8. Lomba Gambar

218 46 7
                                    

Menggambar pemandangan yang ada di belakang kediamaan Kim Ssaem untuk mendapatkan jatah tidur bersama guru kesukaan?

Ah, tentu saja ini menjadi satu hal yang sangat menarik!

Setiap murid diminta untuk menggambar semirip mungkin dengan pemandangan yang ada di belakang rumah Seokjin.

Semua nya sudah bersiap dengan alat gambar mereka.

Ada yang memakai kertas gambar atau pun kanvas sebagai media lukis atau gambarnya, sementara pewarna yang dipakai juga bermacam-macam. Untuk Hoseok dan Namjoon, keduanya memakai pensil warna yang baru mereka beli tadi.

Alasan Hoseok memakai pensil warna tentu karena pensil warna menurutnya adalah pewarna yang paling mudah untuk diaplikasikan.

Nah, kalau Namjoon, dia hanya memanfaatkan alat yang ada saja, karena selama ini memang bergantung pada Hoseok.

Yoongi dan Jungkook yang sudah sering melukis, memilih kanvas dan cat minyak untuk media lukisnya.

Dan Jimin juga Taehyung, mereka memilih crayon karena warna-warnanya yang mencolok.

"Sudah siap?" Tanya Seokjin sambil melihat jam di ponselnya.

"SIAP!!" Jawab mereka serentak.

"Kalau begitu, kita mulai ya! Dan waktu yang saya sediakan, cuma 1 jam saja. Oke??"

"Siap, pak!"

"Oke, kita hitung mundur. Dalam hitungan ke 1 semuanya dimulai. 3, 2, 1!"

Benar saja.

Keadaan saat itu lumayan seru seperti perlombaan menggambar tingkat anak sekolah dasar.

Namjoon dan Hoseok mulai sibuk membuat sketsa pemandangan, pun dengan Taehyung dan Jimin.

Sementara Yoongi dan Jungkook yang sudah sering menggambar terlihat tampak lebih profesional dibandingkan yang lainnya.

Seokjin tersenyum melihat tingkah lalu mereka.

Sesekali ia juga bolak-balik berkeliling rumah juga halamannya.

Entah mengapa perasaannya sedikit tidak enak setelah kemarin ia menemukan Jeonghan sedang menguntitnya.

Ada apa dengan anak itu?

Sedikit aneh dan mencurigakan.

Seokjin kembali dengan membawa beberapa botol air mineral untuk mereka.

Satu persatu ia simpan sambil melihat hasil tangan mereka.

Meja pertama yang Seokjin datangi adalah meja Taehyung.

Dilihat dari kening Taehyung yang berkerut dan ekspresi wajahnya yang serius, Seokjin ssmpat curiga. Kalau Taehyung ini adalah master dalam menggambar.

Namun begitu Seokjin melihat hasil gambarnya, kedua alisnya mengangkat sedikit bingung, karena gambarnya itu agak sulit untuk, diterjemahkan.

"Ini namanya gambar seni abstrak, Ssaem. Keren kan?" Puji dirinya sendiri, bangga.

Seokjin pun tersenyum.

Ia berlalu sambil menepuk pundaknya.

Seokjin kini beralih ke meja Jimin.

Disitu, Jimin menggambar lebih normal dan lebih mudah dipahami ketimbang milik Taehyung.

Namun, ya, biasa saja.

Beralih ke kelompok Hoseok dan Namjoon.

Disini, kepala Seokjin dibuat berdenyut bingung karena...

Hello TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang