(Prolog) Mancing dua ikan

2.9K 12 0
                                    

Suatu malam, ketika Alex dan Rian sedang bersantai di ruang tamu setelah makan malam, mereka mendengar suara-suara aneh yang berasal dari kamar tidur Ibu Kos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu malam, ketika Alex dan Rian sedang bersantai di ruang tamu setelah makan malam, mereka mendengar suara-suara aneh yang berasal dari kamar tidur Ibu Kos. Mereka saling berpandangan dengan ekspresi bingung. Suara-suara itu terdengar seperti erangan dan erangan, tetapi mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.
"Heh denger ga?" Alex bertanya."Ya," jawab Rian. "Seperti suara tante."

Rasa penasaran menguasai diri mereka, sehingga mereka diam-diam berjalan menuju kamar tidur Ibu Kos untuk menyelidikinya. Semakin dekat, suara-suara itu semakin keras dan jelas. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari bahwa Ibu Kos sedang menikmati dirinya sendiri dengan cara yang sangat erotis.

Baik Alex maupun Rian merasakan gairah yang menggebu-gebu ketika mereka mendengarkan suara-suara yang berasal dari dalam kamar tidur. Selangkangan mereka mulai bergerak-gerak karena terangsang saat imajinasi mereka menjadi liar membayangkan apa yang sedang dilakukan oleh Ibu Kos.

"Seriusan," bisik Alex. "ibu kos colmek!"Rian mengangguk setuju sambil terus mendengarkan dengan seksama. Kedua anak laki-laki itu sekarang sudah ereksi penuh setelah mendengar live porno yang penuh dengan erangan dan kenikmatan dari  wanita dengan cara yang erotis. Mereka dapat merasakan panas di antara kedua kaki mereka saat jantung mereka berdegup kencang.

Tak mampu lagi menahan nafsu mereka, Alex dan Rian memutuskan untuk menghampiri Ibu Kos dengan berbagai alasan: "Kami butuh bantuan untuk mendiskusikan tugas kami", "Bolehkah kami meminjam laptop Ibu? Komputer kami rusak", dan sebagainya... Mereka mengetuk pintu kamar dengan pelan dan menunggu dengan cemas untuk mendapatkan jawaban.

Ibu Kos dengan cepat menarik jubahnya dan mengikatnya dengan kencang, lalu berseru, "Masuklah."

Anak-anak itu dengan gugup melangkah masuk ke dalam kamar dan disambut oleh senyum hangat Ibu Kos. Ia sedang duduk di tepi tempat tidurnya, wajahnya memerah karena malu saat ia mencoba menenangkan diri."Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.Alex dan Rian tergagap sejenak, tidak begitu yakin bagaimana menjelaskan kebutuhan mereka yang tiba-tiba untuk menemui Ibu Kos."Ehm... begini... kami ada tugas..." Alex memulai, suaranya terdengar gugup.Rian langsung masuk untuk membantu. "Ya, kita butuh saran dari sudut pandang perempuan," katanya cepat.

Ibu Kos melihat mereka dengan alis terangkat, jelas melihat alasan mereka yang lemah. Dia tersenyum dengan penuh pengertian dan memutuskan untuk ikut bermain."Baiklah," katanya. "Kalian butuh bantuan apa?"Anak-anak itu bergantian menjelaskan tugas mereka sambil berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka masih terlihat terangsang. Mereka dapat merasakan mata Ibu Kos menatap mereka sambil mendengarkan dengan saksama, membuat mereka semakin sadar diri.Setelah mereka selesai menjelaskan, ada keheningan yang canggung di ruangan itu. Alex dan Rian tidak tahu harus berkata apa lagi. Mereka berdua saling berpandangan dengan gugup, bertanya-tanya bagaimana situasi ini akan berjalan.

Akhirnya, Ibu Kos memecah keheningan. "Anak-anak," katanya dengan lembut, "Ibu rasa kita semua tahu mengapa kalian ada di sini."Alex dan Rian tersipu malu sambil menundukkan kepala. Mereka tidak percaya bahwa Ibu Kos bisa mengetahui tipu muslihat mereka dengan mudah.

Ibu Kos Cempaka (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang