08 : Disparate

583 74 3
                                        

⚠️🔞

Setelah obrolan panjang dengan tuan besarnya Hongjoong kini duduk merenung di meja kerja yang tepat berada di sebelah ruang tidurnya, pikirannya melayang pada bagaimana respon para pegawai Pirate Corp atas keputusan yang tuan besarnya buat.

Hongjoong sangat sadar, dia tak memiliki hubungan darah dengan tuan Jung, sang kakek Kim leluhurnya memang bersahabat dengan leluhur keluarga ini, namun bukan berarti mereka sah dalam artian keluarga.

Dia takut akan terjadinya pro kontra dan huru hara besar, kabar mengenai 4 calon penerus tahta saja pernah membuat Pirate Corp mengalami penurunan harga saham, demo dan protes dimana-mana, semua mereda hanya karena identitas 4 anak itu bukan berasal dari keluarga yang sembarangan.

Kekhawatiran tentang hal yang sama akan terulang membuat Hongjoong tak henti menghela nafasnya, dan semua itu tak lepas dari perhatian sang kekasih Park Songhwa.

"Sayang.. kau baik-baik saja?"

Tangan halus itu mengusap bahu tegap Hongjoong, segera dia tersenyum lalu menarik tangan itu dan menuntun tubuh kekasihnya untuk mendekat dan duduk di pangkuannya.

"Hwa.. sayangku" ucapnya sembari membenamkan wajahnya pada dada sang terkasih.

"Ada apa? Apa yang membuatmu seperti ini?"

Sejak menikah Songhwa sangat hafal dengan sifat pasangannya itu, jika Mingi terlatih disiplin karena peran sang ayah, ada orang yang lebih disiplin dari itu iyalah Hongjoong.

Hongjoong sangat pintar dalam mengatur waktunya, dari mulai dia bangun sampai akan terlelap lagi semuanya sangat teratur, tak akan pernah Songhwa melihat kelelahan di wajah tampannya karena dia pandai mengatur dirinya dan pekerjaanya.

Tangan Hongjoong beralih pada pundak Songhwa, mengusap leher jenjangnya.

Songhwa yang mengerti mengusap rahang tegas kekasihnya itu dengan jari-jari lentiknya.

"Aku menginginkanmu" bisik Hongjoong yang sukses membuat Songhwa memejamkan matanya disusul dengan kecupan di bibirnya, sangat lembut.. Songhwa selalu merasa senang saat Hongjoong menyentuhnya, perlakuannya yang sangat halus dan mendambakan Songhwa tak ayal membuatnya seakan dialah manusia paling beruntung di dunia ini.

Ciuman itu tak pernah menuntut, selalu penuh dengan kehati-hatian, tangannya kini berpindah pada kancing baju yang Songhwa kenakan, membukanya secara perlahan, menampilkan pundak halus tanpa noda.

Ciuman itu terlepas, beralih pada kecupan ringan di bahu mulus kekasihnya, Songhwa meremas pundak tegap Hongjoong, menahan desahan halus yang akan dia keluarkan, meskipun takan pasti bisa dia tahan.

"Ahhh"

Hongjoong tersenyum mendengarnya, kegiatan seperti ini memang rutin mereka lakukan, namun ini bukan waktu yang tepat, mereka harus melakukannya dengan cepat.

Songhwa turun dari pangkuannya, membuka celana yang sejak tadi dia kenakan, membiarkan itu semua turun di bawah kaki jenjangnya.

Pemandangan ini adalah hal yang paling Hongjoong suka, Songhwa dengan kemejanya saja, yang mengekspose pundak mulusnya, lalu paha mulus submisivenya itu sangat menggoda.

Songhwa menjadikan meja kerja sang dominan sebagai tumpuan, masih dalam keadaan berdiri tubuh yang membelakangi Hongjoong itu seperti memohon untuk di manjakan.

Hongjoong melakukan hal yang sama, berdiri dan melepas celana yang dia kenakan, dan dengan perlahan mulai melakukan aktivitas yang akan membuat mereka terlambat untuk datang ke ruang makan.

.
.
.

"Hai" suara berat itu menyapa Wooyoung yang keluar dari pintu utama kamarnya.

"Ah apa aku membuatmu menunggu lama ka?" tanyanya karena Wooyoung sadar dia cukup menghabiskan waktu untuk sekedar bersiap.

ROMANTIC PRINCE  ! Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang