"Apakah kau suka hadiahku? Bukankah ini baru awal sayang?"
-Zeral Jeviar AlexanderAksel sudah kembali ke mansion Dirgantara dengan keadaan pakaian yang basah kuyup akibat berdiam diri diluar dalam cuaca hujan.
Ceklek..
"Darimana aja lo?"
Baru saja Aksel melangkahkan kakinya, suara abang keempatnya membuat Aksel menoleh kearah Varo yang duduk disofa sambil menatap tajam kearahnya.
"Bukan urusan lu" Ucap Aksel tak kalah tajam.
"Ckk, penampilan lu lusuh kayak gitu. Abis ngapain lo hah"
"Bukan urusan lo sialan"
Aksel geram dengan pertanyaan tak bermanfaat yang keluar dari mulut Varo.
"Gausah ngegas bisa gak sih, gue tanya baik-baik juga" Ucap Varo tak kalah terbawa emosi atas ucapan Aksel.
"Lo duluan yang mulai! Gue capek bangsat"
"Terus apa hubungannya sama gue hah" Varo memandang kearah Aksel dengan tatapan tajam dan suara yang semakin meninggi.
"Lo yang tanya hal gak bermanfaat anjing"
"YA GAK USAH NGEGAS SIALAN!" Bentak Varo bahkan dirinya sekarang sudah berdiri dari sofa tempatnya duduk.
"LO JUGA NGEGAS BANGSAT!" Bentak Aksel tak kalah keras dari Varo membuat penghuni mansion yang berada dikamar keluar melihat keributan apa yang telah terjadi.
"Apa yang terjadi?" Suara tegas seorang pria paruh baya mengalihkan perhatian Aksel dan Varo yang masih berdebat.
"Lihat penampilan el, daddy. Dia seperti gembel yang masuk kerumah ini" Ucap Varo sambil menunjuk kearah Aksel.
"Sialan, cowo secakep gue dibilang gembel?" Ujar Aksel narsis sambil melotot kearah Varo.
"Daddy kira ada apa, dan..kenapa bajumu basah begitu Aksel?"
Aksel memutar bola matanya malas dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dari daddynya itu dan memilih pergi menuju kearah kamarnya.
"Apa daddy kedatangan pengemis sampai dia masuk ke mansion kita dad?" Ucap seorang gadis..ah ralat wanita dari arah dapur sembari membawa segelas minuman.
Aksel yang mendengar itu mengeram kesal bahkan Aksel sudah mengepalkan kedua tangannya membuat urat tangannya semakin terlihat menonjol dan berbalik menghadap ke arah Aya yang baru saja membicarakannya.
"Bajingan lo! Pengemis? Maksud lo apa ngomong gitu hah!" Ucap Aksel dengan nafas terburu-buru akibat menahan emosinya.
"Hiks, a-aya gak maksud ngomong gitu hiks. Aya kira tadi bukan bang Aksel hiks"
Aksel mengacak rambutnya frustasi sambil berdecak kesal.
"Ckk, arghh sialan" Sungguh, entah mengapa kali ini Aksel merasa begitu kesal.
Bughh...
"LO BUAT ADIK GUE NANGIS SIALAN"
Bogeman mentah dan makian Aksel dapatkan dari abang keduanya, Sagara! Aksel tersungkur kelantai dengan darah yang mengalir dari sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Is Mine
Fiksi RemajaNajendra atau biasa disebut Jendra, seorang badboy yang hidup seorang diri dikarenakan orang tuanya meninggal karena sebuah tragedi kecelakaan dan hidup mandiri. Dirinya harus bertransmigrasi ketubuh seorang pemuda manis yang dibenci keluarganya? A...