**Chapter 9: Klarifikasi dan Kejujuran**

173 28 0
                                    

Beberapa hari setelah perjalanan ke kafe bersama Sasuke, Hinata merasakan ada perubahan dalam hubungannya dengan Sasuke. Mereka mulai sering bertukar pesan, berbicara tentang berbagai hal, dari hal-hal sederhana seperti cuaca hingga percakapan yang lebih mendalam tentang kehidupan dan impian. Hinata merasa nyaman dengan kehadiran Sasuke, tetapi di sisi lain, ada perasaan aneh yang mengganjal di hatinya.

Hinata tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Sakura, primadona kampus yang selalu menjadi pusat perhatian, juga sering terlihat dekat dengan Sasuke. Beberapa kali Hinata melihat mereka bersama, entah itu di kampus atau di acara-acara tertentu. Perasaan ragu mulai muncul dalam diri Hinata. Ia tidak bisa menahan diri untuk bertanya-tanya, apakah Sasuke benar-benar tertarik padanya, atau justru Sakura yang menjadi pilihan Sasuke.

Puncaknya terjadi ketika sebuah postingan media sosial dari Sakura menghebohkan kampus. Dalam postingan tersebut, Sakura mengunggah foto yang tampaknya diambil saat ia bersama Sasuke. Caption-nya pun ambigu, membuat semua orang berasumsi bahwa mereka sedang berkencan.

____________________________________
Saku_Ra🌸

 ____________________________________Saku_Ra🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️1.073  🪽583
🌑Liked by Shioon and 620 Other
Saku_Ra🌸 Bersama dengan orang spesial ❤️

__________________________________

Hinata yang melihat postingan itu merasa hatinya hancur. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Selama ini, perasaannya terhadap Sasuke tumbuh semakin dalam, tetapi ia tidak pernah menyangka akan berada di posisi ini—terjebak dalam perasaan cemburu dan ketidakpastian. Hinata mulai menghindari Sasuke, merasa tidak nyaman dengan semua perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.

Di sisi lain, Sasuke yang tidak terlalu aktif di media sosial sama sekali tidak menyadari postingan Sakura. Yang ia rasakan hanyalah perubahan sikap Hinata yang tiba-tiba menjauh darinya. Hal ini membuat Sasuke merasa bingung dan galau. Ia bertanya-tanya apa yang telah terjadi, dan mengapa Hinata, yang sebelumnya begitu dekat dengannya, kini tampak menjauh.

Hari demi hari, Sasuke tetap mencoba mendekati Hinata, meski ia merasakan ada jarak yang semakin lebar di antara mereka. Sasuke tetap mengirim pesan, mencoba mengajak Hinata berbicara, tetapi balasan Hinata selalu singkat dan tidak bersemangat.

Akhirnya, pada suatu sore yang cerah, Sasuke memberanikan diri untuk bertemu langsung dengan Hinata di taman kampus, tempat mereka biasa duduk bersama. Ketika Hinata tiba, wajahnya tampak penuh kebingungan dan keraguan.

“Hinata, ada yang ingin kubicarakan,” kata Sasuke dengan nada serius, matanya menatap langsung ke arah Hinata.

Hinata menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan perasaan yang sedang berkecamuk di dalam dirinya. “Apa yang ingin kau bicarakan, Sasuke-kun?” tanyanya pelan.

Sasuke menghela napas panjang. Ia tahu bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. “Akhir-akhir ini, kau tampak menjauh dariku. Apa ada yang salah? Apa aku melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?”

Hinata menggigit bibirnya, ragu untuk menjawab. Namun, perasaan yang dipendam terlalu lama akhirnya mendorongnya untuk bicara. “Sasuke-kun… aku hanya tidak ingin salah paham atau merasa dipermainkan. Aku merasa… kau dan Sakura-san tampak sangat dekat. Aku tidak ingin mengganggu jika kalian memang…”

Belum sempat Hinata menyelesaikan kalimatnya, Sasuke langsung menggeleng dengan tegas. “Tidak, Hinata. Aku dan Sakura tidak ada hubungan apa-apa. Aku juga baru tahu kalau ada rumor seperti itu,” ujarnya dengan nada tegas namun lembut. Sasuke kemudian menyadari bahwa ini adalah kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

Hinata terdiam, merasa bingung dengan penjelasan Sasuke. “Tapi… postingan di media sosial itu…”

Sasuke mendesah, merasa frustrasi dengan situasi yang tidak disengajanya. “Hinata, aku bahkan tidak tahu kalau Sakura memposting sesuatu tentang itu. Aku bukan tipe orang yang sering bermain media sosial. Jika ada kesan yang salah, aku minta maaf. Tapi yang perlu kau tahu adalah… aku tidak punya perasaan apapun pada Sakura. Satu-satunya orang yang selalu ada dalam pikiranku adalah kau.”

Hinata menatap Sasuke dengan mata yang sedikit melebar. “Aku… aku tidak mengerti…”

Sasuke mengumpulkan semua keberaniannya untuk berbicara jujur. Ia mengambil napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “Hinata, aku menyukaimu. Sejak dulu, aku selalu tertarik padamu. Aku menghargai semua waktu yang kita habiskan bersama, dan aku tidak ingin kau salah paham karena rumor atau apa yang orang lain katakan. Perasaanku padamu tulus.”

Hinata merasa dadanya berdebar kencang. Ia tidak pernah menyangka akan mendengar pengakuan seperti ini dari Sasuke. Perasaan campur aduk memenuhi pikirannya—antara rasa bahagia, cemas, dan sedikit rasa tidak percaya.

“Tapi… bagaimana dengan Sakura-san? Dia…”

Sasuke tersenyum tipis, mencoba menenangkan Hinata. “Sakura adalah temanku, tapi tidak lebih dari itu. Aku ingin kau tahu bahwa aku serius dengan perasaanku padamu, Hinata. Aku tidak akan pernah mempermainkanmu.”

Hari itu, di taman kampus yang tenang, dua hati dari dua insan berbeda dalam keadaan yang sama, berdebar dan berbunga bunga, ada yang dalam keraguan dan ada yang puas setelah mengakui perasaan nya.

**To Be Continued...**

-Sasuhina- Campus Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang