03 || Pelelangan [1]

488 85 9
                                    

Yossshhh!!

Aku senang aku bisa update huhu😫

Terima kasih karena masih mau membaca fanfic ini!!!!

°~•~•♡•~•~°

Seperti yang dikatakan Ishek, sudah waktunya untuk pelelangan.

Karena akan diadakannya pelelangan, mereka sedikit diperlukan 'baik'. Mengingat barang tidak boleh cacat saat dijual.

'Ya ampun, berapa lama lagi aku akan seperti ini.'

Pelelangan, bukan hal aneh lagi bagi para budak untuk dijual. Tetapi berbeda dengan jenis budak lainnya yang diperjualkan begitu saja, budak Kurkan di perlelangkan.

Kenapa? Ya tentu saja karena kecantikan ciri fisik mereka. Tidak heran terkadang mereka dijadikan objek seksual.

Entah mereka harus bangga dengan kecantikan itu, atau sedih akan nasib sebagai seorang budak rendahan yang tidak ada bedanya seperti hewan.

Sambil curi-curi lirikan, [Name] berpikir keras tentang rencana melarikan dirinya. Tak mungkin dia terus terjebak sebagai seorang budak.

"BERBARIS YANG BENAR!"

"Bertingkah sedikit saja, cambuk ini akan melayang ke wajah mu!"

Teriakan-teriakan kasar penjaga yang menuntun terdengar suam-suam kuku di pendengaran [Name].

Kepalanya tertunduk kebawah, mengamati tangan coklat tergores-gores, yang menggenggam tangan kiri [Name].

Ishek tak mengendurkan pegangannya barang sedetikpun. Dia jadi lebih protektif, takut bercampur kesal karena pelelangan ini akan menentukan kemana tujuan mereka dimasa depan.

Bisa jadi mereka berdua terpisah karena berbeda pembeli. Ishek takut, sudah lama sekali dia tidak mengkhawatirkan seseorang seperti cara dia khawatir terhadap [Name].

Tatapan [Name] mengarah ke samping, wajah muda namun kokoh milik Ishek terlihat penuh arti baginya. Laki-laki bermata jingga ini belum kehilangan semangat hidup, cahaya tekad masih berkilauan dimatanya.

Gemerincing!

Bunyi rantai bertabrakan dengan lantai bagai penanda, semua anak dalam barisan berhenti berjalan. Kaki dan tangan mereka di rantai.

Sejujurnya dirantai agak sedikit lebih baik. Ada beberapa anak yang di kurung dalam kurungan kecil, persis seperti anjing.

Anak-anak tersebut masuk dalam kategori paling susah dijinakkan dan paling sering bertingkah. Akibatnya mereka di kurung, tapi masih dijual—— sekali lagi alasannya karena fisik.

Grrttt.

"Tidak apa-apa, Ishek."

Saat Ishek meremas resah tangannya, [Name] berbisik berusaha memberikan ketenangan.

Kini barisan anak-anak Kurkan berdiri dari balik panggung. Tirai merah menjuntai bagaikan gerbang kematian.

Beruntung jika ada pembeli yang cukup berhati nurani, hanya sebagian kecil. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang gila yang memiliki ketertarikan aneh serta melenceng.

Ini seperti keluar kandang harimau, masuk kandang buaya. Lepas dari penjara perbudakan, lalu kembali menjadi budak untuk bangsawan tidak berotak.

Maka dari itu [Name] berencana menggunakan sihirnya untuk melarikan diri. [Name] sudah memutuskan, tidak apa-apa jika yang lainnya tahu identitas asli Aily, yang paling penting adalah menyelamatkan mereka.

Imbalance [PM Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang