**Chapter 8: Awal Dari Semua**

179 29 4
                                    

Malam itu, setelah pulang dari kafe bersama Sasuke, Hinata duduk di kamarnya dengan sebuah album foto kecil di tangannya. Album ini berisi beberapa foto kenangan dari berbagai acara dan perlombaan yang pernah diikutinya. Salah satu halaman yang menarik perhatiannya adalah foto dari Olimpiade antar sekolah yang diadakan beberapa tahun lalu.

Hinata memandangi foto-foto tersebut dengan penuh nostalgia. Ia ingat betul saat pertama kali bertemu Sasuke di acara itu. Sasuke, yang saat itu memenangkan juara pertama, tampil sangat menawan dengan sikap percaya diri dan karisma yang kuat. Meskipun Hinata hanya menjadi juara kedua, ia merasa sangat terinspirasi oleh penampilan Sasuke.

**Flashback: Olimpiade Antar Sekolah**

Di tengah keramaian acara, Hinata berdiri di pinggir panggung, melihat Sasuke dengan penuh kekaguman saat menerima piala juara pertama. Sasuke memandang ke arah penonton dengan senyuman yang memikat. Saat mereka saling berpapasan, Sasuke memberikan anggukan kecil sebagai bentuk penghormatan, membuat Hinata merasa dihargai.

Setelah acara tersebut, mereka sering bertemu di berbagai kegiatan lain yang melibatkan siswa dari sekolah-sekolah berbeda. Sasuke dan Hinata tidak pernah berbicara banyak, tetapi setiap kali Hinata melihatnya, ia selalu merasa kagum dengan cara Sasuke memimpin dan bertindak.

**Flashback: Event Pemerintah Kota**

Beberapa bulan setelah Olimpiade, pemerintah kota mengadakan event lomba sains dan olahraga, dan siswa SMA dari berbagai sekolah diminta menjadi panitia pelaksana. Sasuke terpilih sebagai ketua pelaksana, dan perannya sangat mencolok. Ia mengorganisasi acara dengan sangat baik, memastikan semua berjalan lancar dan semua peserta merasa nyaman.

Hinata yang juga menjadi panitia di seksi konsumsi, sering berpapasan dengan Sasuke. Meski hanya sebagai anggota seksi konsumsi, Hinata merasa terkesan dengan dedikasi Sasuke. Ia sering memperhatikan Sasuke yang bekerja keras, berbicara dengan setiap panitia, dan memastikan setiap detail diperhatikan.

Saat itu, Hinata sempat berinteraksi dengan Sasuke dalam beberapa kesempatan kecil, seperti saat Sasuke datang untuk memeriksa stok makanan atau hanya sekedar bertanya tentang kebutuhan tim konsumsi. Setiap kali mereka berbicara, Hinata merasa terkesan dengan sikap sopan dan perhatian Sasuke terhadap semua orang.

**Kembali ke Kamarnya**

Hinata menutup album foto tersebut dan menghela napas panjang. Ia merasa betapa banyaknya momen yang telah membuatnya jatuh hati pada Sasuke. Setiap kali ia mengingat cara Sasuke memimpin dengan penuh tanggung jawab dan juga ketulusan hatinya, ia merasa semakin yakin bahwa perasaannya bukan hanya sekadar kekaguman.

Saat itulah, ponsel Hinata berbunyi. Pesan singkat dari Ino muncul di layar, bertanya apakah Hinata sudah pulang dan bagaimana hari-harinya. Hinata tersenyum dan mulai mengetik balasan, memamg diantara sahabat sahabatnya, Ino merupakan yang paling dekat dengan Hinata.

**Di Pihak Sasuke**

Sementara itu, Sasuke di rumahnya juga tidak bisa berhenti memikirkan Hinata. Ia sering melihat foto-foto yang diambilnya dari hari itu, merasa bahwa momen-momen tersebut adalah langkah kecil menuju sesuatu yang lebih besar. Dengan tekad yang lebih kuat, Sasuke berencana untuk lebih mendekati Hinata dan memastikan bahwa hubungan mereka berkembang dengan baik.

Shikamaru, sahabat Sasuke, masih penasaran dengan perkembangan perasaan Sasuke. Ketika Sasuke pulang dari kafe, Shikamaru langsung menghampirinya di ruang tamu. “Bagaimana hari ini? Kau tampaknya sangat bahagia,” tanya Shikamaru sambil tersenyum.

Sasuke mengangguk, mencoba terlihat santai. “Ya, hari ini cukup baik. Kami pergi ke kafe dan berbicara lebih banyak. Aku merasa semakin yakin.”

Shikamaru mengangkat alisnya dengan rasa ingin tahu. “Oh? Jadi bagaimana menurutmu? Apakah kau merasa Hinata merespons perasaanmu?”

Sasuke menghela napas dan duduk di sofa. “Aku tidak tahu pasti. Tapi ada sesuatu yang membuatku yakin untuk melanjutkan. Aku hanya perlu lebih banyak waktu dan kesempatan untuk mengenalnya lebih dalam.”

Shikamaru tersenyum lebar, merasa senang melihat temannya begitu antusias. “Baguslah. Yang penting adalah kau tidak menyerah. Hinata adalah gadis yang luar biasa, dan kau memang berhak mendapatkan kesempatan untuk bahagia.”

Sasuke mengangguk, merasa mendapatkan dorongan moral yang diperlukan. Ia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dengan dukungan dari teman-temannya dan tekad yang kuat, ia yakin bisa menghadapi segala tantangan yang ada.

**To Be Continued...**

-Sasuhina- Campus Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang