♪♪

100 19 2
                                    

.
.
.
.
.
*****

"Selamat ulangtahun Iza! Nih hadiah."

Izana menatap sepasang anting yang Azumi berikan.

"Ini doang?"

"Bersyukur dikit kek, kalau gitu mana hadiah untuk ku?"

"Ini."

Izana melempar gantungan kecil berbentuk kelinci hitam pada Azumi dan ditangkap oleh Azu.

" ... "

"Ingat. 'Bersyukur' okay?" Azumi hanya diam dan menatap Izana, ingin rasanya menjahit mulut yang seenaknya membalikkan perkataan Azumi.

"Iya. Bersyukur." Sebuah perempatan muncul di wajah Azumi yang tersenyum menahan kesal.

Izana menghela napasnya dan menunjukkan hp miliknya yang mempunyai gantungan serupa dan dengan warna yang sama pula.

"Puas?"

"Aww lucunya~ sejak kapan kau pandai bersikap manis padaku?" Azumi tersenyum senang dan memasang gantungan itu ke hp miliknya.

Sementara Izana memalingkan wajahnya, tidak ingin dilihat oleh Azumi.

Azumi menatap gemas hp miliknya setelah selesai memasang gantungan.

*****

Berkat gantungan itu pula hp milik Azumi terbawa Izana.

"Sialan harusnya aku minta warna yang berbeda dengan Iza! Aku jadi tidak bisa main hp sekarang."

Azumi meratapi nasibnya saat dalam perjalanan pulang, awalnya dia ingin memasukan hp miliknya ke dalam tas namun karena sedang buru-buru membereskan bukunya dia tidak sengaja mengambil hp milik Izana yang ada disamping hpnya.

Alhasil karena tampilan hp yang sama persis Azumi malah membawa hp milik Izana bukan hp miliknya.

"Hp nya dikunci lagi ... Aku tidak tau sandinya ... "

Azumi berjalan lunglai dan menatap tanah sepanjang perjalanan.

"Oy! Oy! Menyingkir!!!"

Azumi menoleh ke asal suara itu, seorang anak laki-laki dengan sepedanya sedang melaju kearahnya. Kelihatannya rem sepeda anak itu tidak berfungsi atau dia yang baru belajar memakai sepeda.

Azumi menggeser badannya dan membiarkan anak itu melewatinya lurus hingga masuk ke sungai didepan.

"KAZUTORA!!!"

Dan sepertinya teman anak itu baru datang setelah anak itu tercebur ke sungai.

Azumi tertawa kecil ketika melihat anak itu, Kazutora, keluar dari sungai dengan keadaan basah kuyup dan menarik sepedanya.

"Haahh ... Haa ... Kau ... Tidak apa?"

Temannya baru tiba tepat disamping Azumi dengan napas tersengal-sengal akibat berlari.

"Baji kenapa kau tidak bilang dari awal kalau tidak ada remnya!?" Ucap Kazutora emosi.

"Aku sudah bilang! kau yang tidak dengar!" Sahut Baji.

"Kau bisa terjatuh  jika berlari seperti itu." Azumi mengambil daun kering yang tersangkut di rambut baji.

"Eh-!? Apa-apaan kau!" Baji gelagapan dan mundur selangkah dari Azumi.

Azumi tersenyum kecil dan membuang daun yang diambilnya tadi. "Kau juga, hati-hati kalau naik sepeda."

Setelah itu Azumi berjalan pergi dari sana, meninggalkan dua orang yang termenung menatap kepergiannya.

|•|From Past To Present|•| Kurokawa IzanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang