Eps. 17

672 72 12
                                    

(*_*) .... (*_*)

Tidak hanya rekan tim Asnawi yang masuk namun Nando dan para anak buahnya juga ikut menerobos masuk dan sudah pasti itu juga karena bantuan Jayden.

   ”Hahh.. Akhirnya bisa masuk juga ..” ucap Nando sembari merenggangkan pinggangnya karena terlalu lama duduk di mobil.

   ”Jadi kamu yang selama dua hari ini memantau markasku ..” Tanya Justin menatap Nando.

   “ Siapa yang mantau aku cuma nunggu kesempatan buat bisa masuk aja ..”

  “ Aku jadi penasaran sepenting apa sebenarnya seorang Marcel Fernando sampai-sampai membuat kalian-kalian rela terbang jauh-jauh ke sini untuk menyelamatkannya ..” tanya Justin pada Asnawi.

   “ Aku tidak kenal mereka aku datang sendiri ke sini untuk menyelamatkan saudaraku ..” sambung Nando, karena dia memang tidak mengenal Asnawi dan Jayden.

   ” apapun urusan dan dendam kalian aku nggak tertarik habis bawa saudaraku, Aku akan pergi dari markasmu ..” lanjut Nando santai.

   ”Hehh? Apapun yang sudah masuk ke markas dan jatuh ke tanganku Jangan harap siapapun bisa mengambilnya dariku ..” ucap Justin.

   ” kalian yang tidak berkepentingan silakan keluar dari sini, aku sangat tidak nyaman dengan kehadiran orang sebanyak ini jadi cepat keluar selagi mood ku masih bagus ..” lanjutnya.

   ” Kami tidak akan datang jika kami takut mati ..” ucap salah satu anak buah Asnawi yang baru saja masuk bersama Jayden.

    Asnawi dan Jayden duduk santai menikmati tontonan. Ya bagi semua orang yang melihatnya itu memang hanya duduk santai, hal yang semua orang tidak tahu adalah Asnawi dan Jayden sedang berkomunikasi dengan bahasa isyarat rahasia yang hanya mereka berdua yang mengerti.

   ”Justin, Kembalikan saja Marcell pada mereka. Setelah itu mereka akan keluar meninggalkan kita disini ..” sambung Jayden tiba tiba, Justin menatapnya dan tertawa lebar.

   ”Kita bukan rekan lagi Jay, tidak perlu memerintahku ..”

   ”Jangan bikin keributan, kita bisa bicara baik baik tidak harus ada pertarungan ..” sela Asnawi menahan tangan Justin yg ingin menyudutkan puntung rokok ke wajah Jayden.

   Mati matian Asnawi menahan emosinya untuk tidak saling mengenal dg Jayden. Jika bukan karena Justin sudah memata matai istrinya, pasti sudah Asnawi ledakkan kepala manusia ini detik ini juga.

   ”Nahh kalo si tampan ini yg bicara baru aku mau nurut ..” ucap Justin mengubah ekspresi wajahnya. Ia merangkul leher Asnawi dan menariknya menjauh dri semua orang.

   ”Tuan! ..” teriak anak buah Asnawi. Sedangkan Jayden Juga mati² an menahan emosi nya melihat adiknya dibawa oleh Justin.

    ”Kalian diam disana! ..” Bentak Justin pada anak buah Asnawi yg hendak mengikuti nya.

   ”Asnawi, aku bisa saja melepaskan Marcell tapi dg satu syarat. Kamu tau kan didunia ini gak ada yg gratis? ..”

   “Apa syaratnya ..” tanya Asnawi datar.

   ”Sini sini ..”

   Asnawi menatap bingung Justin saat pria itu meminta Jayden berdiri dan mengikutinya ke ruangan di mana Marcell dikurung.

   Asnawi dan Jayden saling menatap sebentar, setelah itu langsung mengikuti Justin dari belakang.

   ” kalian tunggu di sini ..” minta Asnawi pada semua tim.

RUMAHKU S2 (Life After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang