Pagi nya kembali mereka ke Sekolah, Seokjin dia juga sudah siap dengan pakaian rapih nya, lalu dia pun keluar dari rumahnya menuju garasi untuk mengambil mobil nya, kemudian berangkat lah kim Seokjin menuju Bangtan High School, namun di jalan sebelum keluar dari komplek dia bertemu dengan Jungkook yang berjalan dengan muka cemberut lucu dan kaki dihentak.
Seokjin pun kemudian menghentikan mobilnya lalu menghampiri Jungkook.
"Jungkook! "
Jungkook mendengar namanya di panggil menoleh dan dilihat nya Kim Seokjin berdiri didepan nya.
"Kenapa kau disini? Tidak sekolah? " Tanya Seokjin melihat Jungkook memakai seragamnya tapi seperti tidak ada niat untuk sekolah.
"U-uh itu Ssaem, Kookie tidak di antar hiks Eomma hukum Kookie karena kemarin Kookie tidak ikut les bahasa Inggris hiks. " Jungkook pura-pura menangis tersedu untuk mendapat simpati dari Kim Seokjin.
Seokjin yang tidak tega melihat air mata di mata bulat indah Jungkook pun reflek memeluk tubuh muridnya itu.
"Sudah jangan nangis, mau ikut dengan ku? " Ucap Seokjin menenangkan Jungkook.
Jungkook yang mendapatkan tawaran itu langsung menganggukkan kepalanya namun sebuah seruan dari jauh mengacau rencana Jungkook.
"Ssaem! Aku juga ikut ya ya, mommy hukum taetae juga karena kemarin taetae batalin pertemuan keluarga sepihak. "
Jungkook makin merengut, Taehyung merusak pagi nya.
Matanya melotot seram memperingati Taehyung tapi anak itu seperti sudah kebal dengan pelototan seram nya.
Seokjin mengangguk kemudian mempersilahkan dua anak muridnya masuk ke mobilnya.
Sampai di sekolah langsung saja berita Jungkook dan Taehyung yang berangkat bersama dengan Seokjin pun jadi perbincangan hangat.
"Wahh dua bocah itu cepat juga, aku tidak boleh kalah kali ini. " Seru Hoseok kemudian mengambil ponsel nya dan menelpon bodyguard nya untuk membelikannya Coklat mahal juga sebuah jam tangan yang harganya fantastis untuk dirinya.
Tidak sampai 4 menit pesanan nya sampai, Hoseok pun segera menuju ke ruangan Seokjin.
Tok.. Tok..
Seokjin mendengar ketukan pintu pun mengalihkan fokus pada berkasnya.
"Masuk." Seru Seokjin.
Hoseok pun masuk ke dalam berhadapan dengan Seokjin.
"Ssaem ini saya memberikan Ssaem hadiah karena sudah menjadi guru yang baik untuk saya, diterima saja Ssaem, ini tidak ada apa-apa nya bagi keluarga kami. " Ucap nya.
Seokjin menaikan satu alisnya lalu menatap coklat dan sebuah kotak yang dia tahu itu adalah salah satu brand jam tangan mewah yang harganya ratusan juta dollar.
"Saya tidak bisa, karena saya sebagai guru tidak bisa menerima hadiah dari muridnya sekarang silahkan pergi dari sini saya sedang sibuk. " Ucap Seokjin membuat Hoseok menghela nafas karena hadiahnya di tolak.
Maka keluar lah dia dari dalam ruangan Seokjin.
Jimin pagi ini terasa lesu sekali, orang tuanya semalam marah padanya karena pulang dengan baju kotor dan bau, mereka mengira dirinya bermain di sekolah hingga sampai mengotori bajunya tapi yang tidak mereka ketahui kemarin geng Mingyu menghajarnya sepulang sekolah, seperti biasa jika sedang kesal Kim Mingyu dan kawan-kawan nya akan melampiaskan kekesalan mereka pada dirinya.
Dan sekarang tubuh nya terasa remuk karena ulah pembuat onar itu.
Sampai di kelas nya, Jimin pun duduk di kursinya namun Mingyu segera mendatangi Jimin bersama Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Teacher
Fanfictionbagaimana kisah Kim Seokjin yang harus menghadapi 6 muridnya yang penuh dengan intrik.