**Chapter 2: Hinata Yang Menggemaskan**

259 37 0
                                    


Mikoto Uchiha baru saja keluar dari kelas setelah mengakhiri sesi perkuliahannya. Ia terkejut saat mendapati lorong di depan ruang kelasnya dipenuhi oleh para mahasiswi yang seolah menunggunya. Biasanya, hanya beberapa mahasiswa yang menunggu di luar kelas untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi kuliah. Namun, kali ini, jumlahnya jauh lebih banyak dari biasanya, dan sebagian besar adalah mahasiswi.

"Selamat siang, Bu Mikoto!" sapa beberapa dari mereka dengan lembut.

"Selamat siang, Nak," balas Mikoto sambil tersenyum, namun pikirannya masih terjebak dalam kebingungan. Kepopuleran anaknya, Sasuke, benar-benar tak terduga. Meskipun dia tahu bahwa Sasuke tampan, bahkan mungkin yang tertampan di antara para pria di klan Uchiha, tetap saja, ia tidak menyangka perhatian dari para mahasiswi akan seintens ini.

Mikoto tidak bisa menahan diri untuk membayangkan masa depan. Dia memikirkan Sasuke dan Hinata sebagai pasangan, membayangkan bagaimana mereka akan membentuk keluarga yang bahagia. "Pasti cucu-cucuku akan sangat tampan dan cantik," pikirnya dengan perasaan bahagia. Dengan keyakinan yang semakin kuat, Mikoto bertekad untuk mendukung apapun yang diperlukan agar hubungan antara Sasuke dan Hinata dapat terwujud.

Kembali ke dalam kelas, suasana mulai berubah. Para mahasiswa yang lain sudah mulai meninggalkan ruangan, sementara Hinata dengan cepat mengemasi buku dan barang-barangnya ke dalam tas kecil yang manis, yang sangat sesuai dengan kepribadiannya yang lembut. Saat ia selesai, Hinata baru menyadari bahwa jumlah mahasiswa di kelas hari ini jauh lebih banyak dari biasanya. Ia merasa sedikit terkejut, terlebih ketika melihat ke arah pintu di mana sejumlah mahasiswi masih berkerumun, seolah menunggu sesuatu atau seseorang.

Hinata merasakan gugup dan malu membayanginya. Ia tak menyangka harus melewati kerumunan itu sendirian, dan entah kenapa, hal itu membuatnya merasa tidak nyaman.

Di sisi lain, Sasuke yang masih duduk tenang di sampingnya memperhatikan setiap gerak-geriknya. Ia dapat membaca rasa canggung dan kebingungan di wajah Hinata, dan hal itu membuatnya tersenyum tipis. "Dia begitu menggemaskan," pikir Sasuke, merasakan sesuatu yang hangat di dalam hatinya.

Tanpa banyak bicara, Sasuke berdiri dan berjalan keluar ruangan dengan tenang. Begitu ia muncul di ambang pintu, para mahasiswi yang berkerumun di luar langsung berhamburan, sebagian besar tampak berusaha mendekati Sasuke, namun mereka tetap menjaga jarak dengan sopan. Beberapa dari mereka hanya berani melirik, sementara yang lain dengan cepat pergi setelah melihatnya.

Melihat hal itu, Hinata merasa lega. Sasuke telah membuka jalan baginya untuk keluar dari kelas tanpa harus berhadapan langsung dengan kerumunan itu. Ia mengambil nafas dalam-dalam, menenangkan dirinya, dan akhirnya melangkah keluar dari kelas dengan hati-hati. Tanpa disadarinya, Sasuke tetap mengawasinya dari kejauhan, memastikan bahwa Hinata baik-baik saja.

Begitu keluar dari kelas, Hinata memutuskan untuk menuju ke kantin. Ia merasa lapar dan ingin menikmati makanan favoritnya. Pikiran tentang kerumunan tadi mulai memudar saat ia membayangkan menikmati makanan yang ia suka. Hinata selalu merasa tenang ketika berada di kantin, tempat di mana ia bisa menyendiri sejenak, jauh dari keramaian dan hiruk-pikuk kampus.

Sasuke, yang masih berdiri di dekat pintu kelas, memperhatikan Hinata berjalan menjauh. Ia tahu bahwa Hinata sedang menuju ke kantin, tempat di mana ia sering menghabiskan waktu istirahatnya. Sasuke merasa ingin mengikuti Hinata, tapi ia menahan diri. Bagi Sasuke, yang selama ini selalu menampilkan sikap dingin dan menjaga jarak, perasaan yang ia rasakan saat ini adalah sesuatu yang baru dan asing. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa ada sesuatu tentang Hinata yang membuatnya tertarik.

Sasuke berbalik dan mulai berjalan menjauh, namun pikirannya terus kembali pada Hinata. Ia tahu, ini baru permulaan. Sesuatu sedang berubah dalam dirinya, dan ia tidak bisa mengabaikannya.

**To Be Continued...**

-Sasuhina- Campus Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang