Chapter 5

211 41 10
                                    

Cerita ini cuma karya fiksi yaa...so jangan dibawa terlalu serius juga.

....

Kedua kim itu kini terdiam ketika tak mendapati dua perempuan yang ingin mereka temui justru dua wanita yang sangat cantik diumur mereka.

"Kalian disini?"

Taehyung dan Rian tersenyum canggung saat mendapati pertanyaan dari Krystal, benar... ibu dari Baek Seulgi,

"Ah..iya imo" balas Taehyung canggung sembari mengaruk kepalanya yang tiba-tiba saja gatal, kemarin dia tak secanggung ini. Mungkin karena tidak ada dua gadis itu menyebabkan mereka hanya diam.

"Kau putra dari Jooshin?" Bukan lagi merasa, Kim Rian langsung menganggukan kepala mendapat pertanyaan dari perempuan satuny lagi, Hong Haein..ibunya Baek Jenna.

Haein kemarin memang tak terlalu melihat Rian, dan juga Krystal sebenarnya tak banyak bertanya tentang mereka. Prinsip Krystal sangat mudah, jika seseorang ketauan membuat putri atau keponakannya sakit ataupun terluka. Dia akan menghancurkan mereka dengan caranya.

Bunyi tapakan kaki kuda itu mendekat membuat kedua pria itu menoleh, Kim Rian terkejut mendapati wajah Baek Jenna yang tersenyum riang dan tertawa.

"Ih eomma, Jenna menyebalkan. Dia sedari tadi tidak mau ditinggal, aku seperti pelatih yang membimbing kudanya. Kenapa dia dibawa kesini?" Keluh Seulgi menghentakkan kakinya mengadu kepada sang ibu yang hanya tersenyum, sementara Haein hanya menghela nafas. Posisi Seulgi saat ini persis dengannya dan Krystal dulu, Haein akan mengeluh berkali-kali karena sahabatnya itu.

"Bantu aku turun eonni"

"Turun sendiri pendek"

"Yak Baek Seulgi!!" Seulgi seolah tuli dan beranjak menuju kebelakang sana,

Jenna menatap uluran tangan itu, Kim Rian..pria itu berinisiatif menolong Jenna. Dan gadis itu bukan tipe yang menolak ketika butuh, maka dia meraih jemari Kim Rian. Namun dia cukup terkejut saat pria itu melingkarkan satu tangannya lagi dipinggang Jenna, yang berarti Rian mengangkat tubuh itu untuk bisa menapak di permukaan tanah.

"Setidaknya ucapkan terimakasih"

"Aku tidak memintamu menolong" balas Jenna santai, dan ikut berlalu pergi kearah dimana Seulgi menghilang.

"Duduklah dan nikmatilah secangkir tehnya" benar...ternyata dimeja itu sudah tersedia minuman hangat itu. Selagi minum kedua pria itu menatap kian kemari dan tak mendapati orang lainnya disana.

"Hmm imo, apa memang disini tempatnya sepi?" Taehyung akhirnya membuka suara, dia tak tahan dengan keadaan canggung diantara mereka.

"Jika Seulgi bermain, maka tempat ini ditutup untuk umum" balas Haein dan mendapat anggukan dari Krystal.

"Ini hadiah ulang tahun dari kakeknya, dia mau Seulgi nyaman dengan apa yang dia lakukan" Kim Rian dan Taehyung terdiam, lihatlah betapa elitnya keluarga ini pikir mereka,

"Tidak jadi berganti pakaian?" Ujar Haein melihat putri dan keponakannya itu berjalan bersama,

"Papi dan papa akan datang" Haein dan Krystal hanya saling melempar pandangan, mereka tau siapa yang bersikeras untuk datang ke sini.

Krystal hanya memperhatikan putrinya yang memilih duduk disebelah Taehyung hingga Jenna berakhir duduk disebelah Rian.

"Panas?" Seulgi menanggukan kepalanya, Taehyung meraih jemari Seulgi menarik ikatan rambut ditangan sang gadis, Seulgi tersenyum saat rambutnya sudah diikat oleh Taehyung terlebih saat pria itu mengelap tekuk Seulgi dengan tissue basah yang ada diatas meja.

Rich x HierarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang