十七.D-1

167 20 40
                                    

Holla welkombek bersama lotus. Udah ah gaada yang mau lotus omongin jadi cuss lanjut.



Typo bertebaran~





Malam berganti pagi. Pagi ini keluarga Lee Seung sedang mengadakan sarapan di ruang makan. Acara yang sudah direncanakan, sayang sekali tidak dapat terlaksana karena satu alasan. Sunghoon. Keluarga Lee Seung sudah mengetahui perihal yang terjadi kepada Sunghoon sore itu. Beserta Heeseung yang masih tak sadarkan diri setelah kembali dari home Sunghoon.

FLASHBACK*

"Kak, kamu coba ke rumah Sunghoon. Liat apa yang terjadi" Jeonghan meminta Heeseung mengecek rumah Sunghoon, sekalian menghidupkan lampu.

"Oke bun" Ketika hendak keluar ia kembali di panggil.

"Eh kak. Sama ayah sana, sekalian jaga jaga" Seungcheol mengikuti anak sulungnya menuju rumah depan.

⋋⁠✿⁠ ⁠⁰⁠ ⁠o⁠ ⁠⁰⁠ ⁠✿⁠⋌...

Ketika berada di dalam rumah yang apek dan gelap, Heeseung dan Seungcheol merasakan sesuatu yang tidak dapat di deskripsikan. Rumah yang berantakan, lampu mati, pecahan kaca berserakan dan lantai yang basah memberikan kesan horror bagi sebagian orang yang masuk.

"Ini kayanya ada yang sengaja pecahin kacanya deh yah" Heeseung sibuk berkeliling melihat keadaan rumah yang jauh dari kata rapi itu. Bahkan bersih pun tidak.

"Bener, itu juga ada batu yang mbuat kaca itu pecah. Coba kamu hidupin listriknya" Heeseung berjalan menuju saklar listrik. Sementara Seungcheol kembali ke rumah untuk mengambil sesuatu barang yang dibutuhkan.

Baru saja Heeseung menaikkan saklar listrik dan lampu pun hidup, tiba tiba saja hawa di belakang Heeseung serasa hangat. Bukan karena udara melainkan seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.

BUGH*

Heeseung merasa ada benda keras yang menyentuh belakang kapalanya. Belum sempat ia melihat siapa yang memukulnya, kesadaran sudah di rengut paksa.

Orang yang memukulnya tersenyum senang "Seenggaknya satu orang ini ga akan ganggu rencana gw. Maaf ya sayang, ini demi masa depan kita" Ucap orang itu mengelus rambut Heeseung yang tak sadarkan diri.

◖⁠⚆⁠ᴥ⁠⚆⁠◗...

Seungcheol yang baru saja kembali ke rumah Sunghoon, ia melihat anak sulungnya sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai. "Eh, loh Seung. Kok pingsan? kesetrum kah? harusnya gw ga nyuruh bocah ingusan ini hidupin listrik. Hadeuh kerjaan"

Seungcheol segera mengendong Heeseung untuk kembali ke rumah. Untung saja dekat, jadi no encok encok banget.

Ketika membuka pintu ia di kejutkan teriakan sang istrinya ketika melihat anak mereka pingsan. "Astagaaaa sayang, kakak kenapa?" Jeonghan panik tidak dapat melakukan apapun jadi ia hanya memutari Heeseung dan Seungcheol terus menerus.

"Tolongin kek sayang. Berat tau anakmu" Jeonghan segera membawa Heeseung untuk di letakkan di sofa ruang tamu.

"Yah, ambilin minyak kayu hitam" Ketika Seungcheol datang membawa minyaknya, Jeonghan segra membaui minyak itu di bawah hidung sang anak.

"Eugh..."Leguh Heeseung ketika perlahan mata miliknya terbuka.

"Kak kamu gapapa kan? mana yang sakit?" Jeonghan memutar mutar badan Heeseung guna memastikan lukanya.

𝐀𝐦𝐨𝐫🦌🐧|| 𝐇𝐞𝐞𝐡𝐨𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang