8

7 0 0
                                    

Setelah malam yang cukup panjang, akhirnya pagi tiba dengan sinarnya. Dunia dengan segala kesibukannya, menyisakan ruang untuk manusia menjalankan kegiatannya masing-masing. Termasuk Zamora dan Joshua yang hari ini berada di playtown, salah satu tempat bermain trampolin terbesar di Jakarta. Sejak malam, mereka sudah berbincang akan hal ini, dan hari ini langsung direalisasikan oleh Joshua.

"Sudah siap?" tanya Joshua, ia menatap Zamora dengan senyumnya

"Udah.. ayo masuk," ajak Zamora.

Setelah mendapat kaos kaki, mereka berdua pun masuk kedalam taman bermainnya. Taman bermain ini dirancang untuk remaja hingga dewasa, sehingga tidak terlalu banyak orang yang bermain disini, kecuali mereka adalah pasangan.

Zamora dan Joshua pun masuk dengan tangan yang saling tertaut. Zamora melompat-lompat lincah kegirangan melihat segala mainan yang bisa mereka mainkan. Joshua pun menatap Zamora, bertanya padanya,

"Kamu mau main apa dulu? Trampolinnya belakangan aja ya, sayang," tutur Joshua dengan senyumnya. Zamora pun menunjuk salah satu permainan dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya.

"LETS GOO!!!" seru Joshua dengan Zamora lalu tertawa bersamaan menuju permainan yang Zamora tunjuk. Merekapun berhenti didepan permainannya dengan napas terengah-engah. Lalu tertawa bersama setelah menyadari mereka sudah lelah lebih dulu sebelum memainkan permainannya.

Setelah istirahat sebentar, merekapun menaiki permainan itu dengan tawa yang menghiasi wajah keduanya, interaksi antar keduanya terlalu banyak, keduanya bermain dengan senyum lebar mereka. Saling menggoda, saling jail membuat suasana lebih hangat diantara keduanya.

Tak sekali dua kali Joshua menjahili Zamora membuat Zamora emosi lalu Joshua tertawa renyah didepannya. Ada juga ketika Zamora kesal dijahili, ia meninju Joshua dengan kekuatannya, namun karena tenaganya tidak terlalu kuat, Joshua tidak merasakan sakitnya dan berakhir tertawa renyah menanggapi tinjuan Zamora. Beda cerita kalau Zamora mencubitnya, ia akan menjerit minta ampun karena cubitan Zamora sudah setara dengan cubitan Ibunya. Sakit sekali!

Setelah mereka memainkan kurang lebih 9 permainan dengan keseruan yang mereka buat, kini mereka berada di zona trampolin dan sedang duduk berdua diatas tempat trampolinnya. Trampolin ini berbentuk kotak dan besar, di dindingnya pun ada matras. Mereka menetralisir napas mereka terlebih dahulu.

Beberapa waktu kemudian, Joshua berdiri dengan senyum jahilnya, lalu menatap Zamora dengan tatapannya, yang menimbulkan rasa curiga pada perbuatan Joshua yang ini, Zamora pun berdiri dengan kedua tangan di pinggang.

"Joshua..." ucap Zamora memberi peringatan

"Hmm...? Kenapa sayang?" ucap Joshua dengan senyum jahil yang masih menghiasi wajahnya.

"Jangan-- AAA!!!! JOSHUA!!!! BERHENTIIIIII!!!!!!!" teriak Zamora ketika Joshua melompat dan memantulkannya dengan kencang, berkali-kali sampai Zamora memeluk dirinya sendiri, ketakutan, sembari berteriak.

Pada akhirnya, Joshua pun berhenti sembari tertawa terbahak-bahak melihat Zamora yang ketakutan. Ia pun dengan pelan menghampiri Zamora dengan sisa ketawanya, memeluk erat Zamora.

"U okay? Maaf ya sayang.. kamu lucu soalnya. Pengen aku jailin terus," ungkap Joshua, cengengesan.

Keduanya pun tiduran telentang dengan kepala Zamora dilengan Joshua. Ini adalah hal yang disukai oleh Zamora dari Joshua, meskipun Joshua sudah keringatan, wangi parfumnya tidak luntur dan membuatnya ingin selalu berada disisi Joshua hanya untuk mencium parfumnya. Selain parfumnya tahan lama, wanginya juga enak, sehingga membuatnya nyaman berlama-lama disamping Joshua.

"Jo.. jangan kemana-mana ya? Kalau bisa hubungan ini kita pertahankan hingga ke pernikahan," ujar Zamora memecah keheningan

"Kita usahakan bersama, ya, sayang. Kita sama-sama gak tau masa depan, tapi ayo kita perjuangkan untuk hidup di masa tua menjadi partner hidup selamanya," tutur Joshua sambil nenatap Zamora lembut.

Zamora menyetujui hal tersebut dari lubuk hatinya, benar, mereka harus memperjuangkannya bersama. Sedari dini, ketika sudah punya plan, lebih baik dicicil agar dimasa depan kelak, segala halnya tinggal dilaksanakan.

Setelah beristirahat sebentar dengan tiduran diatas trampolin yang sepi, merekapun berdiri, kembali bermain trampolin dengan senyum yang menghiasi wajah mereka.

Joshua yang memiliki ide jahil pun diam-diam mendekati Zamora, memeluknya lalu melompat di trampolin dan mendarat di kotak busa besar yang ada di sana. Lalu keduanay tertawa karena hal tersebut seru.

Merekapun menghabiskan waktu bersama hingga jam 7 malam, dan kini saatnya mereka pulang.

"Mora, ayo pulang, sudah malam, waktunya istirahat. Kamu dari pagi belum istirahat, kan? Pasti capek, ayo pulang.." ajak Joshua pada Zamora namun Zamora tak mau. Ia menggeleng pelan atas ajakan Joshua.

"Ayo sayang, nanti kamu kecapean terus sakit,besok kamu juga harus kerja, aku ga mau kamu sakit.. kamu juga belum makan sore loh.. ayo kita jajan. Jajan apa aja, terserah kamu," tutur Joshua dengan tawaran menariknya yang membuat Zamora langsung memeluknya.

"Yaudah, ayo pulang.." ucap Zamora.

Joshua pun menggiring Zamora untuk keluar sembari membawakan tas Zamora. Terlihat Zamora yang kelelahan sehabis bermain seharian di playtown. Dari cara jalannya pun sudah sempoyongan, hingga Joshua berhenti sebentar di trotoar jalan, berjongkok didepan Zamora.

"Ayo naik."

Zamora tidak menjawab, namun ia mengiyakan ucapan Joshua dengan menaiki punggungnya. Setelah sudah, Joshua pun menggendong Zamora hingga sampai ke mobilnya.

Setelah sampai di mobilnya, dengan hati-hati Joshua menaruh Zamora di kursi penumpang. Lalu mulai menjalankan mobilnya untuk membeli nasi goreng pinggir jalan dan mengantarkan Zamora kerumahnya, memastikan Zamora tertidur nyenyak, dan menghapus make up nya. Joshua juga menaruh nasi goreng hasil beli nya di bawah tutup saji dan meninggalkan catatan disana. Kemudian, setelah pekerjaannya tentang Zamora selesai, ia pun pulang kerumahnya.

====

TO BE CONTINUED

Hotel AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang