Menyedihkan

4.4K 300 12
                                    

"Dia ada dihadapanku namun aku merasa dirinya tidak berada disini"
-Angkasa Fourt Dirgantara

Kepala Aksel tertoleh kesamping kiri saat Rega selaku daddy pemilik tubuh itu menampar pipi kanan Aksel menyebabkan sudut bibir Aksel sobek.

Aksel berdecih kesal lalu menatap nyalang kearah orang yang telah menamparnya.

"Gue gak ngapa-ngapain dia ya! Dia aja yang nyari masalah anjing"

Rega terdiam mendengar penuturan bungsunya itu yang sangat menyakitkan baginya.

"Dasar anak tidak tau diri, bagini caramu memperlakukan orang tua?"

Aksel mendongak untuk menatap siluet tajam milik daddynya dengan tatapan tajamnya.

"Hah? Gue gak salah denger nih? Orang tua? Haha, lo nganggep diri lo orang tua setelah semua yang terjadi" Aksel lelah, namun dia tidak ingin diam tentang tuduhan yang mengarah kepadanya.

"Dasar-"

"Apa? Saat gue sakit lo dimana sebagi orang tua? Kalo lo benci sama gue, kenapa gak sekalian lo bunuh gue aja. Lo pikir gue mau hidup menderita kayak gini? Nggak! Gue gak mau hidup kayak gini, gue cuma mau bahagia apa itu salah?" Aksel memotong ucapan daddynya itu yang membuat daddynya terdiam.

"JAWAB BANGSAT! APA GUE GAK BERHAK BAHAGIA?"

Tes..

Aksel mati-matian menahan air matanya namun tidak bisa, sungguh Aksel saat ini benar-benar lelah. Aksel meneteskan air matanya sambil menatap sendu kearah Daddynya yang terdiam.

Bahkan para abangnya tidak ada yang berbicara melainkan hanya diam terduduk disofa dengan anak pungut yang senantiasa menempel diantara mereka.

"Hiks..dan lo, lo tuh cuma orang asing disini. Tapi kenapa selalu lo yang mereka banggakan hiks, kenapa cuma lo yang mereka lindungi" Aksel berkata dengan nada gemetar sambil menunjuk kearah Aya yang tertunduk sambil memeluk lengan Gara.

Grepp...

Aksel merasakan tubuhnya dipeluk erat oleh seseorang. Hangat! Itulah yang dia rasakan, rasanya begitu nyaman.

"Maafkan daddy, daddy tidak tahu selama ini kamu begitu menderita. Maaf"

Aksel terdiam mendengar penuturan daddynya yang terdengar tulus dengan memeluknya erat. Aksel hanya diam tanpa ada niatan membalas pelukan itu.

"Dad, tapi beneran bang Aksel mau ngelecehin Aya gara-gara kalian selalu marahin bang Aksel"

Aksel menatap tajam kearah Aya dan mendorong tubuh daddynya hingga melepaskan pelukan dari tubuhnya.

Aksel melangkah menuju Aya yang sedang bersembunyi dibalik tubuh Gara. Aksel berhenti tepat didepan Aya sambil bersedekap dada.

"Lo bilang gue mau ngelecehin lo hmm? Gue tunjukin cara gue ngelecehin lu"

Aksel menarik lengan Aya dengan kasar sampai-sampai Aya terjatuh didepan kaki Aksel.

"Aksel hentikan!" Ucapan dari abang sulungnya tak Aksel hiraukan dan malah berjongkok melihat wajah wanita yang sangat dibencinya.

Badboy Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang