Ruang Musik

4.6K 279 4
                                    

"Begini salah begitu juga salah, pusing-pusing pala jadinya"
-Leonard Haival Bimantara

Pagi ini Aksel sudah berada disekolah, jam baru menunjukkan pukul 06.35 dan Aksel sudah berada disekolah. Bukan karena apa dirinya berangkat sepagi ini.

Itu karena dirinya malas melihat wajah-wajah munafik dimansion keluarganya. Ingatkan Aksel untuk menenangkan dirinya jika melihat si ratu drama.

"Masih pagi banget, ngapain ya" Karena bosan dikelas, Aksel memilih berjalan-jalan mengelilingi lorong sekolah.

Saat sedang asik berjalan, Aksel samar-samar mendengar suara alunan musik dari ruang musik yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

Karena penasaran sekaligus melodinya begitu indah, Aksel mendekat kearah ruang musik dan menempelkan telinganya dipintu.

Bukan ku tanpa alasan
Berulang ingin bertemu
Aku punya perasaan
Nampaknya kau tak mengerti

Tahukah dirimu, tahukah hatimu?
Berulang kuketuk, aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari
Aku yang jatuh cinta

Aku s'lalu menemani
Saat kau rapuh dan jatuh
Namun, saat kau bahagia
Nampaknya ku terlupakan

Tahukah dirimu, tahukah hatimu?
Berulang kuketuk, aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari
Aku yang jatuh cinta

Ingin aku jadi kekasih yang baik
Berikan aku kesempatan, oh

Tahukah dirimu, tahukah hatimu?
Berulang kuketuk, aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari
Aku yang jatuh cinta

Dan aku mencintamu
Tapi dirimu tak pernah sadari
Aku sungguh jatuh cinta

Bukan ku tanpa alasan

Aksel menikmati setiap alunan musik yang keluar dari mulut seseorang didalam ruangan itu dengan petikan gitar yang mengiringinya.

Karena terlalu fokus mendengarkan, Aksel tidak menyadari suara itu sudah terhenti dan digantikan dengan suara pintu yang mulai terbuka.

Brakk...

Karena Aksel tidak tau pintu terbuka disaat dirinya sedang menyenderkan tubuhnya ke pintu, Aksel terjatuh tepat didepan orang yang baru saja membuka pintu itu.

"Bangsat, sakit banget anjing"

Aksel mendongak dan melihat wajah yang cukup familiar baginya.

"Hehe sorry ya, gue tadi cuma lewat terus denger suara. Gue kira setan tadi" Ucap Aksel dengan alasan yang tentunya ia buat-buat.

Pemuda tadi tersenyum tipis kala melihat siapa orang yang telah menguping kegiatannya tadi. Tadinya pemuda tadi ingin marah namun setelah melihat siapa yang ada didepannya ia urungkan.

"Gapapa, lo mau dengerin gue nyanyi lagi juga gak papa"

Aksel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan kembali berdiri membenarkan posisinya.

"Kita gak kenal jadi lain kali aja deh"

Pemuda tadi terkekeh dan mengusap surai milik Aksel dengan lembut. Aksel yang tidak terbiasa dengan itu menepis tangan pemuda tadi sambil melototkan matanya tak suka, namun hal itu malah terlihat lucu dimata pemuda itu.

"Yakin?"

Aksel mengangguk namun dirinya merasa familiar dengan wajah pemuda itu.

"Lo kayak...OH! Lo yang nabrak gue seminggu yang lalu kan"

Badboy Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang