(3). tak menyerah

347 21 9
                                    

Bara sedang berjalan di koridor sekolah sendirian

Hampir semua murid murid cewek membisikan dirinya

"Kak bara ganteng banget"

"Calon imam gue"

"Bara andai kita pacaran"

"Bara love you"

Tetapi bara tetap menatap lurus tanpa memperdulikan kata kata mereka

"Bara"

Dion teman sekelasnya berlari kecil menghampiri bara

Bara hanya diam menunggu apa yang Dion ucapkan

"Huh huh capek" keluh Dion sambil menetralkan napasnya

"Lebay" cibir bara lirih

"Bar katanya ada anggota baru di tim kita" ucap Dion menyampaikan niatan nya

Alis bara terangkat satu
"Siapa?"

"Lo nggak tau bar gue kira tau" ucap Dion bara menggeleng polos

"Kalau nggak salah kata Indra anggotanya cewek anak IPA" ucap Dion mengingat ingat

Bara mengangguk saja menurutnya tidak usah kepo hasilnya juga pasti akan tau nanti

"Eh bar mau kemana Lo" teriak Dion saat bara berlalu pergi begitu saja

"Ck anak itu emang kutub Utara" gerutu Dion sangat sebal dengan sikap bara sejak dulu

Jam ketiga adalah jam olahraga dimana bara dan tim basket nya akan latihan setiap kali olahraga

Seperti saat ini pemain cadangan atau inti sudah berkumpul di lapangan didepannya sudah ada pak Johan selaku guru olahraga

"Ada yang mau bapak sampaikan sebelum kita memulai latihan" ucap pak Johan dengan speaker

Sebagian berbisik kepo apa yang pak Johan sampaikan berbeda dengan bara, indra yang diam saja

"Lo tau nggak" ucap kafi kepada Dion disampingnya

"Kayaknya mau kasih tau anggota baru" ucap Dion menebak

"Emang ada anggota baru gue kok nggak tau" ucap kafi mengerutkan keningnya

"Berarti Lo kupdet hahaha" tawa Dion puas melihat wajah masam kafi

"Sialan" umpat kafi mencekik leher Dion dari belakang

"Eh kafi Dion jangan ribut" lerai pak Johan semua mata tertuju kepada mereka

Kafi maupun Dion memperlihatkan deretan gigi merasa malu

Kafi pun melepas cikikan nya

"Anjir bikin malu aja" lirih indra melihat kafi dan Dion

"Bukan kembaran gue sumpah!" Ujar bara dengan muka datarnya

Tap tap tap

Suara ketukan sepatu yang menginjak ke tanah begitu nyaring

Mereka semua kompak menoleh kearah sumber suara

Indra tersenyum melihatnya sambil merangkul bara

Bara terkejut bukan main melihat Nara berjalan kearah mereka

"Jangan bilang ini semua ulah Lo" ucap bara menatap tajam indra

Indra menaik turunkan alisnya
"Kalau iya kenapa?"

Bara berdecak kesal sambil memalingkan wajahnya

Dan tepat beradu mata dengan Nara yang juga menatapnya

NARABARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang