BACK to DECEMBER [GL]

TIGA

Jangan lupa budaya vote sebelum atau sesudah membaca yaa 😉

Kinanti Maheswari Pov

.

" Kamu tidak merasakan bagaimana rasanya menjadi aku Devon. " Kata-kata ku masih memiliki ketegasan walaupun disertai airmata yang berjatuhan tanpa isakan.

" Ya. Kamu menanggung rasa sakit segala hal samar yang dia tampakkan selama kalian bersama. Berat bagiku menjadi sahabatnya. Dia seperti makhluk asing yang memiliki bahasanya sendiri. Aku percaya lebih berat bagimu yang menjadi pasangan hidupnya. Kamu bisa menanyakan padaku apapun tentangnya jika saja itu bisa mengurangi ribuan ton batu yang kamu pikul di hatimu. Aku adalah buku hariannya ketika alkohol seperti pena baginya, pena yang menuliskan segala isi hatinya yang tidak pernah bisa dia ucap saat sadar. Dia sudah tidak ada. Dia tidak akan bisa memukuliku saat aku mengatakan rahasianya yang bahkan dia tidak tahu aku mengetahuinya. Kadang aku ingin mencekoki nya dengan segala jenis alkohol di dunia. Agar dia menumpahkan semua racun yang menyiksa jiwanya. Dia pemendam rasa sakit kelas berat. "

Aku menggeleng, mengusap airmataku meski itu akan keluar lagi. " Itu rahasia rumah tangga kami. Bahkan ada beberapa yang terlalu pribadi untuk diceritakan. Aku tetaplah seorang istri yang harus menjaga nama baik istriku. "

" Lepaskan. Katakan apa yang ingin kamu katakan seolah dia ada di depanmu sekarang. Sama menatapmu dan kamu tahu bahwa tiada hari lain bagimu mengatakan ini selain daripada hari ini. Jika ini tidak bisa menghapus semua rasa sakitmu, setidaknya ini membuatmu bisa bernafas sedikit lebih lega. "

Tiba-tiba saja kalimat-kalimat itu seperti sugesti di kepalaku. Membuatku lurus menatap udara dimana dua manik hitam pekat itu terasa nyata di dekatku. Mengantarkan rasa rindu paling mendalam di ujung dasar kalbuku. 3 hari bagai seabad tanpamu. Hari-hari lain pastilah lebih berat dan aku ragu bisa menanggungnya tanpa kejatuhan hujan dari mataku. Bola mata hitam pekat itu membunuhku dengan ribuan kasih yang ia tanamkan hingga hatiku hampir meledak oleh ranjau-ranjau cintanya.

" Kamu sangat jahat padaku Daf. Tahukah kamu... Semua yang kamu lakukan jahat padaku ( hikz ). Kamu tiba-tiba datang dengan segala kekuasaanmu memintaku menikah denganmu, itu jahat Daf ! Kamu mengambil pertamaku dan aku memberikannya padamu meski tanpa cinta tapi aku tulus menjalankan salah satu kewajibanku sebagai istri sah mu, dan setelahnya itu tidak pernah lagi terulang selain saat alkohol mengambil alih tubuhmu dan tahukah kamu itu membuatku merasa rendah diri, itu jahat Daf ! ( hikz ). Tidak satu kalipun kalimat ' aku mencintaimu ' keluar dari bibirmu untukku membuatku bertanya-tanya dengan alasan apa kamu menikahiku. Jika hanya untuk sekedar merawatmu kenapa harus aku ?? Kenapa kamu mengambil kesempatan ku untuk memilih pendamping hidupku yang kucintai dan mencintaiku, itu jahat Daf ! Itu jahat ! ( hikz ). Pertengkaran terakhir kita, semua kata-kata kejam dan tajam yang kutusukkan ke jantungmu, demi Tuhan aku juga sakit saat mengatakan itu. Kamu menciptakan kesalahpahaman yang sangat besar antara kita dengan perubahan sikapmu selama setahun terakhir , kecurigaan yang kupendam bahwa kamu memiliki wanita lain menjadi pemicuku meledak hari itu. Berpikir kamu melupakan janjimu saat menikahiku membunuhku, itu jahat Daf !! ( hikz ! hikz ). Bawa aku bersamamu orang jahat... Kamu membuatku tak bisa hidup tanpamu... Jahat... Jahat... " Dadaku sakit sekali, aku sampai tak bisa merasakan sakit saat tanganku memukuli dadaku sendiri. Di dalam sini jauh lebih sakit. Bawa aku Daf... Bawa aku...

Devon bergerak mendekatiku yang kehilangan kendali.

" Sudah kubilang, no physical contact !! Daf tidak menyukai itu !! " Teriakku padanya, aku tahu dia hanya ingin menenangkan aku. Dia selalu hanya menganggapku istri dari sahabatnya. Tapi Daf tidak pernah suka apa yang menjadi miliknya disentuh oleh orang lain.

Dia hanya diam disisiku yang menangis.

.

" Maaf... " Ucapku saat ketenanganku kembali. Emosiku naik dan turun sangat cepat. Membuat dadaku berdegup kencang hingga sakit.