dia. Saya ke atas dulu. Bisa tolong bawakan Chamomile tea, Jake?"

Jaeyun mengangguk menyanggupi perintah Heeseung. Hal itu membuat Heeseung segera masuk ke dalam lift. Jaeyun langsung mendekat ke arah resepsionis tadi.

"Saya tau kamu anak baru, untuk lain kali kalau ada tamu cari bapak tolong konfirmasi dulu ke saya. Dan jangan langsung kasih ijin buat tunggu di ruangan bapak"

Resepsionis itu terlihat menunduk dan terlihat menyesal.

"Maaf sekretaris Sim. Kesalahan ini tidak akan terulang lagi"

Jaeyun menepuk bahu resepsionis itu dengan seulas senyum muncul di wajahnya.

"Ini kopi buat kamu, semangat ya"

"Terima kasih Sekretaris Sim"

Jaeyun mengangguk lalu berjalan menuju lift untuk pergi ke ruangan Heeseung. Sebelum masuk ruangan, Jaeyun terlebih dahulu menuju pantry. Dia menyiapkan Chamomile tea pesanan Heeseung. Setelah itu dia langsung berjalan menuju ruangannya untuk menaruh berkas yang tadi dibawa. Kemudian Jaeyun masuk ke dalam ruangan Heeseung dengan membawa nampan berisi cangkir dan seteko Chamomile tea.

Saat Jaeyun berbalik dia mendapati Heeseung bersama pemuda yang Jaeyun kenal dalam posisi intim. Pemuda itu adalah Geonu, mantan pacar Heeseung. Geonu terlihat duduk di atas pangkuan Heeseung dengan tangan berada di bahu Heeseung. Sedangkan tangan Heeseung berada di pinggang Geonu. Dengan posisi kepala berhadapan dan sangat dekat.

Saat mata Jaeyun dan Heeseung saling bertemu, terlihat Heeseung panik. Dia langsung melempar tubuh Geonu ke sofa sampingnya yang kosong. Heeseung berdiri hendak menghampiri Jaeyun yang sudah berwajah masam. Jaeyun berjalan mantap menuju meja untuk meletakkan Chamomile tea yang dia bawa dengan keras ke atas meja.

"Jake, jangan salah paham..... " Heeseung langsung menghampiri Jaeyun dengan panik.

"Jelas gue salah paham" Murka Jaeyun.

Heeseung mengambil tangan Jaeyun untuk di genggam. Namun Jaeyun memilih menghempaskan tangan itu dan berjalan menuju Geonu yang terlihat menatap Jaeyun dengan angkuh.

"Mau apa lo ke sini?" Tanya Jaeyun nyalang kepada Geonu.

Geonu terlihat tersenyum remeh kepada Jaeyun.

CangKang || HeejakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang