Jake mengikuti arahan dari Jaeyun untuk naik kereta menuju Oklasippi. Kini Jake sudah turun di stasiun Oklas dan menunggu teman Jaeyun yang akan menjemputnya. Kepala Jake menengok ke kanan dan ke kiri, terlihat seperti anak kecil yang kebingungan lepas dari orang tuanya. Hingga Jake merasakan kepalanya di jitak keras.
"Auwww...... " Ringis Jake sambil mengusap kepalanya yang berdenyut nyeri.
Setelah itu Jake pun merasakan kepalanya dipiting oleh lengan seseorang. Jitakan kembali Jake rasakan, membuatnya mengaduh. Jake tidak dapat memberontak karena lengan itu masih dengan kuat mengunci lehernya.
"Aduhhh.... Sakittt.... Kamu siapa?" Tanya Jake panik.
"Kamu siapa? Kamu siapa? Ga usah sok aku kamuan. Lo yang nyuruh gue jemput ya tadi"
Jitakan bertubi-tubi Jake rasakan. Dia sudah merasa kepala dan lehernya sakit.
"Tolong lepas.... Ini sakit banget" Mohon Jake.
"Enak aja. Kemana aja lo berandal? Om Bangchan khawatir, bego"
Jitakan kuat kembali Jake terima.
"Tolong lepas dulu"
Jake berusaha lepas dari lengan kokoh itu.
Pria yang memiting kepala Jake adalah Sunghoon. Dia malah semakin menguatkan pitingan di leher Jake. Tangan Jake juga berkali-kali berusaha melepaskan lengan Sunghoon dari kepala Jake.
"Kabur ga jelas. Sekarang seenaknya minta jemput di stasiun"
"Iya, aku minta maaf. Aku mau pulang. Jangan begini" Rengek Jake.
Sunghoon tertawa seolah mengejek Jake.
"Berandalan kayak lo gini udah bisa minta maaf ternyata"
"Kamu Sunghoon kan? Tolong lepasin aku Hoon. Ini sakit banget"
"Nah gitu, kalau salah minta maaf. Kalau butuh bantuan minta tolong. Tumben jadi orang bener lo"
Sunghoon melepas pitingannya. Hal tersebut membuat Jake mengusap lehernya dan menegakkan tubuhnya. Jake mengusap leher dan kepalanya bergantian.
Jake mendongak dan menatap Sunghoon yang menjulang tinggi di depannya. Seketika Jake terkagum melihat paras tampan milik Sunghoon. Hingga beberapa saat Jake membeku, sampai Sunghoon mencengkram rahang Jake.
"Lo berantem sama siapa Jae?"
"Aku ga berantem"
Jake menggeleng dengan tatapan polosnya. Sunghoon tertegun baru kali ini dia melihat ekspresi seperti itu dari sahabatnya.
"Ga usah bohong sama gue. Ini muka lo kenapa bisa bonyok gini?"
Sunghoon menggoyangkan kepala Jake ke kanan dan ke kiri.
"Ga bohong Sunghoon. Ayo antar aku pulang" Ucap Jake sambil menarik-narik ujung kaos Sunghoon dengan ekspresi menggemaskan menurut Sunghoon.
"Ga usah sok imut lo, bangke"
Sunghoon melepas cengkraman pada rahang Jake. Yang kemudian beralih menjitak kepala Jake dengan keras.
"Aduh... Sakit Sunghoon, tolong berhenti pukul kepalaku" Jake mengusap kepalanya yang semakin nyeri.
"Lo kenapa deh Jae, aneh banget perasaan" Sunghoon mengerutkan keningnya.
"Aku cuma mau pulang. Kepalaku pusing kamu pukul terus dari tadi. Aku tau aku salah karena ga pulang dari kemarin. Tapi jangan pukul kepalaku terus" Jake menundukkan kepalanya karena melihat tatapan tajam milik Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CangKang || Heejakehoon
أدب الهواةKehidupan Jake dan kembarannya Jaeyun yang terpisah sekian lama. Jake dengan hidup mewahnya bersama papi nya namun kurang mendapat kebahagiaan karena semua hidupnya sudah diatur sang papi. Sedangkan Jaeyun hidup sederhana bersama ayahnya namun dia m...