Seperti malam-malam sebelumnya, Haruto dan Junkyu sedang bersantai menonton tv di ruang tengah. Junkyu sangat fokus dengan drama yang ia tonton sampai tak sadar Haruto sudah tidak di sampingnya.
"Kak" Panggil Haruto yang baru datang dari dapur.
"Hemmm"
"Mau susu"
Junkyu diam memastikan ia tak salah dengar.
"Kak" Panggil Haruto lagi
"A- apa sih"
"Mau susu" Yap pendengaran Junkyu masih berfungsi dengan baik ternyata ia tak salah dengar.
"Serius kamu mau?" Tanya Junkyu yang terlihat ragu.
"Yaa mau lah mangkanya aku minta" Jawab Haruto kesal.
"Yaudah sini" Junkyu menyerah, mungkin memang sudah saatnya kan?. Toh Haruto hanya meminta hal sepele ini, lagipula tidak mungkin Haruto akan meminta lebih.
Haruto mengerutkan dahinya namun tetap berjalan mendekati Junkyu dan mendudukkan bokongnya di sofa. Bocah itu heran memperlihatkan Junkyu yang ragu-ragu mengangkat kaosnya.
"Kak, ngapain?" Tangan Haruto menahan pergerakan lengan Junkyu.
"Ka- katanya mau susu"
"Maksud aku.... Susu yang biasanya di kulkas mana? Aku udah nyari-nyari susu itu gak ketemu mangkanya minta ke kakak kali aja kakak yang nyimpen" Jelas Bocah itu.
"Bukannya mau nyusu ke kakak" Tambahnya lagi.
Pipi Junkyu memanas, Ah malu sekali. Ini semua karena obrolannya dengan Hyunsuk siang tadi. Harusnya dia melupakan pembicaraan itu bukannya malah memikirkannya. Enyah kau pikirkan kotor dari otak Junkyu.
"Ohhh kayanya abis deh besok kita beli yaa" Ucap Junkyu menetralkan wajahnya karena jujur ia sangat malu.
"Tapi kalau boleh mau sih kakk"
"Sono balik ke kamar, besok sekolah" Junkyu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Haruto dengan wajah kecewa.
Harusnya jika ia tidak mendapatkan susu yang biasa ia minum sebelum tidur setidaknya ada susu lain sebagai penggantinya, namun susu pengganti itu sepertinya telah menutup pabriknya rapat-rapat.
.
.
.
.
.
Junkyu baru saja memasuki kamarnya, ia sudah siap untuk tidur sampai sebuah notifikasi membuatnya mengurungkan niat untuk tidur.
Di kamar lain, Haruto sedang menyusun jadwal untuk besok. Selesai dengan jadwal, Haruto bergegas ke tempat tidurnya.
"Yess besok pelajaran biologi gak belajar soalnya mau praktek" Ucapnya girang sambil menutup mata.
Tapi tunggu, praktek? Bukankah dia harus membawa kacang hijau yang sudah bertunas. Haruto kembali membuka matanya, ia dengan cepat berlari membangunkan Junkyu di kamarnya.
"Kakkkk aku disuruh bawa sesuatu besok" Tanpa permisi, bocah itu membuka pintu kamar Junkyu.
Junkyu terkejut, begitupun Haruto namun yang keluar dari mulutnya hanyalah desahan "Ahhh"
"Kak?" Dan bodohnya Haruto ia malah berjalan mendekat.
Ah sial bagi Junkyu, kenapa timingnya tidak tepat sekali.
"Emhh keluarrrr, CEPAT KELUARRR" Junkyu mengusir Haruto dari kamarnya.
Haruto yang terkejut langsung berlari keluar kamar, tak lupa ia kembali menutup pintu.
Setelah dirasa aman, Junkyu melepaskan dildo dari analnya dan memungut celananya yang ia taruh sembarangan tadi lalu menyusul Haruto yang sudah menunggu diluar.
Dalam hatinya ia mengutuki Hyunsuk karena telah membuatnya horny dengan video yang dikirim.
"Kenapa?" Tanya Junkyu yang sedang sensi. Ternyata Haruto menunggunya di depan kamar, ia kira bocah itu akan menunggu di ruang tengah.
"Tadi kakak ngapain?" Haruto malah balik bertanya.
"Urusan orang dewasa itu mah, cepetan ada apa?"
"Itu kak, besok aku disuruh bawa biji kacang ijo yang udah ada tunas nya"
Tuhan, ternyata memang sesulit ini yaa membesarkan anak. Junkyu memutar otaknya namun nihil tidak ada satupun yang terpikirkan untuk membuat biji kacang hijau bertunas dalam semalam.
"Udah ah tidur, besok aku cariin sebelum berangkat sekolah"
"Emang ada yang jualan kak?" Tanya Haruto yang tak yakin.
"Adaaa, udah sana balik ke kamar"
" Anu- itu....." Junkyu menunggu perkataan Haruto selanjutnya.
"Apa lagi?" Junkyu mulai kesal, ia kesal dan malu.
"Yang tadi gak mau di lanjutin?" Yap, Haruto selalu tak terduga.
"Tidur sekarang apa besok kamu sekolah jalan kaki" Ancam Junkyu.
"Yahhh padahal aku mau bantuin" Ucapnya dengan nada sedih yang dibuat-buat.
"Udah gak mood" Junkyu langsung menutup pintu kamarnya rapat-rapat.
Di dalam kamar ia berulang kali mengumpat. Harusnya dia mengunci pintu terlebih dahulu tadi.
Paginya, Haruto mendapati Junkyu sedang memasak telur mata sapi di dapur dan sebuah wadah kotak transparan yang tergeletak di meja makan.
"Ini apa kak?" Haruto membuka wadah itu dan ternyata isinya adalah toge.
"Toge" Jawab Junkyu seadanya sebenarnya ia masih kesal mengingat kejadian semalam.
"Iyaaa tau ini toge tapi buat apa? Kakak kan gak bisa masak selain masak telor" Ini sebenarnya sindiran karena Haruto bosan dengan sarapannya.
"Buat kamu bawa ke sekolah, jangan lupa masukin tas ntar ketinggalan" Junkyu meletakkan sepiring nasi dengan telur mata sapi andalannya ke atas meja.
"Sarapan dulu aku mau ngurusin cucian bentar" Junkyu menarik Haruto untuk duduk dan mulai menyantap makanannya.
Yaa Haruto dengan terpaksa memakan telur itu toh nanti juga dia akan jajan di kantin setidaknya ia menghargai jerih payah sang kakak yang sudah mempersiapkan sarapan pagi ini.
Maaf kalau rada sensitif
Juga terlalu bertele-tele
Tapi aku ngerasanya mereka tuh lucu 😭
Dan aku belum siap melepas kelucuan itu dari mereka 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Manten [Harukyu]
HumorNiat hati mau numpang makan di nikahan sepupunya, Haruto malah di suruh jadi manten dadakan. "Lah buk, aku durung rampung maem rendange" Haruto. "Hah! kamu masih sekolah? kok ga bilang dari awal sih? ini aku jadinya nikah sama bocil dong" Junkyu.