26.

1K 49 0
                                    

VOTEE

FOLLOW Kaka sedih niii aku😔




                       HAPPY READING

.

.

.

.

"RESAAA! bangun sayang ayo kita makan!" teriak Regan sekencang mungkin agar anaknya bangun.

tapi Resa tak kunjung keluar kamar, saga Regan dan juga segi sudah berada di meja makan, hanya resa yang belum ada.

Regan bangkit dari tempat duduk nya.

"sebentar ya mas, segii Buna mau bangunin resa dulu sebentar, kalo mau makan duluan gapapa" ujarnya sebelum pergi meninggalkan meja makan.

"iya Buna" ujar segi datar.

"iya sayang," saga.

Regan berjalan ke arah kamar resa, setelah sampai nya di depan pintu ia mengetuk nya dengan pelan.

tok

tok

tok.

"sayang.. resaa ayo bangun nak, kita makan yuk"

"segi dan papa sudah menunggu"

karena tak ada sautan Regan pun membuka pintu itu yang ternyata tak di kunci.

"ah? ga di kunci " Regan masuk ke dalam kamar, lalu ia berjalan menuju ke kasur yang sedang di tiduri oleh resa.

Regan menepuk pelan wajah resa agar anak itu terusik dan bangun dari tidurnya.

"Resa..ini bunaa ayok bangun nak kita makan yuk kamu belum makan " ujarnya lembut.

"eungh bunaa?" lenguh nya

"iyaa sayang ini Buna, "

"kenapa bunaa?"

"makan sayang..adek segi dan papa sudah menunggu mu dari tadi.."

"eumhh aku ngantuk cekalii"

"nanti aja lanjut tidur nyaa sekarang kamu makan dulu! kamu belum kena nasi sama sekali! Ayo makan!" Regan menggendong resa dengan paksa.

"Aaaaa!!!! Bunaaa!"

.

.

.

.

di meja makan.

resa duduk bersampingan dengan segi yang sedari tadi hanya diam.

Regan dan Saga sudah tak heran lagi melihat sikap segi yang terkesan dingin itu, dia selalu menunjukkan wajah datar nya pada setiap saat, biasanya anak pada umumnya akan terlihat ceria di wajah nya tapi tidak dengan segi, ia selalu mendatar kan wajahnya.

berbanding terbalik dengan resa, ia anak yang ceria dan murah senyum, ia anak yang sangat aktif, banyak bicara dan gampang mudah bergaul.

"segi..resa" panggil saga.

"ya, papa?" jawab nya seadanya.

"nanti kalau kamu sudah SMP papa masuki ke sekolah yang sama ya? Supaya barengan terus kan SD nya juga bareng"ujar saga

"ya, aku ikuti sajaa papa"

resa melihat itu sedikit berdecak

"ck, sokk dingin bocil!" ucap resa dengan melotot ke arah segi

"resaa ga boleh gitu ke adek mu" Regan

"Abisnya dia sok kul banget bunaa," ujarnya tak mau kalah

" biarkan resaa..."

segi yang melihat resa seperti itu pun hanya diam saja.

dia menundukkan kepala nya, dia bersmirk.

Regan yang melihat segi menunduk pun langsung menghampiri segi, lalu memeluk nya.

"segii.. kamu kenapa sayang??" Tanya nya cemas, iya takut anaknya ini sakit hati dengan ucapan resa tadi.

"tidak apa Buna, segi sudah biasa" ujar nya santai, meski ia baru berumur 9thn ia tak cadel seperti resa, yang berumur 10thn

.

.

.

malam nya jam 20.46

"Buna, resa mana Buna?" tanya segi kepada Regan yang sedang menonton tv bersama saga.

Regan menoleh kearah nya lalu menyeritkan kening nya

apa tadi?? segi memanggil resa tanpa sebutan Abang?

"segi, kamu tadi ngomong apa??" tanya nya memastikan.

segi menatap nya datar" resa mana Buna?" Tanyanya sekali lagi

"segii.. manggil nya pakai kata Abang jangan nama nya saja" peringat regan

"segi, siapa yang ngajarin kamu manggil kaya gitu??" tanya saga

"tidak ada," jawab nya singkat, lalu dia pergi begitu saja meninggalkan saga dan Regan yang lelah dengan tingkah laku anaknya.

gak resa gak segi samaa ajaa selalu bikin bingung - batin Regan

Regan dan Saga melihat anak nya itu pergi begitu saja menghela nafas nya.

"mass ini kenapa ya anak kita begini semua, beragam ragam sifat nya" adu nya pada saga.

saga mengelus kepala Regan lembut" mas juga gak tau dek, emm nanti mas coba deh untuk bicara sama segi, seperti ny kedua anak itu memang tidak bakalan akur selalu saja seperti itu." ucap nya

Regan hanya mengangguk lalu bersandar di pundak saga.

.

.

.

.

segi berjalan menuju kamar nya , dan disana ia melihat resa tengah tertidur di kasur dengan sangat lelap.

segi berjalan menuju kasur lalu naik ke kasur dan ikut merebahkan tubuhnya di samping resa, kakanya.

segi melihat wajah resa yang sedang tertidur dan menatap nya dalam

"huhh, maafin aku resa.." gumam nya pelan

segi terus memandang wajah Abang nya itu yang sedang tertidur lelap, wajah itu terlihat kallem dan tenang, berbeda ketika resa sudah bangun dia pasti akan tengil dan selalu mengeluarkan kata kata yang menusuk untuk segi.

"kenapa kamu membenci ku resa?? apa kau tak suka mempunyai adik sepertiku?" gumam nya lagi sembari mengelus pipi resa dengan lembut.

"aku pun rasanya tidak Sudi memanggil mu dengan sebutan 'abang' "

"Rasanya berat.."

"bunaa..papa.. resa..maafin aku karena telah menyimpan rasa yang seharusnnya tidak boleh ku simpan"

segi memeluk resa lalu menutup matanya, semoga saja setalah resa bangun dan melihat bahwa dirinya memeluk nya dia tak menendang segi.







VOTEEEEE JANGAN LUPAAA

hallo aku mohon untuk baca ulang yang bab 25, soalnya ada beberapa yang aku ubah. Takutnya kalian nanti bingung.

___________________

TBC..

Oke,makin gak jelas ni cerita👊🏻😔

segi??? yu tak apa?

kira kira segi kenapa yaaa

THANKS TO THE BABY [BXB] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang