(6). bersamamu

342 27 9
                                    

Kabar hilangnya Nara dan bara telah tersebar luas di sekolah mereka

Orang tua Nara yakin bara lah yang membawa Nara kabur dari rumah

"Harus berapa kali saya katakan! Anak saya tidak akan berbuat sejahat itu!" Alvin terlewat emosi kepada kedua orang tua Nara

Kepala sekolah melerai secepatnya tidak ingin membuat keributan menjadi jadi

"Pak Alvin tenang lah" ucap kapsek

"Anda telah salah besar membela anak anda itu! Jelas jelas bara telah membawa putri saya kabur!" Ujar Vian terkekeh sinis

"Mas sabar ya jangan buat suasana semakin panas" bisik Luna disamping sang suami

"Bu Luna, sekali lagi saya berbicara baik baik. Dimana putri saya berada" ucap elisha dengan nada tenang

"Entah kapan kalian percaya. Saya beserta suami saya tidak tahu keberadaan Nara. Kami tidak tahu Nara dan bara sekarang" ujar Luna menekan setiap kalimat

"Jadi.. menurut saya kita bekerja sama untuk mencari putra putri kita" sambungnya

Brak

"Tidak bisa! Saya masih tidak percaya sama kalian. Saya yakin kalian tahu keberadaan putri saya" ujar Vian setelah mengebrak meja

"Heh! Saya sudah menahan emosi menghadapi bapak ya! Tapi bapak sudah keterlaluan" ujar Alvin

"Cukup! Sudah jangan ribut ini sekolah tidak baik didengar oleh murid-murid" lerai pak kapsek

Alvin dan Vian saling melempar tatapan permusuhan


Nara menatap pemandangan indah di depannya

Sebuah pemandangan laut luas memanjakan mata sejak dia dan bara berada di Bali

Sebuah pemandangan laut luas memanjakan mata sejak dia dan bara berada di Bali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pantai Pandawa Bali)

"Sampai kapan Lo natap tuh laut" celetuk bara berdiri di samping Nara

Membawa sebuah gelas jus untuk dia dan Nara

"Pemandangan indah.. gue jadi betah pingin tinggal selamanya aja disini" ujar Nara tersenyum manis

Nara minum yang disodorkan oleh bara

"Lo aja, gue mah ogah masih banyak cita cita gue di jakarta" ujar bara menatap lurus

"Salah satunya buat mommy Daddy dan kafi bahagia" sambungnya tersenyum simpul

Nara menatap bara lekat dengan pandangan sendu

Dia menghela nafas panjang
"Maaf karena masalah gue Lo jadi dibawa bawa"

Bara menoleh sekilas kembali memandang kedepan

"Gue nggak nyesel kok, gue malah seneng bisa bantu orang" ujar bara terkekeh seraya meneguk jus

NARABARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang