mixtape; seungsung

little space pt. 2

jisung membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia tangkap adalah pemandangan langit-langit kamarnya.

ia tidak ingat apa yang terjadi kemarin, membuat rasa cemas serta-merta menghinggapinya.

karena itu, jisung berinisiatif untuk memanggil sang pengasuh. namun, alangkah terkejutnya ia begitu mendapati sosok yang sama sekali tak ia duga kehadirannya, kini berdiri di ambang pintu kamarnya.

"s-seungmin? kenapa lo bisa ada di sini?"

jantung jisung sedikit berpacu ketika seungmin menghampiri dan duduk di sisi ranjangnya.

"lo udah balik?"

"maksud lo?"

"kemarin sisi little lo muncul."

satu kalimat dari seungmin membuat wajah jisung memucat. "l-lo udah tau?"

anggukan dari seungmin membuat jisung memalingkan wajahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"apa setelah ini lo bakal nyebarin ke yang lain?" tukas jisung dengan nada menghakimi.

"kenapa gue harus?"

"lo pasti seneng karena udah tau salah satu aib gue, iya 'kan?! lo pasti diem-diem puas ngetawain gue."

"astaga! gue emang jahil, tapi gue nggak sejahat itu buat main-main sama kelemahan orang lain."

"ngomong sama tembok sana! lo lupa ngasih gue hadiah apaan beberapa hari yang lalu?!" semprot jisung, masih kesal ketika seungmin mengerjainya dengan menunjukkan gambar sarang lebah yang membuatnya merinding.

"itu beda hal, jisung."

seungmin menatap jisung dengan tatapan teduhnya, membuat sang lawan mendadak gugup. sebab, ini kali pertama ia mendapati tatapan selembut ini dari seorang kim seungmin.

"... lagipula, kalau dipikir-pikir, sebenarnya itu bukan kelemahan atau pun aib yang harus lo sembunyiin."

jisung tertegun.

bukan aib, katanya?

jisung masih ingat betul, bagaimana reaksi teman-teman masa kecilnya dahulu yang seketika memandang remeh padanya saat mereka tahu bahwa dirinya memiliki kelainan seperti ini.

ia mendadak dikucilkan.

bahkan wanita yang melahirkannya pun menganggap dirinya sebagai aib keluarga dan memilih untuk melarikan diri ke luar negeri dengan alasan pekerjaan.

hal itu pulalah yang menyebabkan jisung berusaha setengah mati untuk menyembunyikan rapat-rapat rahasia ini.

jisung mengira kehidupan sma-nya akan kembali runyam setelah seungminㅡteman yang selalu menjahili dan mengejeknyaㅡmengetahui hal ini.

akan tetapi, reaksi tak terduga dari pemuda kim itu membuat jisung mendadak dilingkupi perasaan asing.

ㅡ

meskipun seungmin memegang ucapannya untuk tidak menyebarkan rahasia jisung pada yang lain, tetap saja setelah kejadian itu, jisung tak bisa lagi memandang seungmin dengan cara yang sama.

sikap seungmin padanya memang tak ada yang berubah. pemuda itu mengajaknya bicara seperti biasa sambil sesekali menjahilinya.

namun, bila biasanya jisung akan membalasnya dengan sengit hingga keduanya berujung beradu mulut, kini jisung lebih banyak memilih untuk diam.

saat mereka tak sengaja berpapasan di koridor pun, jisung sering kali menghindari si pemuda kim secara terang-terangan.

seperti kali ini.