Vian menghampiri bara tanpa banyak berkata lelaki paruh baya itu memeluk bara
"Maafkan atas semua yang saya lakukan pada kamu nak. Mungkin untuk mendapat maaf dari kamu saya tidak pantas!"
"Tidak om. Setiap manusia itu pasti ada tempat kesalahan. Saya memaklumi om, om hanya ingin terbaik untuk Nara"
Vian benar benar semakin bersalah lihatlah bara ia masih berbicara baik kepadanya padahal Vian telah melukai hati bara dengan sengaja
"Jadi mari kita lupakan yang lalu, jadikan semua menjadi pembelajaran untuk kedepannya" tegas bara penuh ketenangan
Vian tersenyum simpul ia menepuk bahu bara bangga
.
.
.Dari pertikaian yang terjadi kini bara menutupnya dengan berpamitan pulang. Yang lain sudah pulang tinggal ia yang masih berdiri di hadapan keluarga Sanjaya
"Terimakasih banyak nak bara, kami sangat bersyukur karena tuhan mengirim kamu untuk membongkar kebusukan damar sebelum semua berakibat fatal" Elisha tersenyum simpul
Bara mengangguk saja ia menatap Nara yang sejak tadi diam tidak ikut berbincang
"Gue pulang dulu Ra, jaga kesehatan" ucap bara terkekeh kecil
Nara hanya tersenyum tipis seraya mengangguk
Bara menaiki motornya beranjak meninggalkan kawasan rumah
"Nara papi mau bicara sama kamu" Vian menoleh
Nara mengangguk mereka pun kedalam rumah bersama
.
.
."Nara papi sangat menyesal dari dulu nggak percaya sama kamu" Vian mengusap kepala nara
"Andai saja papi tidak keras dan mau mendengarkan kamu, pasti kamu tidak akan mengalami ini" sambungnya
"Udah terlanjur pi kita hanya bisa memperbaiki diri aja. Nara izin nenangin diri ya pi" ucap Nara ia memilih berlalu ke kamarnya
Vian dan elisha saling pandang lalu menghela nafas panjang
"Kita sabar aja pi Nara berhak marah sama kita. Kita hanya membiarkan nara sendiri"
"Aku paham sha"
Elisha memeluk Vian mengusap punggung sang suami
.
.
.Siang ini.. Vian dan elisha berkunjung di kediaman bara
Sebelum benar benar bertemu dengan kedua orang tua bara. Vian dan elisha sempat diam masih didalam mobil
"Ayok pi kita masuk" Elisha mengandeng tangan Vian membuyarkan lamunan Vian
Vian mengangguk kaku setelah dirasa cukup siap mereka mengetok pintu rumah
"Ya sebentar"
Ceklek
"Permisi ada pak Alvin dan Bu Luna?" Ucap Vian kepada art
"Ada pak Bu mari masuk kedalam"
Vian dan elisha berjalan sambil menautkan kedua tangan mereka
"Punten tuan nyonya ada tamu" ucap bi Yani menunduk hormat kepada majikannya
Alvin dan Luna semula membelakangi mereka lalu menoleh kompak dan terkejut melihat vian dan elisha
"Oh iya bi" ucap Luna ia menyuruh bi Yani membuat minuman untuk mereka
"Silahkan duduk" Luna mempersilahkan mereka duduk

KAMU SEDANG MEMBACA
NARABARA
Roman d'amourSELESAI ~~~ Nara gadis berusia 17 tahun yang menerima sebuah tantangan dari sahabatnya Yaitu harus meluluhkan hati kapten basket di sekolahnya Bara. Cowok yang terkenal cool dan jarang berinteraksi dengan lawan jenis kecuali mommy tersayangnya. A...