10 : Halcyon

202 34 4
                                    

Jaeyun terbangun dari tidurnya saat merasakan genggaman hangat di tangannya. Dia juga merasakan rasa dingin di jidatnya akibat plester kompres demam yang menempel di sana. Matanya terbuka perlahan dan menemukan wajah orang yang belum mau dia temui ada di hadapannya.

Jaeyun bergerak gelisah ingin menjauh namun tubuhnya terasa sakit dan lemas sekali. Hal itu membuatnya tidak bisa bergerak terlalu banyak.

"Jake, mau apa? Biar gue bantu"

Itu Heeseung yang sedari tadi menunggu Jaeyun bangun dengan tangan tak lepas dari menggenggam tangan panas milik Jaeyun.

Sejak tadi malam selepas diberi kabar mengenai kepulangan Jaeyun, sebenarnya Heeseung berniat segera menghampiri tunangannya. Namun tiba-tiba Jay datang menghalanginya untuk menemui sang tunangan. Jay menceritakan semua tentang pertemuannya dengan Jaeyun. Jay menyarankan agar Heeseung datang ke rumah Jake keesokan harinya saja.

Hingga pagi sekali Heeseung sudah sampai di rumah Jake. Kedatangan Heeseung membuat Hans kaget karena Tuan rumah saja belum bangun, namun mendapati Heeseung sudah bertamu. Heeseung meminta ijin kepada Hans agar bisa menemui tunangannya.

Awalnya Hans terlihat bimbang. Namun Seungmin datang dan mengijinkan Heeseung untuk masuk ke kamar Jake. Di sana Heeseung dapat melihat Jaeyun yang masih tertidur namun terlihat gelisah. Di kening Jaeyun sudah ada plester untuk demam. Hal tersebut membuat Heeseung bertanya kepada Hans, apa yang terjadi kepada 'Jake'.

Dan Hans hanya menjawab bahwa semalam Jake pulang larut malam dan pagi ini badannya mendadak demam. Heeseung pun menemani Jaeyun hingga pemuda manis itu terbangun.

Mata indah itu terlihat terkejut saat tatapan matanya bertemu dengan mata rusa milik Heeseung. Jaeyun terlihat ingin menjauh dan tidak mau berinteraksi dengan Heeseung.

"Jake, gue minta maaf. Demi apapun gue ga ada hubungan apapun sama Geonu. Sekarang dan sampai seterusnya, gue cuma cinta sama lo Jake" Ucap Heeseung sambil mengusap lembut rambut Jaeyun.

Sedangkan Jaeyun masih enggan menatap ke arah Heeseung. Rasa sakit hatinya masih terasa dengan jelas.

Heeseung bersimpuh di samping Jaeyun. Dia mengambil tangan Jaeyun kemudian mengecupnya penuh cinta. Hal tersebut membuat Jaeyun sedikit melunak.

"Soal kemarin gue ngaku salah. Harusnya gue bisa menghindar dari Geonu. Tapi yang terjadi malah buat lo salah paham. Gue sama sekali ga berbuat lebih sama Geonu"

Perkataan Heeseung itu membuat Jaeyun langsung beralih menatap Heeseung.

"Terus kemarin kalian ngapain aja? Sampai bisa pangku-pangkuan gitu" Keluh Jaeyun dengan suara serak.

Heeseung kembali mengecup punggung tangan Jaeyun berkali-kali.

"Ga sengaja itu. Awalnya kita emang ngobrol masalah bisnis. Terus Geonu bilang mau nunjukin draf project yang dia tawarin. Dia deket terus tiba-tiba di jatuh dan pas banget duduk di paha gue. Demi apapun gue ga ada niat sedikitpun mau nyentuh Geonu. Tangan gue reflek pegang pinggangnya karena dia emang jatuh sampai wajahnya kena ke dada gue. Makanya ada bekas bedak di kerah yang kemarin lo lihat. Dan bekas merah di rahang gue ini luka, ini masih membekas. Bukan karena cupangan"

Heeseung menunjuk rahang kirinya yang memang bekas merah itu masih ada dengan sedikit goresan di sana.

"Terus ini kenapa?" Jaeyun menyentuh rahang Heeseung dengan jari yang mengusap lembut di sekitaran luka itu.

"Kena jam tangannya si Geonu waktu jatuh. Nanti aku tunjukin CCTV-nya. Semalem udah minta ke bagian IT"

Heeseung menatap dalam Jaeyun.

CangKang || HeejakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang