**Siang hari tanpa langit yang berawan, dengan cuaca yang masih lembab akibat guyuran hujan semalam. Erine baru saja menurunkan kameranya. Sedari tadi erine mencari spot foto untuk menambah jepretan yg akan dicantumkan di TA nya.
"eh?"
Tanpa sengaja, erine bertabrakan punggung dengan seseorang.
Mereka sama-sama menoleh. Erine membeku mendapati orang dihadapanya kini.
andrew?
"ah sorry. Désolé, je ne le pensais pas"
(maaf saya gak sengaja).
Andrew mengangkat sebelah alisnya, jelas sekali ia sangat mengenal gadis ini.Kenapa erine bisa ada disini?
Pandangan erine beralih pada gadis lain yang tengah merangkul andrew. Wanita tinggi berambut blonde, tersenyum kikuk padanya.
"its okay" erine juga hanya tersenyum canggung.
Gadis itu menarik andrew agar menjauh. Andrew terlihat cukup gugup?
Ah sudahlah, tidak penting juga. Erine tidak mau berurusan lagi dengannya. Erine memotret sejoli yang mulai menjauh itu, kemudian melangkah ke tempat yang lain.
Erine mendudukan dirinya pada bangku kayu berwarna coklat di tepi jalan. Erine melirik jam pada layar ponselnya. Menunggu kabar dari sang kekasih yang katanya sebentar lagi akan menemuinya disini.
Erine teringat tentang kejadian kemarin. Masih jelas terbayang sorot mata Indah yang menatapnya penuh kebencian. Harus dengan cara apalagi agar Indah dapat luluh dan menerima hubungan oline dengannya.
Erine memejamkan matanya sejenak, menghirup udara dingin untuk memenuhi rongga dada yang tiba-tiba terasa kosong.
Matanya terbuka karena sentuhan lembut pada pipi kirinya. Sedikit kaget, namun erine kemudian tersenyum manis.
Seseorang yang datang adalah oline, oline duduk di sebelahnya. memberikan senyuman hangat.
"i really really miss you so bad" ucapnya dengan intonasi manja, oline merentangkan kedua tangan. Peka akan hal itu, erine melingkarkan tangannya pada tubuh oline.
Oline memeluknya dengan erat, mengecupi pucuk kepala gadisnya.
dekapan yang oline berikan selalu mampu menjadi ramuan yg seketika dapat menyembuhkan hati erine.
"i miss you more, so much" bisik erine seraya mendongak tanpa melepaskan peluknya.
Sangat menggemaskan. Oline mengecup kening erine dengan lembut.
Lebay. dua-duanya emang lebay, padahal baru aja semalam mereka bertemu.
"kangen banget deh sama pacalku yg cantik ini" oline mencubit hidung erine.
Pelukan mereka pun merenggang, erine merenggut. Kenapa sih oline hobi banget nyubitin mukanya.
Oline kembali tersenyum menampilkan gigi gingsulnya.
"oh iya sayang, hari ini aku mau ajak eyin ke suatu tempat. Disana banyak area yang menarik buat di dokumentasi, eyin pasti suka" Sebelum erine ngambek lebih lama, oline terlebih dulu merayu.
Nah, kan. bener.
Erine kembali antusias mendengarnya.
"ayo kalo gitu. berangkat" dengan semangat erine langsung bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun! -orine (SEASON 2)
Romance⚠️gxg⚠️ Cerita sekuel lanjutan dari Sun! -orine Pertemuan di Paris kembali menghidupkan memori yang dulu sempat hilang begitu saja. Benar kata oline, bumi akan terus mengorbit mengitari matahari. Kedua hal itu tak dapat terpisahkan. Seperti halnya i...