Bab 06

307 52 11
                                    

"Aku memang telah gagal menjadi sahabatmu, tapi akan ku buktikan jika aku tidak akan gagal menjadi suamimu!"

Kata-kata Leon terus berputar di dalam kepala Aruna selama ia berkendara pulang hingga mengganggu konsentrasinya. Beberapa kali ia nyaris menabrak kendaraan lain.

Sialan Leon! Sialan!

Aruna tidak tahan untuk memaki saat sekali lagi mobil yang dibawanya hampir menyerempet kendaraan roda dua, yang mana membuatnya mendapat sumpah serapah dari beberapa pengendara jalan. Melalui kaca spion, Aruna memastikan keadaan sang pengendara motor. Saat mendapati tak ada yang perlu ia khawatirkan Aruna menghela napasnya dengan lega. Tak ingin mengalami kejadian yang sama, ia memutuskan menepi sejenak di bahu jalan. Mematikan mesin mobil, lalu menelungkupkan wajahnya di atas kemudi sebelum terisak pelan.

Sebenarnya apa yang tengah Tuhan rencanakan untuknya? Hidupnya sudah terasa damai tiga tahun ini dengan menjaga jarak dari keluarganya dan juga Leon. Lantas mengapa hari ini Tuhan kembali menempatkan dirinya di tengah-tengah mereka? Berhubungan kembali dengan mereka yang dulu pernah melukai, tidak ada sedikit pun niat di hati Aruna untuk melakukannya. Jika boleh memilih Aruna bahkan ingin hidup sejauh mungkin dari mereka dan menutup mata pada keadaan ayahnya apapun yang ia dengar nanti.

Tapi... Kenyataannya Aruna tidak sampai hati melakukannya. Betapa pun kejamnya sang ayah dulu pada Mutia dan dirinya, Aruna tetap tidak bisa mengabaikan ayahnya. Apalagi ia tahu Diana seperti apa, wanita ular itu tidak pernah benar-benar tulus pada ayahnya. Diana tentu tidak peduli pada kesembuhan ayah Aruna, bahkan bisa jadi wanita itu sangat mengharapkan kematian ayah Aruna agar ia bisa menguasai harta mereka.

Hal itulah yang mendorong Aruna untuk mau mengunjungi ayahnya di rumah sakit pagi ini, tanpa ia tahu jika sang ayah telah menyiapkan kejutan untuknya--yakni pernikahannya dengan Leon.

Sejak Aruna kecil, Leon memang selalu menemani dan menjaganya. Pria itu berperan layaknya seorang kakak sekaligus sahabat bagi Aruna. Disaat Aruna terluka oleh sikap ayahnya, Leon akan berusaha menghiburnya. Pria itu bahkan tanpa ragu membela Aruna meski setelahnya ia pun akan mendapatkan hukuman dari Fajar. Leon akan dengan senang hati menjalankan hukuman itu bersama-sama dengan Aruna. Apapun akan Leon lakukan demi Aruna.

Tapi semua berubah sejak tiga tahun lalu, Aruna tidak lagi bisa mempercayai Leon sebagaimana dulu. Tidak hanya itu, Aruna juga sudah tidak mau berhubungan lagi dengan Leon. Bahkan jika mereka tanpa sengaja bertemu di suatu tempat, Aruna akan bersikap seakan tidak mengenal pria itu.

Kekecewaan yang Aruna rasakan kepada Leon begitu besar hingga mengubahnya menjadi kebencian. Rasanya tidak mungkin jika sang ayah tidak mengetahui keretakan hubungannya dengan Leon.

Lantas mengapa ayahnya tetap nekad melanjutkan rencana masa lalunya itu? Sebegitu bencinya kah sang ayah padanya hingga ia dinikahkan dengan pria yang jelas-jelas mencintai wanita lain dari pada putrinya ini?

Benar, Aruna yang sudah menyetujui pernikahan itu.

Itu karena ia begitu khawatir ketika ayahnya mengancam akan mencoret namanya dari ahli waris sedangkan ia tahu harta yang ayahnya miliki saat ini adalah peninggalan dari orang tua mamanya. Aruna bukannya gila harta karena sekarang pun ia sudah bisa mencari uang sendiri, tapi Aruna khawatir harta itu akan jatuh ke tangan Diana--wanita yang dulu membuat mamanya menderita.

Aruna terpaksa menyetujui pernikahan itu tanpa berpikir jika keputusannya itu akan menyeretnya kembali berhubungan dengan Leon.

Ya, Leon! Pria yang dulu sudah Aruna blacklist di dalam hidupnya.

Namun kini pria itu justru menjadi suaminya, terburuk pria itu kembali menunjukkan sikap seakan ia benar-benar peduli padanya. Seakan tidak ada yang terjadi dengan mereka di masa lalu. Seakan kesalahan yang ia buat dulu tidak meninggalkan bekas di hati Aruna.

Aruna (Terjerat Cinta Dan Benci)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang