TANPA DISADARI

69 6 1
                                    

Selama 3hari Yeji di rumah sakit Yeonjun merawatnya dengan baik. Yeonjun mengira mungkin karna Yeji bernasib sama dengannya seorang pendatang. Makanya tidak ada keluarga yang menjenguknya.

"Sudah selesai beberesnya?" tanya Yeonjun.
"Sudah" angguk Yeji.
"Mari kita pulang" sumringah Yeonjun mengusap rambut Yeji.

Sepanjang perjalanan Yeji tertidur efek obat baru diminumnya.
"Yejiyaa" Yeonjun membangunkan Yeji.
"Hmmmm" Yeji merespon.
"Ada yang ingin kau beli sebelum pulang?"
"Tidak"

•••••

"Yeji sudah sampai" Yeonjun turun mengambil barang-barang Yeji.
"Sini" pinta Yeji.
"Akan ku antar sampai tempat mu"

Setelah sampai di apartemen Yeji.
"Dimana kamarmu? Akan ku taruh langsung" tanya Yeonjun.
"Situ" Yeji hanya menunjuk.
"Wah kau punya tempat latihan tari lengkap?" Takjub Yeonjun melihat ruangan dekat kamar Yeji

Yeji memang mendesain spesial ruangan itu untuk dirinya latihan. Dulunya bekas kamar. Sekarang disulap penuh dinding kaca untuk latihan tari. Bahkan pegangan untuk balet dan pole dance pun juga ada.

"Ku mendengar mu bisa balet tapi aku tak menyangka kau juga bisa pole dance"
"Aku masih belajar karna diminta Bu Lisa untuk ikut lomba ke Singapore"
"Wah kau keren.. aku juga bisa dance sedikit-sedikit tapi modern dance"
"Aku tidak tanya 😊"
"Oke baiklah sepertinya kau butuh istirahat. Besok akan ku jemput untuk ke kampus. Oke Bye" Yeonjun mengacak-acak rambut Yeji.

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji keluar dari mobil Yeonjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeji keluar dari mobil Yeonjun. Yeji berjalan menuju kelasnya. Diikuti Yeonjun dari belakang.
"Kenapa kau mengikuti? Sana pergi ke kelasmu" usir Yeji.
"Aku hanya ingin jalan muter" jawab Yeonjun bohong.
"Aku baik-baik saja tak usah khawatir"
"Baiklah kabari aku jika kau pulang" tak lupa Yeonjun mengacak-acak rambut Yeji.

"Sepertinya mereka beneran pacaran"
"Yeji yang sangat dingin menjadi cair jika bersama Yeonjun"
"Mereka cocok tapi aku tidak ingin mereka berjodoh"
"Yeonjun pantasnya bersamaku"
Beberapa komentar orang yang melihat Yeonjun dan Yeji jalan bareng.

•••••

Sementara itu di kantin.
"Haii broo lama nggak kelihatan" tanya beberapa anak tongkrongan.
"Ada sedikit urusan" jawab Yeonjun.
"Urusan apa urusan nih hahaha"

"Gosipnya sudah kesebar tau, Yeji sekarang pacarnya Yeonjun"
"Kata siapa?? Kagak pacaran kita mah"
"Kagak pacaran tapi sekarang kemana-mana bareng mulu"
"Karna dia habis dirawat aja"
"Ohh jadi yang nggak masuk beberapa hari karna nungguin di rumah sakit"
Suasana kantin ramai Yeonjun di goreng. Kai yang tau hanya ketawanya aja tidak ingin ikut menggoreng. Bisa habis di tangan Yeonjun nantinya.

Matahari mulai terbenam.
"Aku sudah selesai kelas, tunggu di mobil" chat Yeji.
Yeonjun menghampiri Yeji di gedung Tari.

"Kenapa tidak menunggu di mobil saja?" tanya Yeji.
"Ingin menemanimu jalan" singkat Yeonjun.

Di mobil hanya terdengar lagu 'TXT-GROWING PAIN' membuat suasana lebih hidup.
"Kau suka rock?" tanya Yeonjun.
"Aku suka semua genre" jawab Yeji.
"Kau sudah punya pacar?"
"Belum kenapa? Kau mau daftar"
"Pengennya gitu tapi orangnya galak, gak jadi"
"Ya kau mengatai ku" Yeji memukul lengan Yeonjun.

"Bagaiman kalau kita makan dulu baru pulang?"
"Kau ingin makan apa? Akan ku traktir"
"Tapi aku ingin take away makan di tempatmu"
"Boleh"
Yeonjun mencari makanan fast food yang bisa drive thru.

•••••

Sesampainya di rumah mereka makan dengan lahap. Bercerita tentang orang-orang di kampus. Bercerita tentang tugas mereka.
"Pentas seni kelas mu menampilkan apa?" tanya Yeonjun.
"Aku menampilkan ballet, kau sendiri"
"Kelasku tampil band fairy tail"
"Wah bagus jadi klasik nanti tema pentas seni kita"
"Padahal aku pengen nampilin musik punk/rock"

"Katanya kau bisa dance, coba lihat"
"Jangan di ketawain kalau buruk tapi"
Yeji duduk di sofa ruangan dancenya sementara Yeonjun menyetel lagu 'TXT-FAREWELL NAVERLAND'.

Yeji menyimak dengan baik setiap gerakan Yeonjun. Tak berasa lagu habis.
"Wahhh keren.. keren.. keren" tepuk tangan Yeji.
"Terimakasih"

"Mau coba lihat aku pole dance?"
"Jangan.. jangan.. ballet aja" cegah Yeonjun.
Yeonjun takut jika Yeji pole dance imannya yang runtuh. Yeonjun masih normal yang kapan saja bisa nafsu dengan lawan jenis.

 Yeonjun masih normal yang kapan saja bisa nafsu dengan lawan jenis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik klasik dimulai. Yeji menarik dengan lihainya. Meloncat dan split hingga Yeonjun ternganga oleh skill yang dimiliki Yeji. Yeonjun yang duduk di sofa latihan berkali-kali tepuk tangan. Dengan ini Yeji juga berlatih untuk pentas seni.

Musik selesai, keringat Yeji bercucuran. Yeonjun mberikan tisu dan air mineral.
"Terimakasih" Yeji menerimanya.
"Duduklah" pinta Yeonjun menepuk sofa di ruang latihan.

Sementara Yeji meminum habis air mineral. Yeonjun berlutut di depan Yeji, membuka sepatu baletnya.
"Kenapa?" tanya Yeji.
"Aku hanya ingin melihat kakimu setelah balet apakah bentuknya seperti sepatumu" jawab Yeonjun dengan cekikian.

WHITE SWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang