Aku terbangun akibat suara ponsel yang berbunyi dengan nyaring. Dengan mata setengah terpejam aku meraba meja di samping kasur mencari ponsel tersebut dan melihat sekilas ke arah jam digital yang ada di meja, setelah ketemu aku langsung mengangkatnya, “It’s fucking five in the morning, and whatever it is must be fucking important.”
Ada jeda beberapa detik sebelum orang di seberang berbicara, “Uh, Marry Christmas?” Ucapnya dengan nada ragu. Orang itu sepertinya sedang berbicara dengan orang lain. Kemudian ia berbicara lagi, “Bella?”
Aku mengerang sambil menutup wajahku dengan telapak tangan. Kemudian aku melihat siapa penelpon ini dan tertera nama Evan di layar.
“Oh my God Evan, kau menelponku jam segini hanya untuk mengucapkan selamat natal?” Tanyaku kesal. Apa dirumahnya tidak ada jam, sampai-sampai menelpon orang jam segini?
“Bella?” Evan memanggilku sekali lagi dengan tidak yakin.
Aku memutar bola mata walaupun ia tidak bisa melihatku, “Bella Swan speaking duh.”
“Uh, Bells, apa kau yakin ini ponselmu?” aku mengerutkan kening mendengar pertanyaan Evan, saat ingin mengubah posisiku menjadi duduk sebuah lengan meraih pinggangku membuatku terkejut. Aku langsung menoleh kesamping dan mendapati Kyle masih tertidur dengan lengannya memeluk pinggangku. Dan aku baru ingat kalau semalam aku tidur di kamar Kyle, bersama Kyle.
“Bella?” Evan memanggil dari seberang. “hmm?” Aku berusaha mengangkat lengan Kyle.
“Mengapa ponsel Kyle ada di kau?”
Aku buru-buru melihat ponsel yang aku pegang. Ponselku menggunakan case bergambar unicorn dan ponsel yang aku pegang saat ini menggunakan case bergambar Batman. Kemudian aku menekan tombol Home dan langsung memutar bola mata saat melihat seorang perempuan hanya dengan menggunakan bikini menjadi wallpaper ponsel ini, dan langsung yakin kalau ini memang benar ponsel Kyle.
“Uhh..”
“Bella, dimana Kyle?” Evan bertanya dengan nada bingung.
“Tidur.” Kemudian aku baru saja sadar dengan apa yang aku ucapkan, aku kembali mengerang membuat Kyle terbangun.
“Ada apa?” Tanyanya dengan suara serak, aku meletakkan jari telunjuk di bibirku menyuruhnya diam.
“So, kau tidur dengan Kyle sekarang Bella,” pipiku langsung memerah mendengar ucapan Evan, dan walaupun aku tidak bisa melihat wajahnya tapi aku yakin sekarang Evan sedang menyeringai. “well, aku akan menelpon Kyle lagi nanti jadi kalian bisa meneruskan apapun yang sedang kalian lakukan sekarang.” Aku sudah membuka mulutku untuk meneriakkannya dengan kata-kata indah tetapi Evan langsung memutuskan sambungannya. Aku mendecak kesal dan meletakkan ponsel milik Kyle kembali ke meja.
Saat aku menghadap Kyle ia sudah tidur lagi membuatku juga kembali tidur.
*
Aku bangun kembali pukul sembilan dan Kyle masih tetap tidur, aku mendengus menatapnya, ‘such a sleepy head’ kemudian bangkit dan berjalan keluar dengan membuka pintu sangat perlahan berdoa supaya tidak ada yang melihat kalau aku keluar dari kamar Kyle.
Aroma kue langsung menyerbuku saat memasuki dapur. Jules sedang menghiasi kue yang berbentuk pohon cemara dan juga santa claus sambil menunggu kue di dalam oven matang. Aku berjalan menuju kulkas dan menuang jus jeruk ke gelas.
“Butuh bantuan Jules?” Aku bertanya sambil bersandar di pintu kulkas dan meminum jus jerukku.
Jules menggeleng mendengar ucapanku. “Nah, sedikit lagi selesai.” Aku hanya mengangguk dan menenggak habis jus jeruknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Bad Boy
Teen Fiction"I like you." "Dari semua tempat, kau mengatakannya disini?" "Now or never." Ucapnya sambil menyeringai dan kembali menggali. Warning: Rated PG-13 for sexual content and language. Mostly language. I have a colorful vocabulary.