**Chapter 10: Pengakuan Publik**

230 29 2
                                    

Keesokan harinya, suasana kampus mendadak berubah menjadi hiruk-pikuk. Kabar yang beredar begitu cepat, menyebar dari satu mahasiswa ke mahasiswa lainnya seperti api yang menyala di padang kering. Semua orang membicarakan satu hal—posting terbaru dari Sasuke Uchiha.

Pagi itu, Sasuke memutuskan untuk mengakhiri semua rumor yang beredar tentang dirinya dan Sakura. Dengan tekad yang bulat, ia mengunggah sebuah foto di akun media sosial pribadinya. Foto itu adalah gambar Hinata yang sedang bergaya dengan jari-jari membentuk tanda peace, diambil saat mereka sedang menikmati waktu bersama di kafe beberapa hari yang lalu. Namun, yang membuat postingan itu semakin mengejutkan adalah caption yang ditulis oleh Sasuke.

____________________________________
Sasuke.U

❤️4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️4.921 💬501 🪽371
🌑Liked by Inooo and 4.920 other

Sasuke.U Untuk semua yang bertanya-tanya, tidak, aku tidak memiliki hubungan dengan Sakura. Dan untuk seseorang yang ada di foto ini… Aku menunggu balasan perasaanmu. 😌

See other coments
Shika_Maru Dude, tiba-tiba nembak?
Inooo @Hinata.H Apa apaan ini? Balas Pesan ku Hinata-Chan.
____________________________________

Postingan Sasuke langsung meledak di dunia maya. Dalam hitungan menit, ratusan komentar dan ribuan likes membanjiri postingan Sasuke. Seluruh kampus menjadi gempar, terutama para mahasiswa yang sudah lama mengidolakan Sasuke. Mereka tidak pernah menyangka bahwa si bungsu Uchiha yang terkenal dingin dan tak mudah didekati itu akan secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya kepada seorang gadis—dan gadis itu adalah Hyuuga Hinata, yang selama ini dikenal sebagai gadis pemalu dan pendiam.

Di sisi lain, Hinata sedang menikmati waktu paginya dengan menonton drama Korea di laptopnya. Setelah percakapan mendalam dengan Sasuke kemarin, ia merasa sedikit lega namun masih ada kekhawatiran yang tersisa. Karena itu, ia memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan menonton drama favoritnya. Dalam pikirannya, kata-kata Sasuke terus terngiang—kata-kata yang penuh dengan ketulusan dan keyakinan.

Namun, Hinata tidak menyadari apa yang sedang terjadi di luar sana. Ia tidak tahu bahwa dirinya saat ini menjadi pusat perhatian seluruh kampus. Semua teman-temannya mencoba menghubunginya—Ino, Temari, Tenten, bahkan Karin yang selalu sibuk, semua mengirimkan pesan dan menelepon Hinata tanpa henti.

Di tempat lain, Neji, kakak sepupu yang sangat protektif terhadap Hinata, juga tidak kalah terkejut. Sebagai sosok yang selalu menjaga Hinata, Neji merasa bingung sekaligus cemas saat melihat postingan Sasuke. Ia tidak pernah menyangka adik sepupunya yang pemalu itu bisa menarik perhatian seorang Uchiha.

Hinata yang tadinya sedang asyik menonton, tiba-tiba dikejutkan oleh dering ponsel yang terus-menerus berbunyi. Dengan ragu, ia meraih ponselnya dan melihat layar penuh dengan notifikasi. Ada pesan dari Ino, Temari, Tenten, Karin, bahkan dari Neji. Semua pesan mengandung nada yang sama—keterkejutan dan rasa penasaran.

“Hinata! Apa yang terjadi? Kamu dan Sasuke?!”

“Kamu kenal dekat sama Sasuke Uchiha?!”

“Aku nggak percaya ini! Hinata, jawab!”

“Kamu ngegantung Sasuke? Kenapa nggak cerita ke aku?”

Hinata merasa bingung dan cemas. Ia membuka aplikasi media sosialnya dan melihat notifikasi yang tak kalah banyak. Saat ia melihat apa yang telah terjadi, matanya membesar. Hinata terpaku menatap layar ponselnya, tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Postingan Sasuke, yang menampilkan foto dirinya dengan caption yang begitu jelas dan langsung, membuat jantungnya berdetak kencang.

“Tidak mungkin…,” gumam Hinata pelan, wajahnya memerah karena malu dan kaget. Ia tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Di satu sisi, ia merasa tersentuh dengan keberanian Sasuke yang mengungkapkan perasaannya di depan publik. Namun di sisi lain, ia juga merasa malu karena kini seluruh kampus mengetahui tentang hal ini.

Dengan tangan gemetar, Hinata mencoba membalas pesan-pesan yang masuk. Ia menghubungi Ino, yang tampaknya paling heboh di antara teman-temannya.

“Ino… Apa yang harus aku lakukan?” tanya Hinata dengan suara pelan, namun penuh kecemasan.

Ino, yang berada di seberang telepon, tertawa geli. “Hinata, kau benar-benar tidak tahu? Semua orang di kampus heboh gara-gara ini! Sasuke Uchiha baru saja menyatakan cintanya secara publik, dan sekarang semua mata tertuju padamu!”

“Ta-tapi… Aku… Aku tidak tahu kalau Sasuke akan melakukan itu…” Hinata semakin merasa canggung dan gugup.

“Ya ampun, Hinata! Ini kesempatanmu! Apa kau tidak menyukainya?” Ino mencoba mendorong Hinata untuk lebih berani.

Hinata terdiam sejenak, mengingat semua perasaan yang telah ia pendam selama ini. “Aku… Aku memang menyukainya, tapi aku tidak pernah berpikir ini akan menjadi sebesar ini… Aku takut…”

Ino tertawa lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut dan penuh pengertian. “Hinata, kau harus menghadapinya. Jika kau benar-benar menyukainya, maka inilah saatnya untuk jujur pada dirimu sendiri dan juga pada Sasuke. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja.”

Hinata mengangguk pelan, meskipun Ino tidak bisa melihatnya. Ia mengumpulkan keberanian dalam hatinya, menyadari bahwa ini mungkin adalah momen penting dalam hidupnya.

Setelah menutup telepon, Hinata duduk sejenak untuk menenangkan diri. Ia tahu bahwa ia tidak bisa terus menghindar. Sasuke telah membuat langkah besar, dan kini giliran Hinata untuk memberikan jawaban.

Dengan napas yang dalam, Hinata mulai mengetik pesan balasan untuk Sasuke.

“Sasuke-kun, terima kasih atas keberanianmu. Aku tidak pernah menyangka kau akan mengungkapkan perasaanmu dengan cara seperti ini. Aku… Aku juga menyukaimu. Aku akan senang jika kita bisa berbicara lebih lanjut tentang ini, mungkin hari ini di taman kampus?”

Setelah mengirim pesan itu, Hinata merasa jantungnya berdebar lebih kencang. Ia menunggu dengan penuh kecemasan dan harapan, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun satu hal yang ia tahu pasti—apapun yang terjadi, ia tidak akan lari dari perasaannya lagi.

**To Be Continued...**

-Sasuhina- Campus Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang