VOTE DULU SEBELUM BACA!
FOLLOW dulu, buat yang belum!
**Sepanjang pagi, Jennie hampir berulang kali memasuki kamar mandinya, mengeluarkan seluruh isi perutnya. Efek mabuk.. gadis itu terlihat pucat, dan berantakan. Matanya sayu, kembali lagi ke ranjang setelah menghabiskan 10 menit, memaksa isi perutnya keluar.
Pagi-pagi sekali, ia ingat saat bangun tadi, sudah ada di ranjang. Ingatan semalam samar-samar berputar, tapi, ia hanya teringat saat Papa memarahinya, lalu dirinya pergi ke rumah Lisa saat menangis, dan saat Taehyung memukul Lucas.
Ia mengingatnya! Taehyung datang, dan setelah itu, Jennie benar-benar lupa. Apa yang terjadi? Tiba-tiba, ia bangun dan tidak mendapati sang suami ada di sampingnya. Oh, mobilnya saja tidak ada, pastilah Taehyung telah pergi bekerja.
"Ini sakit sekali.." Jennie berdeham tidak nyaman, sepertinya radang, juga, perutnya yang terasa nyeri, karena terus-terusan menegang, akibat seluruh cairan yang ia coba keluarkan dari tubuhnya.
Gadis itu memilih berbaring di sofa, malas kembali naik ke kamar. Nafsu makannya hilang, meskipun di meja, ia melihat beraneka makanan. Pengurus rumah yang telah menyiapkannya.
Mengambil ponsel, Jennie mendapati pesan dari beberapa orang. Lisa, Rosie, Papa, dan tidak lupa, Taehyung mengirim lebih banyak dari yang lain.
Mengabaikan yang lain, Jennie segera membuka pesan Rosie dan Lisa, memberitahunya bahwa mereka berada di kampus, dan berjanji akan berkunjung setelah kelas berakhir.
"Aku tidak bisa mengatasi kebosanan ini.. tapi, sakit sekali."
Melanjutkan gulir ponselnya, Jennie membuka pesan Papa. Permintaan maaf, tentu saja. Jennie tertawa remeh, siapa yang kemarin memarahinya habis-habisan? Melukai harga dirinya? Enggan sekali Jennie membalas pesan dari pria itu.
Terakhir, pesan Taehyung. Selalu saja, 23 pesan membuatnya mengernyit kesal. Itu pesan dari semalam, saat Taehyung mencarinya. Namun, tidak ada pesan di pagi hari? Biasanya suaminya itu paling repot kalau berhubungan dengannya.
Jennie tidak lupa, dulu, saat ia mabuk seperti ini, Taehyung bahkan memutuskan tidak pergi bekerja, walaupun Jennie terus mendorongnya pergi. Pria itu terus memperhatikannya, memenuhi kebutuhan Jennie, yang sebenarnya Jennie sangat muak, jika itu Taehyung yang melakukannya. Oh, tidak usah jauh-jauh saat ia sakit. Di hari biasa saja, Taehyung bisa rajin mengirim pesan 3 kali sehari di jam makan, hanya untuk mengingatkannya. Taehyung bisa tetap rajin mengirim pesan, "jangan pulang terlalu malam." walaupun Jennie terus abai. Taehyung bisa tetap rajin membujuknya dalam percakapan menyenangkan, meskipun Jennie terus melukai harga dirinya. Suaminya itu begitu kekeuh.
"Apa dia sudah bosan?" gumamnya, sesekali meringis memegang perutnya. Mengernyit, Jennie mengingat-ingat pertengkaran mereka kemarin. Ia begitu marah, dan lagi-lagi meminta Taehyung untuk menceraikannya, tapi, pria itu, hanya terdiam pada akhirnya. "oh, bagus kalau begitu. Aku harus menambah beberapa masalah lagi sampai dia benar-benar muak."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄𝐆𝐆𝐈𝐍𝐆 𝐅𝐎𝐑 𝐋𝐎𝐕𝐄 - 𝐓𝐀𝐄𝐍𝐍𝐈𝐄
Fanfiction"Beri aku alasan kenapa kamu sangat membenci pernikahan ini. Kalau itu karena kamu masih butuh waktu, aku bisa menunggu. Tapi, kalau ada alasan lain yang membuatmu sangat membenciku, tolong katakan.. aku akan menjadi lebih baik untukmu.." menahan ha...