Yeji dan Yeonjun bersiap berangkat kelas. Dengan jaket yang senada membuat mereka nampak lebih serasi.
"Sayang sebentar lagi kompetisi aku gugup" ucap Yeji.
"Tak usah gugup, apapun hasilnya kamu sudah memberi yang terbaik" Yeonjun menggenggam tangan Yeji sambil mengemudi mobil sportnya."Sini cium dulu"
Yeji mendekatkan mukanya, Yeonjun mencium dahi, pipi, dan bibir Yeji sebelum mereka turun dari mobil. Dengan gitar di pundaknya Yeonjun mengantar Yeji ke kelasnya terlebih dahulu."Yejiya ada gosip terbaru" ucap Yuna saat Yeji tiba di kelas.
"Masih pagi Yun" jawab Yeji.
"Ini sangat penting, kau tau Yunjin anak tari kelas sebelah?"
"Tau, kenapa?"
"Dia tau kalau mau ada kompetisi pole dance"
"Trus?"
"Trus dia berani dong ke Bu Lisa. Dia ngajuin diri padahal ini kurang 3 hari lagi. Yang benar saja latihan 3 hari"
Yeji hanya membalas dengan senyum smirnk."Tapi Bu Lisa nolak sih, jadi tenang aja"
"Mau Bu Lisa iyain pun aku juga oke, dari awal penawaran sudah ku katakan kalau belum pernah nyoba pole dance"
"Jangan nanti sia-sia tempat latihan di apartemen mu"
"Iya juga sih""Dengar-dengar si Yunjin pernah suka sama Yeonjun"
"Udah ketebak sih, dia kan gatel"
"Hahahaha bener juga, lihat aja dari bentukannya. Tapi Yeonjun mana mau sama modelan gitu. Yeonjun sukanya yang jual mahal modelan kamu sih"
"Kita harus jadi cewek mahal, biar gak di remehin Yun"
"Setuju!""Hari H ke bandara ya, kasih support" pinta Yeji.
"Iya kalau nanti aku sama Kai gak kesiangan" jelas Yuna.
"Makanya jangan banyak gaya banyak ronde"
"Namanya juga anak muda, kapan lagi punya pacar Bule"
"Kai orang baik dari kecil, jangan di selingkuhin"
"Service dia mantep, gak akan ku selingkuhi"
"Hahahaha" tawa mereka bersama.•••••
Sehari sebelum Yeji berangkat ia menyempatkan ke apartemen Yeonjun. Karna sudah berhari-hari tak ditinggali oleh tuannya. Mumpung hari Sabtu dia tidak kelas. Sementara Yeonjun masih ada kelas tambahan hingga sore.
Yeji membereskan debu dan sisa cucian pakaian mereka. Minimal Yeji berangkat Singapore sudah dalam keadaan bersih baik apartemen Yeji maupun Yeonjun.
Sementara Yeonjun berusaha pulang lebih cepat. Karna ia ingin quality time dengan Yeji sebelum besok pagi berangkat ke Singapore. Yeonjun membeli belanjaan untuk makan malamnya bersama Yeji nanti malam. Momen yang sangat tepat, malam Minggu.
Suara pintu masuk berbunyi. Yeji dengan kemeja putih kebesaran milik Yeonjun menyambut.
"Kau lama sekali"
"Belanja sayang.. untuk makan malam kita. Di kulkas pasti sudah gak fresh lagi ditinggal lama"
"Peka sekali" Yeji memeluk Yeonjun.
"Aku mandi dulu ya sayang" Yeonjun mengecup pucuk kepala Yeji dan bergegas ke kamar mandi.•••••
Yeonjun keluar kamar dengan training dan kaus singlet putih kesukaannya. Menambah kesan buff dan kekar tubuhnya.
"Pasta?" Yeonjun memeluk Yeji dari belakang dan menayakan masakan yg dia buat.
"Kesukaanku" jawab Yeji.
"Apapun masakanmu aku suka sayang"Mereka makan di meja makan yang diberi lilin untuk menambah kesan romantis.
"Jika kau menang, kau ingin minta apa?" tanya Yeonjun.
"Mungkin liburan" jawab Yeji.
"Kemana?"
"Korea? Bahkan aku sempat berfikir ingin menghabiskan hidupku disana. Disana seninya sangat maju sekali""Gimana kalau kita menikah?"
"Uhukk.. uhukk" Yeji tersedak mendengar pertanyaan Yeonjun.
"Minum dulu.. minum dulu" Yeonjun mengambilkan segelas air untuk Yeji.
"Pertanyaanmu sangat lucu sekali Yeonjun Ares"
"Aku tidak sedang bercanda sayang, aku serius. Setelah wisuda ayo kita menikah" Yeonjun menggenggam tangan Yeji memberi keyakinan.
"Kau melamarku seperti ini?? Sungguh tidak romantis" Yeji tertawa.
"Kau mau romantis?? Baiklah nanti bisa di atur""Kenapa buru-buru menikah? Bahkan akupun belum bekerja" kesal Yeji.
"Kenapa kau harus bekerja? Aku yakin bisa mencukupi keluarga kita nanti. Setelah pacaran dengan mu aku masuk kantor hasilnya buat apa jika bukan buat kita nanti" kesal Yeonjun.
"Aku juga ingin berkarir sepertimu"
"Aku tidak melarangmu bekerja sayang, yang terpenting kita menikah".Perdebatan yang membuat mereka sedikit kesal dengan masing-masing. Dan berakhir makan malam dalam sunyi.
•••••
"Aahhh ahhh ehhhh" desah Yeji menggema di kamar Yeonjun.
"Baby dari bawah sini kau semakin cantik dan sexy" puji Yeonjun dibawah kungkungan Yeji.
Beginilah cara mereka mencarikan suasana setelah perdebatan."Yasshhh baby sebentar lagi keluar"
"Cplkk cplkk cplkkkk"
"Engghhh ppplleeeaassee ahhh ssayang"
Segera Yeonjun duduk dan membantu Yeji."Aaarrghhhh ahhh ahhhh"
Yeonjun ikut mendorong kejantanannya dari bawah.
"Aarrghh Jjunn ahhh"
Yeonjun menyesap bibir Yeji untuk mengurangi desahannya.
"AARRGGHHHH AAAHHH HAHH"
Desah mereka bersama. Tubuh Yeji berkedut merasakan pelepasan keduanya. Sementara junior Yeonjun membesarkan serta menyemburkan cairan ke rahim Yeji. Yeji terkapar lemas diatas tubuh telanjang Yeonjun setelah permainan meredakan emosi di meja makan semalam.-----
Guys ada yg nonton konser TXT gak kemarin??
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE SWAN
FanfictionYeonjun seorang mahasiswa Seni Musik tingkat tengah. Membuat taruhan yang sangat fatal. Mempertaruhkan seorang gadis lugu bernama Yeji mahasiswa Seni Tari. Bisakah Yeonjun akankah Yeonjun melanjutkan taruhannya?