LIMA

165 21 2
                                    

Author Pov

.

Aku tidak tega membiarkanmu mengurung diri terus menerus di bawah atap yang dipenuhi kenangan Dafnee meskipun terkadang aku hanya ingin berada di bawah atap itu untuk mengenangnya. Teman kecilku, salju dalam musim panasku, satu-satunya yang aku tak akan pernah menyesal memberikan cinta pertamaku padanya. Tanpa satupun balasan, aku tetap tidak akan mengubahnya meskipun ini di ulang ratusan kali lagi. Kinan... Berbahagialah agar yang kucintai juga bisa berbahagia di atas sana. Devon.

Setelah dari cafe, Devon memaksa Kinan untuk melihat salah satu lokasi yang disewakan di mall tersebut. Letaknya ada di lantai 3 area food court berada. Kinan cukup serius melihat tempatnya dan memiliki banyak perencanaan di kepalanya dan itu disadari oleh Devon. Pria berhidung mancung dan berkulit putih itu cukup senang melihat istri Daf itu akhirnya terlihat memiliki jiwanya kembali.

Pria itu hanya duduk santai di salah satu kursi yang tersedia. Membiarkan Kinan mengeksplor apapun yang dia inginkan disana. Itu berlangsung kurang lebih selama 2 jam.

Kamu akan selalu menjadi edelweiss bagiku dan keluargamu. Di sisi keluargamu, kamu melambangkan ' pengorbanan '. Di sisi ku kamu adalah ' keabadian '. Kamu akan selalu jadi edelweiss ku walau aku tak pernah jadi edelweiss mu.  Kalimat itu tidak bisa lepas dari kepala Kinan se berusaha apapun dia menyibukkan dirinya.

Itu suara Daf nya yang diantarkan oleh hembusan angin.

Bagaimana bisa ?? Logikanya berkata jadi dia menepis ketidakmungkinan itu dengan menyimpannya sendiri untuknya. Itu mungkin efek karena dia terlalu shock dengan kehilangan yang begitu tiba-tiba. Hanya itu yang bisa di nalar oleh kewarasannya.

Sudut-sudut bibirnya tertarik saat dia menatap pergelangan tangan kanannya. Dia telah memakai edelweiss penunjuk waktu tersebut. Berpikir bahwa Daf memesan itu khusus untuknya menambah laju debarannya.

Jika bisa ku bangunkan kamu dalam kuburmu maka aku akan. __ Terimakasih untuk hadiah terakhir darimu ini.  Kinan.

Dia bertekad akan selalu memakai jam tangan tersebut. Tidak akan membiarkannya rusak apalagi memberikannya pada orang lain seperti bros edelweiss tadi pagi.

Anehnya aku tidak menyesalinya...  Kinan.

.

" Karena aku hari ini baik hati, ayo ku traktir makan siang, Dev. Setelah itu kita bisa ke rumah keluargaku. Ayo ikut perayaan tahun baru tapi kamu harus mengantarku kembali ke rumahku sebelum jam 11 malam. "

Alis Devon sedikit terangkat melihat wanita yang saat ini berdiri seolah memberi kebaikan tapi jika di selami lebih dalam dia seperti sedang memerintah.

" Kamu tidak tidur di rumah kedua orangtuamu ? Yahh ! Kenapa harus pulang ? Tidak ada siapapun di rumahmu. "

Ada. Aroma Daf.  Kinan.

Kinan hanya pergi begitu saja yang membuat Devon mau tak mau mengikuti beruang yang menurut Daf lucu itu ! Baginya Kinan tidak lucu sama sekali. Bossy !!

Aku bersumpah jika bukan karena janjiku menjaganya untukmu aku lebih suka memelintir leher istrimu itu. Haisstt ! Bagaimana bisa kamu jatuh cinta sedari kecil padanya idiot ! Oceh Devon dalam kepalanya.

.

.

.

___

Roda mobil dihentikan tepat di dalam pekarangan sebuah rumah sederhana tapi tidak bisa dibilang kecil.

Selama perjalanan dari mall ke rumah keluarga Bumantara, suasana di dalam mobil hanya di isi oleh keheningan. Mereka tiba disini sudah masuk waktu sore hari. Seorang pria berambut cepak dan berkulit kuning langsat keluar dari dalam terburu-buru.

BACK to DECEMBER [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang