3. Hari ini milik kita

557 87 8
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Sore hari yang cukup cerah, meskipun langit tak berawan tanpa adanya mentari yang menyinari sehingga menjadikan udara begitu terasa sangat dingin.

Oline dan erine tengah jalan berdampingan sepulang dari Louvre Museum.

Museum Lauvre adalah museum dan pusat gallery nasional Perancis. Terdapat berbagai karya seni, benda arkeolog dan banyak benda bersejarah lainnya. Salah satu karya yg populer seperti lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci dan berbagai karya pelukis Baroque Period.

Tidak banyak yg mereka lakukan disana. Erine yang sibuk memotret dengan kamera andalannya, dan oline yang sesekali menceritakan sejarah arsitektur bangunan ini.

Erine setia mendengarkan dan terkadang mencatat poin-poin penting yg diperlukan.

Pemahaman oline tentang arsitektur dan sejarahnya patut di acungi jempol.

Kini mereka berdua bersandar di tepian tembok yang membatasi area sungai Seine.

Sungai yang panjang itu memiliki permukaan air yang tenang.

Setelah mengambil beberapa gambar, erine menumpukan kedua tangannya pada pembatas setinggi perut di depannya.

Oline menghampiri dan melakukan hal yang sama.

"Sungai Seine ini mengalir sejauh 770 km sampe mencapai laut di Le Havre" Ucapan oline mengalihkan atensi erine.

Erine menatap wajah oline walau harus mendongak. Tidak bertemu dalam waktu yg lama ternyata oline semakin tinggi saja. atau karena emang erine aja yang gak numbuh?

"Pemandangannya lebih bagus lagi pas malem hari. Sekitar 2 jam lagi lampu-lampu disana nyala" Oline melirik jam pada layar ponselnya.

Erine sekilas juga melihat look screen hp oline. Jelas sekali kalo gambar itu adalah foto dirinya yg dulu di potret oleh oline dengan sembarang.

Merasa diperhatikan oleh sepasang mata kecil itu, oline menjatuhkan pandangan kearahnya.

"katanya sungai ini disebut urat nadinya kota paris. Tapi sayang sekarang airnya udah mulai tercemar" oline melanjutkan perkataannya.

Saat ini erine tak begitu peduli dengan kisah-kisah yg oline ceritakan, fokusnya kini hanya pada paras menawan perempuan jangkung yg sudah lama tidak ditatapnya dengan jarak sedekat ini.

Pesona oline di mata erine tak pernah pudar. Wajahnya yang teduh selalu berhasil menghipnotisnya.

Tangan kanan erine menangkup rahang oline dengan lembut. Mendapat perlakuan seperti itu, oline hanya terdiam tak berkutik.

Perlahan erine memejamkan mata, ia mulai berjinjit.

Wajah keduanya semakit dekat, terpaan nafas terasa dingin di permukaan kulit.

Sun! -orine (SEASON 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang