Chapter 2

382 58 9
                                    

Cerita ini hanya fiksi, jadi jangan dibawa terlalu serius.

Happy Reading!!

....

Kim Rian memarkir rapi mobilnya, Taehyung juga langsung beranjak turun. Taehyung menatap seseorang yang berdiri di lobby sekolah, dia melirik Kim Rian sekilas kemudian berlalu masuk.

"Kau dari mana?"

"Menemui Baek Jenna" balas Rian, dia bisa melihat tatapan tidak suka yang di tampilkan oleh Jaeyi.

"Rian-ah..

Kim Rian membalikan badannya, dia menatap Jaeyi dengan angkuhnya. Tak seperti bagaimana selama ini tatapannya kepada Jaeyi yang lembut, Rian menatap Jaeyi layaknya dia menatap semua orang. Angkuh, sombong dan mengintimidasi.

"Bukankah kita berjanji untuk lebih baik dulu, mengubah diri untuk bisa bertemu dikeadaan dimana kau dan aku tak lagi dibawah perintah orangtua kita"

"Pada awalnya iya begitu, Jung Jaeyi..kau yakin tidak memutuskanku bukan karena kau ada rasa terhadap Kangha?" Jaeyi terdiam beberapa saat, Rian menarik senyumannya kesamping.

"Tidak, aku tidak terpengaruh oleh Kangha"

"Kau bisa menjawabnya itu tanpa berpikir lebih dahulu, kau mengunakan dua menit untuk menjawab sesuatu yang mudah jika memang perasaan itu tidak ada" Kim Rian berlalu pergi dari sana, dia menatap tajam Kangha yang entah datang dari mana.

....

Kim Rian kini menyuruh salah satu teman sekelasnya untuk pindah kedepan, karena meja belajarnya berada disebelah Jaeyi yang dibatasi beberapa ruang untuk guru ataupun siswa berjalan.

Jaeyi menatap seseorang yang mengambil duduk dimeja Rian, dia melirik sekitar hingga menemukan Rian yang duduk dikursi belakang sana. Untuk kali pertama dalam hidup seorang Kim Rian, dia tak lagi memilih kursi atau tempat istimewa didepan.

Sementara Jaeyi merasa, Rian seperti ini karena dia tidak terima. Dia tau bagaimana Rian yang terlalu mencintainya, melakukan hal apapun untuknya.

....

"Sayang" ujaran sang ibu membuat Jenna yang sedang mengetik diponselnya menegakkan kepalanya, dia tersenyum kecil mendekati sang ibu.

"Jarang sekali mami pulang cepat?" Tanyanya sembari mengambil duduk, perempuan yang masih sangat cantik pada usianya yang tak muda lagi itu hanya tersenyum sembari menyeruput minumannya.

"Bagaimana sekolahmu?"

"Mami belum menjawab pertanyaanku?" Hong Haein, tersenyum.. putrinya itu sangat persis seperti dirinya, terlalu kuat dan tak mudah teralihkan.

"Tidak ada, lagian perusahaan juga milik mami, siapa yang bisa memarahi"

"Hmm seharusnya dari dulu mami berpikir seperti itu" lirih Jenna memasuki telinga wanita itu, dia tau dampak hubungannya kini dengan suaminya membuat Jenna tumbuh menjadi gadis yang lebih kuat dibandingkan dirinya.

"Jadi bagaimana sekolahmu?"

"Baik, tetapi tetap saja membosankan"

"Bukankah ada Seulgi dan Joy?"

"Hmm setidaknya hal itu berkurang" Bunyi langkah kaki dari arah datang dirinya tadi membuat Jenna dan sang ibu menoleh. Tatapan ayahnya dan ibunya yang tak lagi hangat menatap satu sama lain membuat Jenna berdecih.

"Aku ke kamar dulu" ujarnya, meninggalkan kedua orangtuanya yang sama-sama egois dan tak mau duduk berdua berbicara keluhan satu sama lain.

....

Rich x HierarchyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang