3.Dugaan

321 26 18
                                    

Ayaay kapten, saya kembali bersama Heehoon






Typo betebaran~













Tanpa menunggu waktu lama ibu dari Sunghoon, langsung terbang ke rumah dan meninggalkan pekerjaannya di sana. Bahkan suaminya ia tinggal begitu saja setelah mengetahui keadaan anak tersayangnya.

"Aduh, taksi mana taksi?" Mama Sunghoon sudah sampai di Bandara Nasional pagi ini pukul 05.40. Mama Sunghoon setelah mendapat kabar Sunghoon, la langsung berangkat saat itu juga,.kira kira pukul 23.40 (tentunya setelah beres beres koper dong), dan sampai di Bandara Nasional pagi harinya.

Kalang kabut mencari taksi dari tadi, hingga akhirnya mendapatkan taksi "Ke Rumah Sakit Hybe ya pak" (belum di tanya sudah menjawab).

"Baik" Sang sopir langsung mengebut membelah kota yang sedang sangat ramai. Banyak mobil dan motor yang berlalu lalang untuk berangkat ke tujuannya masing masing.

"Sudah sampai di tujuan" Lama melamun memikirkan anak kesayangannya jadi tidak fokus, jika ia sudah sampai di tujuannya.

"Ah, iya. Ini uangnya" Setelah memberikan uangnya, ia lantas langsung berlari ke meja resepsionis. "Halo mbak, saya mencari kamar, atas nama Park Sunghoon"

"Sebentar ya kak, saya carikan dahulu" petugas resepsionis langsung mencari nama yang di cari di data Rumah Sakit.

"Dengan nama Park Sunghoon, berada di ruang rawat 291 ya kak" ucap manis petugas resepsionis, sambil menunjuk jalan yang harus di lewati.

Tanpa banyak ba bi bu lagi, ia langsung melecit mencari kamar anaknya. Setelah sekian purnama, kamar 291 pun ketemu. Ia langsung masuk tanpa di persilahkan.




SREK*


Ketika masuk, sosok yang di panggil mama oleh Sunghoon itu, mencari keberadaan anaknya yang tidak ada di ranjangnya "Hoon?" Ia tidak berteriak karena bukan hutan (ralat takut mengganggu)

Tambah panik lah ia, jadi ia mencari di kamar mandi "Hoo-" ketika pintu kamar mandi di buka ternyata, Sunghoon sedang kesulitan berganti pakaian.

"Lho mama?" Bingung Sunghoon melihat kebelakang ternyata sudah ada mamanya.

"Kamu kenapa, kok bisa kaya gini" ucap mama hoon seraya memegang dengan perlahan tangan anaknya yang di balut perban.

"Yakan hari sial ga ada di kalender, ma" sebal Sunghoon, bukannya langsung membantunya berganti pakaian, mamanya malah jadi wawancara.

"Kan apa mama bilang, kamu tu harusnya ga ke kampus kemaren"

"Udah ngomelnya nanti lagi, sekarang bantuin lepasin baju dong"

"Iya iya"

Selesai sudah drama yang hanya berganti pakaian saja sangat rese. Sunghoon sudah kembali berbaring di ranjangnya dengan 2 selang infus yang tertancap di punggung tangannya.

Untuk mama Sunghoon, dia lagi di ruang dokter Heeseung.



(。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。)...

"Gimana dok kondisi anak saya?" Sekarang di ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil milik Heeseung, terdapat 2 orang yang sedang membahas sesuatu yang terlihat sangat penting.

"Jadi gini bu, saya mengdiagnosis anak ibu terkena...patah tulang di pundak, mungkin pundak Sunghoon terbentur jalanan, ketika kecelakaan kemarin. Jika kita mengoperasi sekarang, kemungkinan Sunghoon sudah tidak dapat menjadi perenang kembali" (oh iya btw, Sunghoon tu perenang dan atlet ice skating ya brow)

𝐀𝐦𝐨𝐫🦌🐧|| 𝐇𝐞𝐞𝐡𝐨𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang