the gossip pt. 2

572 67 33
                                    

"ahh! lo emang yang terbaik, jisung!"

kang younghyun, kakak tiri jisung, menengadahkan kepalanya dengan mata terpejam guna menyalurkan kenikmatan yang baru saja ia rasakan.

ia sama sekali tidak memedulikan jisung yang kini terkulai lemas di atas ranjangnya. kedua matanya sembab karena terlalu banyak menangis atas kesakitan dan ketakutan yang lagi-lagi melandanya.

inilah salah satu alasan terbesar jisung untuk pindah ke asrama. ia sudah tidak tahan dengan perilaku sang kakak yang kerap kali menjadikannya sebagai pelampiasan nafsu, seolah dirinya adalah jalang yang ia sewa dari kelab malam.

drrt drrt

"halo? oke, gue ke sana sekarang."

usai menerima telepon itu, younghyun mengenakan pakaiannya kembali, melepaskan ikatan di kedua tangan jisung dan meninggalkan pemuda malang itu tanpa berkata apa-apa, seakan tak ada yang terjadi di antara mereka beberapa saat yang lalu.

sementara itu, jisung tak memiliki pilihan lain selain memaksakan diri untuk bangkit dan pergi dari tempat terkutuk ini, meskipun harus berjalan terseok-seok dan beberapa kali meringis tertahan, karena sungguh, bagian bawah tubuhnya terasa sangat nyeri sekarang.

usai naik bus selama kurang lebih 20 menit, jisung akhirnya sampai di depan asrama. beruntung, suasana asrama sedang sepi.

dengan langkah bergetar, ia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. beberapa kali tubuh mungilnya terhuyung lemah karena trauma yang kembali menyeruak ke permukaan, ditambah perutnya belum diisi apa-apa sejak pagi.

namun, yang ada di dalam pikiran jisung saat ini ialah, ia harus cepat-cepat sampai di kamar sebelum ada yang melihatnya dalam keadaan seperti ini dan memperparah rumor buruk tentangnya.

kenop pintu kamar bernomor 205 berhasil ia buka, sebelum pandangannya mulai memburam dan kakinya tak mampu menopang tubuhnya lagi.

hal yang terakhir jisung lihat adalah siluet seungmin yang menghampirinya dengan ekspresi terkejut.

seungmin tengah berjalan mondar mandir di kamarnya. selain karena tidak ada aktivitas yang bisa ia lakukan, pikirannya juga sedikit terganggu akibat kejadian di kantin tadi.

seungmin bimbang apakah ia perlu mewakili felix untuk meminta maaf kepada pemuda han itu.

di tengah pergumulannya, pintu kamar terbuka menampilkan jisung yang terlihat sangat pucat dengan ekspresi wajah yang sulit untuk didefinisikan.

baru saja seungmin hendak membuka percakapan, tubuh si mungil tiba-tiba saja oleng. beruntung, ia lebih dahulu menahannya dengan sigap sebelum kepala jisung membentur lantai.

"hei! lo kenapa?" seungmin menepuk pelan pipi gembil itu, tetapi kesadaran jisung tak kunjung kembali.

akhirnya, seungmin menggendong tubuh ringkih itu dan membaringkannya dengan hati-hati pada ranjangnya.

"apa dia demam?" monolog si pemuda kim.

tangannya bergerak menyentuh dahi jisung, tetapi tak ada panas berarti yang ia rasakan.

pandangan seungmin kemudian tertuju pada pergelangan tangan jisung dan kerah bajunya yang sedikit tersingkap.

bekas kemerahan terlihat jelas pada kedua tangannya, seakan baru saja diikat kuat oleh sebuah tali. tak hanya itu, pada leher dan tulang selangkanya, nampak beberapa bercak samar yang berwarna keunguan.

seungmin tentu saja tidak sepolos itu untuk mengetahui penyebab dari bercak tersebut.

selang beberapa saat, seungmin dapat menangkap perubahan ekspresi jisung. kesadarannya memang belum kembali, tetapi raut wajahnya terlihat sangat gusar, terbukti dari kerutan yang tercetak jelas pada dahinya.

mixtape; seungsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang