Kyle's POV
Bosan.
Itu yang aku rasakan sekarang. Berbaring ditempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Cole dan yang lain belum pulang. Tadi dia mengirim pesan bahwa dia akan pulang agak malam.
Aku menghela napas berat, lalu bangkit menuju ruang tv. Saat melewati kamar Bella, seperti ada yang berbisik agar aku masuk ke kamarnya. Aku menyeringai lalu perlahan memutar kenop pintu, tidak dikunci.
Saat memasuki kamarnya, wangi stroberi langsung menyerbu indra penciumanku. Kuhirup dalam-dalam aromanya sebelum menghembuskan napas. Kuedarkan pandanganku ke segala sudut. Kamarnya rapi, dan di dindingnya ditempeli beberapa poster band kesukaannya.
Aku menghampiri tempat tidurnya dan duduk di pinggir kasur, memperhatikan Bella. Dia tidur hanya menggunakan kaos tanpa lengan dan shorts. Rambutnya yang panjang tergerai tak beraturan dan sedikit menutupi wajahnya. Ku singkap rambut yang menutupi wajahnya itu, dan terlihat jelas wajahnya damai seperti tanpa beban saat sedang tidur.
Tulang pipinya yang tinggi dan sudut matanya yang tertarik ke atas, membuatnya terlihat eksotis.
Tanganku berjalan diatas wajahnya. Menarik garis dari dahinya, lalu turun ke hidung dan berhenti dibibir. Bibir tipisnya yang berwarna pink agak sedikit terbuka, membuatku ingin merasakannya.
"engg... McDonalds Cole..." Bella bersuara dalam tidur lalu menggeliat memiringkan tubuhnya. Aku terkekeh mendengarnya sambil bertanya-tanya apa yang sedang dia mimpikan.
Selimut yang menutupi kakinya tersingkap, menampakkan kaki panjangnya yang sempurna.
Aku memasukkan jari-jariku kedalam rambutnya yang beraromakan stroberi. Bahkan ia memakai shampo beraroma stroberi. Badanku agak maju untuk mencium aroma stroberi yang begitu wangi.
Setelah selesai memperhatikannya, aku segera keluar kamar sebelum Bella bangun dan melanjutkan menuju ke ruang tv yang tertunda sebelumnya.
Aku sedang asik menonton bugs bunny saat mendengar langkah kaki dari arah atas. Itu pasti Bella.
"Good evening Bee," Aku manyapa tanpa menatapnya. Bee, aku selalu memanggilnya Bee karena aku tau Bella tidak suka dipanggil dengan sebutan itu.
"bagian mana dari 'jangan panggil aku Bee' yang kau tidak mengerti?" Aku selalu menyukai saat dia berkata tajam padaku. Aku terkekeh sebelum berbalik dan memberinya senyum.
"semua."
Bella tidak menghiraukan perkataanku dan ia malah berbalik arah. Belum sempat Brlla melangkah aku sudah menarik pergelangan tangannya dan bangkit.
Saat berbalik wajahnya menunjukkan kekagetan. Lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, matanya melebar, kurasakan ia menahan napas. Wajahku semakin kudekatkan dan berhenti tepat di telinganya dan berbisik,
"kau begitu menggoda saat sedang tidur."
Lalu aku menarik kepalaku kembali. Matanya terbelalak dan aku kembali menyeringai.
Bella's POV
Aku terbelalak sambil menatap ngeri kearah Kyle. "what the fuck are you saying?!"
"kau begitu menggoda saat sedang tidur." Kyle mengulangi lagi ucapannya dengan suara tenang.
Oh, my god. Apa yang dia lakukan? Apa dia masuk ke kamarku? Itu tidak mungkin karena kamarku...
Oh, tunggu.
Aku memang tidak mengunci pintu saat sedang tidur.
"HOW DARE YOU!" Aku menatapnya tajam.
Aku berharap mom pulang sekarang dan aku bisa kembali kerumah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Bad Boy
Teen Fiction"I like you." "Dari semua tempat, kau mengatakannya disini?" "Now or never." Ucapnya sambil menyeringai dan kembali menggali. Warning: Rated PG-13 for sexual content and language. Mostly language. I have a colorful vocabulary.